Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"junkyu-hyung."
junkyu yang sedang merebahkan tubuhnya di kasur sedikit mendongakkan kepalanya.
terlihat sosok laki-laki jangkung yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu, menatap junkyu dengan mata bulatnya.
"masuk aja," ucap junkyu mempersilahkan kekasihnya masuk ke kamarnya.
"hyung kenapa memanggilku?" tanya haruto setelah duduk di tepi kasur junkyu.
bukannya menjawab, junkyu malah naik ke atas pangkuan haruto, saling berhadapan. lalu hidungnya mulai mengendus-endus di sekitar leher haruto.
"hyungh," lenguh haruto sambil menepuk bahu junkyu. agar yang lebih tua menghentikan kegiatannya di area sensitifnya.
junkyu memeluk erat haruto kemudian berucap, "aku rindu."
"rindu tubuhku?"
"semuanya." junkyu menarik kepalanya lalu tangannya bergerak membelai setiap inci wajah haruto lembut. "rindu kamu."
"kita barusaja bertemu sore tadi saat syuting, hyung."
"memang kamu tidak rindu dengan hyung?" tanya junkyu
haruto tidak menjawab dengan perkataan, remaja itu langsung saja mencium bibir junkyu, memberikan beberapa lumatan dan tentu dibalas dengan senang hati oleh junkyu.
"umh, hyungh-empht." haruto mencoba membuat junkyu agar menyudahi ciumannya karena ia butuh udara sekarang juga.
"ah- hah... hah..." yang lebih muda berusaha meraup oksigen sebanyak-banyaknya ketika junkyu melepaskan tautannya.
junkyu mengusap bibir haruto yang terdapat sisa saliva dengan ibu jarinya. kemudian, mendekatkan wajahnya pada haruto.
"cantik." puji junkyu dengan mengapit dagu haruto agar menatapnya.
"hanya untuk hyung." balas haruto, membuat junkyu terkekeh kecil lalu memberikan kecupan ringan di seluruh wajahnya.
"huh? bagaimana dengan teume? mereka banyak memujimu cantik tuh"
"wajahku memang menawan, bukan salahku."
"ya baiklah." junkyu mengalah lalu kembali merebahkan dirinya disamping haruto yang masih dalam posisi duduk.
"hoaam... aku sudah mengantuk, ayo tidur." ucap junkyu lalu terlelap begitu saja, meninggalkan haruto yang masih terduduk dengan gelisah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
