Serangkaian tes yang diikutinya tidaklah mudah. Sakura menembus puluhan orang untuk bisa mendapatkan posisi sebagai sekertaris CEO gedung pencakar langit yang dipijaknya ini.Kriteria yang dibutuhkan sangatlah ketat. Untung saja Sakura bisa lolos agar ia bisa melunasi semua hutang-hutang Ayahnya selama ia meninggalkannya.
Sakura sebenarnya sudah mengiriminya uang. Hanya saja Ayahnya tidak pernah bercerita kalau punya penyakitnya sedang parah-parahnya. Kalau seandainya tetangga tidak menelfon saat ayahnya pingsan, mungkin saja Sakura tidak tahu bagaimana kondisi ayahnya yang sebenarnya.
Beberapa bulan ia mencoba melamar pekerjaan hingga kini ia berhasil masuk ke Uchiha Group. Ia hanya bisa berharap kalau dirinya tidak akan bertemu lagi dengan pria itu.
Sakura sampai dilantai paling atas gedung pencakar langit ini. Dengan dress berwarna biru muda juga rambut yang dikuncir setengah, ia mulai percaya diri. Dirinya sempat dihantui rasa takut kalau orang itu ada disini.
Menurut info yang beredar, pria itu sedang menyelesaikan studinya diluar negeri. Persis seperti ucapannya saat perpisahan mereka beberapa tahun silam.
Ruangan berpintu coklat kokoh itu masih tertutup. Salah seorang karyawan dari divisi HRD mengetuknya , mendengar suara berat dari dalam sana membuat Sakura begitu waspada.
Suaranya sangat tidak asing. Jantungnya mulai berdebar keras saat pintu dibuka dan nampaklah seorang pria yang sedang membelakanginya dengan pandangan menatap langit ibukota.
" Silahkan Nona " Ucap karyawan Uchiha Group yang mengantarnya sampai ke lantai ini.
" Terima kasih " Sakura melangkah. Sosoknya sangat tidak asing. Tubuhnya tinggi dan tegap, rambutnya tidak jauh berbeda dari yang terakhir Sakura lihat. Pria itu selalu menyukai potongan rambut tersebut sampai-sampai Sakura begitu mengenalinya.
Tapi Sakura tidak mungkin mundur, ia mengambil pekerjaan ini agar kehidupannya lebih baik. Dan ia membutuhkan uang untuk melunasi semua hutang ayahnya.
" Tebakan saya tidak pernah meleset, sudah saya duga kalau wanita itu kamu " Sakura tidak kaget lagi saat pria itu berbalik.
Senyum ramahnya sudah hilang, alisnya saling bertaut. Hanya ada smirk juga wajah penuh kelicikan juga pembalasan dendam yang sangat kental. Pria itu adalah Uchiha Sasuke, mantan kekasih serta bos barunya dikantor ini.
" Selamat pagi Tuan Uchiha " Sapa Sakura saat Sasuke mendekatkan wajahnya persis didepannya. Pria itu tinggi, jadi sedikit menunduk saat harus menatap wajahnya.
Jujur saja, setelah beberapa tahun akhirnya Sakura kembali merasakan debaran yang seharusnya tidak ia rasakan lagi.
Apa benar ia masih menyukai pria yang jelas-jelas menyuruhnya untuk menggugurkan janinnya waktu itu?
" Jadi kamu yang lolos Haruno Sakura? " Sakura mengangguk, hampir tidak bisa mengontrol emosinya bertemu dengan pria yang pernah mengisi hari-harinya dimasa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Secretary (Sasuke x Sakura) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura membutuhkan uang untuk melunasi hutang Ayahnya yang sudah tiada setengah tahun lalu. Sejak kecil ia juga sudah ditinggal oleh Ibunya yang menderita kanker payudara stadium akhir. Satu tahun belakangan ia kemb...