📍 Mature for Language Content 📍
Sakura membutuhkan uang untuk melunasi hutang Ayahnya yang sudah tiada setengah tahun lalu. Sejak kecil ia juga sudah ditinggal oleh Ibunya yang menderita kanker payudara stadium akhir.
Satu tahun belakangan ia kemb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Good Morning Mama " Sapa anak laki-laki yang sudah siap dengan seragam bimbingan belajarnya. Sekarang hari jum'at, yang artinya merupakan hari terakhir anaknya pergi ke sekolah sebelum weekend.
" Good morning my boy " Sakura tersenyum cantik dengan pakaian kerjanya yang serba hitam. Sebagai sekertaris , ia tidak boleh mengecewakan bosnya dengan penampilannya.
Tidak ada niat sama sekali untuk pamer atau sekedar mencari muka. Semuanya murni ia lakukan demi tanggung jawabnya.
" Mau dibawakan bekal atau mau makan dirumah Aunty Ino? " Tanya Sakura lembut. Anaknya tampak berfikir dan hal tersebut tidak luput dari pandangan Sakura.
Walaupun masih anak-anak, wajah Kai sudah terlihat sangat tegas. Khas Uchiha sekali. Apakah Sakura salah kalau tidak memberitahu mereka tentang keberadaan cucunya?
Wajah Kai persis sekali dengan Sasuke. Bahkan rambut sampai warna matanya pun tidak ada bedanya sama sekali. Kai adalah Sasuke versi anak-anak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Mama, Bolehkah aku memakan friend chicken? Aku janji hari sabtu dan minggu besok tidak akan merengek lagi " Sakura tersenyum dan mengusap rambutnya lembut.
Diserahkannya semangkuk udon kesukaan Kai. Sakura mengangguk dengan senyuman manis lalu mencubit kecil pipi anaknya yang tampan.
" Boleh sayang, nanti Mama akan menelfon Aunty Ino. Tapi jangan banyak-banyak , bagaimana? " Sakura sebenarnya terlalu banyak merepotkan Ino.
Tapi Ino terus memaksa agar Kai dititipkan kepadanya saja agar Inojin ada teman. Huh! Beruntungnya ia punya sahabat seperti Ino. Seandainya ia mendapatkan gaji pertama, pasti ia akan menuruti semua permintaan Ino.
Kalau uang pasti Ino tidak akan mau menerimanya.
" Siap kapten. Oh iya, aku lupa mengatakan sesuatu Mama " Wajah Kai memerah. Sakura duduk persis disampingnya sambil menatap wajah anaknya.
Apakah tentang acara disekolahnya? Ino sudah mengatakannya kemarin.
" Ibu guru bilang bulan depan akan ada pentas seni. Dan kedua orang tua harus hadir, bagaimana dengan Papa? Apa Papa masih tidak bisa hadir? " Sakura tersentak begitu Kai mengatakan hal demikian.
