kehidupan baru?

200 24 0
                                    

denji kini telah bingung karna setauhu nya dia sudah mati karna tercabik cabik. namun apa? dirinya sekarang masih bernafas dan aneh nya lagi ia ditolong oleh wanita cantik berdada besar denji sempat terpana.

namun mengapa wanita ini memungut denji yang tidak ada spesial nya?, lalu apa kata wanita itu? dia ini mempunyai kekuatan?.

"anoo....."

"makima"

"makima san mengapa aku dibawa kemari"

"kan sudah aku bilang kau mempunyai kekuatan untuk bertransformasi menjadi chainsaw man"

"benarkah?"

"ya,aku membawa mu kesini untuk melatih mu agar dapat mengendalikan kekuatan tersebut"

"apa kau yang akan mengajari ku?"

"tentu tidak,nanti akan ada seseorang yang akan membawa mu bersama nya,aku ingin kau dilatih oleh nya bersikap baik lah padanya"

tentu saja denji akan menurut karna pikir nya tidak akan lagi ada orang yang akan menampung dia,ini saja dia merasa berat hati.

lalu seorang laki-laki berambut terkuncir berwarna jelaga kini masuk ke ruangan itu,dengan pandangan tak suka ia sempat melirik ke arah denji.

"ada apa makima san" tanya aki yang tiba-tiba pagi ini mendapat telfon dari makima

"aki,tolong kau bawa denji bersama mu dan ajarkan dia cara mengendalikan kekuatan nya lalu dia akan menjadi partner mu."

aki sempat berfikir bahwa itu merepotkan namun jika omongan itu datang dari makima ia siap menanggung denji saat ini juga.

"hemm baiklah"

"denji,aki,aku harap kalian dapat bekerja sama dengan baik"

aki pun membungkuk kan diri lalu berjalan menuju pintu,denji yang bingung pun segera menuju aki,ia sempat berpamitan pada makima.

"makima san aku pergi dulu terimakasih" dijawab oleh senyuman makima yang manis.

.
.
.
.
.
.
.
sampai lah di apartemen aki,kini aki bingung mesti mulai dari mana,namun ia memilih untuk membenahkan kamar 1 nya yang tak pernah ia pakai. sekarang tempat itu akan di tinggali oleh seseorang, aki harap denji dapat menjaga kebersihan dari kamar nya.

"baiklah denji disini kamar mu sekarang"

denji yang bingung dan senang pun tak tau harus berkata apa, sekarang dirinya dapat merasakan kasur yang empuk itu?.

"umm makasih aki?"

"santai lah jika berbicara dengan ku" memang aki berkata seperti itu namun dirinya menunjukkan sisi dingin nya kepada denji.

"omong omong berapa umur mu"

"umur ku 16 tahun"

"hmm masih muda,aku 22 tahun"

"ah harus kah aku memanggil mu aki-senpai"

"haha, terdengar tak pantas panggil aku senyaman mu"

"baiklah aki"

keheningan pun terjadi dengan aki yang mulai mengambil sebatang rokok dan mengalakan apinya, denji yang sekarang menonton tv.

denji merasa sangat amat senang diri nya bisa menikmati ini semua dia berhutang budi pada makima dan aki.

ah iya aki melupakan bahwa sedari tadi denji hanya mengenakan jas yang diberikan makima,itu menampilkan tubuh denji yang kurus dan tidak terawat.

"denji sebaiknya kau mandi terlebih dahulu"

denji pun menurut dan pergi menuju kamar mandi, disana ia sedang mengatur air dengan temperatur lumayan tinggi,itu membuat badan denji hangat.

aki menyiapkan baju nya untuk dipakai denji sementara, entah lah seperti nya itu takkan muat pada tubuh denji,aki bingung lalu dia berinisiatif untuk pergi keluar dan membelikan denji baju

"denji aku akan keluar sebentar,kau boleh memakai baju yang aku siap kan jika sudah selesai"

"baiklah hati-hati akii" seru denji di dalam kamar mandi.

hati-hati? ah ini perasaan baru bagi aki, dirinya yang sudah terlalu lama sendiri namun sekarang ada orang yang akan menemani ia setiap hari nya.

sesampai nya di toko baju dia memilih beberapa pakaian mengingat denji yang tidak membawa apa-apa ini menandakan bahwa aki akan membeli banyak baju.

"seperti nya ini akan cocok untuk nya"

lalu aki pun membawa belanjaan nya itu menuju kasir dan membayar nya,dia sekarang arah ingin pulang.

sesampai nya di apartemen dia bingung karna baju yang ia siap kan belum kunjung dikenakan,lalu bagaimana bisa pintu kamar mandi masih tertutup, perasaan aki sudah tidak enak

"denji apa kau di dalam?" teriak aki dari luar namun tak kunjung mendapat balasan dari dalam

beruntung pintu kamar mandi itu tidak dikunci aki pun masuk lalu kaget melihat denji yang terendam oleh air,apakah dirinya ketiduran? atau malah ia bunuh diri?.

aki segera menolong denji dengan menekan bagian dada nya agar air yang ada didalam tubuh denji keluar.

"uhk uhukk"

denji terbangun dari pingsan nya itu dia memburu nafas dengan susah payah rasa nya perih.

"denji! apa yang kau lakukan,apa kau ingin bunuh diri!" bentak aki pada denji

denji yang kaget pun berusaha menahan agar dirinya tak menangis.

"ah,a-anoo aku tadi hanya tertidur maaf kan aku"
jelas denji yang bersusah payah menahan air mata nya agar tidak jatuh

"yang benar saja,cepat kau pakai baju mu"
lallu aki meninggalkan denji memberi waktu agar dia mengenakan baju nya.

setelah denji selesai memakai baju nya ia pun keluar dari kamar dan menuju aki yang sedang di dapur memasak makanan untuk mereka makan.

"aki...aku minta maaf aku tak berniat seperti itu namun aku tak bisa menahan kantukku" ujar denji yang sedikit menarik ujung baju aki

"duduk lah"

denji pun menurut dan duduk permintaan maaf nya belum diterima oleh aki.makanan pun di tata rapih oleh aki di meja makan,lalu ia pun duduk.

"makan lah"

denji melihat sekilas ke arah aki dia tau aki masih marah pada nya,ini pun menjadi keheningan untuk sekian kali nya.

lalu dibanding itu denji benar² takjub oleh masakan aki ini benar-benar enak pikirnya,ia tak pernah merasakan makanan ini sebelum nya. sungguh malang hidup denji.

tanpa sadar denji memakan makanan itu dengan terlalu semangat dan beribinar binar mata nya,dia benar-benar kagum,melihat ekspresi itu dari denji aki hanya mengernyitkan dahi nya lalu membuka suara.

"denji lain kali kau tak boleh seperti itu"

ah benar denji melupakan aki.

"uhmm maaf,aku tak akan mengulangi nya lagi"

"baiklah habis kan lah makanan mu"

"oke! ini benar-benar enak aki! kau pandai memasak ya"

"hmm biasa saja"

"lain kali buatkan lah aku seperti ini lagi"

"hemm ya"

aki baru dengar pujian dari seseorang tentang masakan nya selama ini dia memasak ya untuk dirinya sendiri jadi itu sungguh sangat asing dan hal baru.

kedua nya sama-sama merasakan hal baru, memang kehidupan inilah yang akan mengubah diri mereka untuk kedepannya.







end

PARTNER [akiden]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang