Prolog

34 0 0
                                    

"Meeya! Lo suka kan sama Jarrel?"

"Iya, aku suka Jarrel. Tapi, aku gamau ngungkapin perasaan aku duluan."

"Kenapa nggak ungkapin aja, dari pada Jarrel keburu ada yang punya loh!"

"Aku gamau, Sal. Kata Abang kodratnya cewek itu menunggu bukan ngejar. Jadi, lebih baik aku nunggu Jarrel buat ngungkapin duluan."

***

"Kalau lo suka Meeya, tembak!"

"Gatau, gue bingung."

"Aelah! Gitu aja bingung lo! Tinggal ungkapin apa yang lo rasain, beres!"

"Gue takut. Takut nantinya gue malah di tolak dan berujung gue malu."

"Astaga! Malah brrfikir kaya begitu lo. Mana maungkin lah si Meeya tolak lo. Lagian nih udah ketebak kalau si Meeya tuh suka sama lo!"

"Gue masih mau pikirin hal ini lagi, Thar. Gue masih bingung."

***

Haii!!
Aku kembali lagi buat cerita baru!
Dan semoga aja ya, kali ini bener" aku lanjutin sampai tamat. Soalnya aku suka males ngetik di tengah jalan dan berujung nggak di lanjutin ceritanya.

Jadi aku kemarin kedapetan ide gimana kalau aku buat cerita tentang cowok musik gitu kayanya bagus gitu yaudah aku buat cerita JarrelMeeya ini deh.

Tetap stay ya dan jadikan cerita ini cerita yang kalian tunggu" walaupun ceritanya masih amburadul gitu hehe.

JARRELMEEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang