Prolog
Dia datang, setelah seminggu yang lalu ada bule yang datang sekarang ada lagi. Bukan bule! dia jauh lebih jelek dari bule manapun. Kulitnya hitam, tubuhnya kurus kering dan matanya sayu. Mungkin kalau Bunda tak menggandengnya erat-erat dia bisa terjatuh karena tak bisa menahan tubuhnya sendiri. Ditambah gitar yang tersungging di punggungnya, gitar itu jauh―sangat jauh―lebih besar dari dirinya.
Kehadiran bocah bule kecil seminggu lalu saja masih belum mampu menghapus rasa jengkelnya terhadap Bunda dan sekarang Bunda membawa seorang lagi? dan sekali lagi memperkenalkan bocah jelek itu sebagai kakak barunya.
Apa kakak bisa dibeli di pasar? kalau bisa maka dia akan meminta orang yang berjualan kakak untuk berhenti berjualan. Bisa-bisa Bunda memborong kakak yang dijual nanti.
Bunda sangat aneh. Dia sudah punya satu anak perempuan yang cantik dan lucu, kenapa harus membeli dua anak lelaki lagi?
--------*------------*-----------*----------*------------*----------
KAMU SEDANG MEMBACA
semper apertus
Teen FictionKarena otak manusia diciptakan untuk memilah-milah yang namanya kenangan, Zee. Ada kenangan yang sangat ingin kita ingat tapi tetap tidak bisa, ada kenangan yang ingin kita lupakan tapi tak bisa. Juga ada kenangan yang sempat hilang tiba-tiba muncul...