My Boy x Blue Lock [Meguru Bachira]

Striker terbaik

"[Y/N]-chan, pulang sekolah kau senggang?"tanya Bachira yang tiba tiba muncul di sebelah [Y/N].

[Y/N] yang baru saja merapikan alt tulisnya berniat pergi mengelus dada.

"Astaga, kau mengagetkanku, Bachira-san."

Bachira merengut "panggil Meguru saja, [Y/N]-chan, agar terlihat lebih dekat,"senyumnya.

[Y/N] menahan nafas, sial ganteng.

Ketika sampai di rooftop, Bashira melepaskan genggaman tangannya, [Y/N] mendengus kecewa.

Padahal dia mau bergandengan lebih lama.

Lelaki itu segera mengambil sebuah bola sepak dan melambai kearah [Y/N] mengisyaratkannya untuk mendekat.

[Y/N] pun menurutinya dengan duduk disebelah Bachira yang menulis sesuatu dengan spidol pada bolanya.

"Nih, buatmu!"ujar Bachira menyerahkan bola itu kepada [Y/N].

[Y/N] mengerjap. Dilihatnya tulisan tadi ternyata
' I ♡ U'

Hati [Y/N] berdesir, pipinya memerah melihat ini.

"Coba eja, [Y/N]-chan!"antusias Bachira, tanpa sadar menempelkan tubuhnya pada [Y/N].

[Y/N] berteriak dalam hati, astaga astaga, jarak kami sangat dekat!pekik batinnya.

" I love you..?"eja [Y/N], lalu menatap kearah Bachira yang tersenyum lebar.

"Ai lop yu tu, [Y/N]-chan, pacaran, yuk!"ajaknya tiba tiba.

BLUSH!!

[Y/N] merasakan wajahnya ingin meledak mendengar pernyataan Bachira barusan.

Lupakan pelafalannya yang buruk, disamping itu, dia amat sangat lucu mengucapkannya, [Y/N] tak sanggup!

Dan—apa tadi, ia diajak pacaran oleh..Bachira??

Orang yang selama ini menjadi incarannya?!

Tentu [Y/N] tak akan menolaknya!

"..kau serius?"tanya [Y/N] dengan nada ragu, aneh saja melihat Bachira tiba tiba menembaknya.

Bachira mengangguk semangat.
"Jadi, [Y/N]-chan, apa jawabanmu?"tanyanya memiringkan kepala. Ugh, sangat manis!

[Y/N] tampak berpikir.
"Iya, aku.."

Plok! Plok! Plok!!

Suara tepukan tangan menghentikan ucapan [Y/N] dan membuat mereka terinterupsi.

"Oh, kau langsung maju, Bachira, aku suka semangatmu!" Uta, teman sekelas Bachira yang bertaruh dengannya tiba tiba muncul.

"Darimana kau datang?"kerjap Bachira, tatapannya terlihat waspada.

[Y/N] ikut berdiri saat Uta menghampirinya.
"Kau tahu [Y/N]-chan, lelaki ini,"Uta menunjuk kearah Bachira yang terus menatapnya. "Hanya memanfaatkanmu untuk mencapai tujuannya!"

[Y/N] terdiam, ia meremas bola didekapannya.

Gadis itu menunduk.

"Aha~begitu rupanya, pantas saja dia tiba tiba mendekatiku dan selalu merayuku.."[Y/N] mengangkat wajahnya dan tersenyum hambar.

"Terima kasih untuk semuanya, Bachira-san" [Y/N] menoleh kearah Bachira dan mengembalikan bolanya.

"Aku pamit,"ucap [Y/N] meninggalkan rooftop, menyisakan Uta dan Bachira yang terdiam.

"Tak bisa menyangkal, huh?"Uta mengangkat sebelah alis dan tersenyum remeh.

Ia sangat senang melihat Bachira terlihat frustasi sekarang, dasar bodoh.