PROLOG(TTS)

60 23 18
                                    

"Hujan hujan dek!!,ayo kita berteduh dulu!!"panggil ku pada ketiga adiku.

Kami pun berteduh di sebuah Hatle,tapi ada yang aneh,mengapa hujan nya tetap terus membasahi kami walaupun sudah berteduh?.

"KAK GALAAAA"siapa yang memanggil namaku dengan sekeras ini? sungguh suaranya minta di cubit ginjalnya.Aku memilih mencari arah suara itu dengan mataku yang tidak berjalan,tapi tak seorang pun yang ku temui selain ketiga adik kembarku,Aku merasakan badanku semakin basah dan merasakan  ada yang berat menindih tubuhku,rasanya sangat berat.

Byur!!

"KAK GALAAAAAA, BANGUNNNNNN!!"suara
keras itu sangat memekakkan telinga,dan itu berasal dari suara ketiga adiku yang berusaha membangunkan ku.Dan ternyata hujan tadi berasal dari mereka yang menyiramku,tadi hanyalah sebuah mimpi, sungguh sial pagi pagi sudah di ganggu para ke tiga IA-ku,yah itu adalah nama panggilan untuk mereka bertiga,mereka adalah Three twin sisters.

Ets!! sebelum lanjut cerita, sebelumnya aku perkenalkan diri dulu,okey kenalin nama aku Gara Aldaren Mezeriko,biasa di panggil Gara, sedangkan ke tiga IA-ku memanggil ku dengan sebutan 'Gala'maklum anak kecil,para IA-ku tidak bisa menyebut huruf'R'.Dan perkenalkan juga ke tiga IA-ku,mereka bernama Sia Aldaren Mezeriko anak pertama,yang kedua Zia Aldaren Mezeriko,dan yang anak terakhir Kia Aldaren Mezeriko.Nama 'IA' ku ambil dari kata bagian dua huruf belakang mereka 'IA'.

***

Aku pun terbangun dari tidurku,kulihat ke arah IA-ku sudah seperti kambing,bagaimana tidak,saat ini muka mereka di penuhi dengan Iler mereka,belum lagi ingus mereka yang sudah menjadi 11,untung saja mereka anak kecil,kalau tidak sudah ku tendang ke planet Neptunus.

"Kak Gala hali ini halus ajak kami beltiga jalan jalan ke taman!!"ucap salah satu dari mereka yang tidak ku tahu siapa namanya, muka mereka hari ini benar benar mirip, kayaknya yang sedang bicara adalah Kia

"Iya Kia"

"Kak Gala...,ini aku Zia bukan Kia"adunya

"Iya iya Zia,maaf, Soalnya muka kalian mirip semua kayak kambing,nggak ada yang beda!!"ucapku,yang di balas tatapan tajam oleh ketiganya. Setelahnya aku beralih melihat leher mereka masing masing,tapi nihil,di sana tidak ku temukan kalung mereka yang bermata kalung berbeda.

"Di mana kalung kalian semua?"tanyaku pada ketiganya, mereka hanya menatapku tanpa ada yang berbicara.

"Hey,para IA,dimana kalung kalian!?"tanyaku lagi.

"Kalungnya udah putus kak"ucap Sia dengan mata berkaca kaca sepertinya sebentar lagi Sia akan menangis karna takut aku akan memarahinya.Ah sepertinya mereka belum mengetahui kalau kakaknya yang ganteng ini penyabar dan baik hati.

"Putus!?,kenapa bisa putus?,kalian tau kan itu kalung pengenal kalian!?,kalau nggak ada kalung itu Kak Gara nggak bisa bedain kalian bertiga"ucapku menepuk jidatku sendiri.

"Nanti kan kak Gala bisa beli lagi"ucap Kia dengan santainya, sungguh anak itu memang harus di kasih siraman Rohani.

Aku pun mengembuskan nafas berat,ada rasa penasaran dalam diriku kenapa kalung mereka putus secara bersamaan,tapi sudahlah dari pada banyak bertanya,dan itu akan membuat waktuku akan habis,biasa orang penting, penting jagain Ke tiga IA-ku maksudnya.

"Adik adik, sekarang kalian mau makan apa?"tanyaku pada ketiga IA-ku yang sudah selesai ku mandikan,tak lupa ku pakaian baju yang sama,dan jangan lupakan dengan kaus kaki.

"Kia nggak mau makan"

"Zia juga nggak mau!!"

"Sia juga ikutan"

THREE TWIN SISTERS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang