PART 1(TTS)

24 13 4
                                    

Nikmatnya angin sore hari ini tak membuatku beranjak dari balkon kamar, sudah dua jam ku duduk di sini, sedangkan para kembar masih bermain di dalam.

'Potong bebek angsa,tidak tau malu, nona minta dansa, dansa empat kali,sorong ke kiri, sorong ke kanan,syalalalalalalalalalala...!!'

Memang pada dasarnya orang penting, handphone ku berdering menerima panggilan masuk entah dari siapa, karna saat ini handphone ku berada di ruang tengah tempat para kembar bermain.

"ZIAAAA" panggilku keras, agar Zia dapat mendengarnya.Sedangkan ponsel ku masih saja terus berbunyi.

"ADA YANG BISA ZIA BANTING!?" teriak Zia masih bermain dengan para kembarannya.sungguh perkataanya ingin membuatku lompat dari balkon apartemen ini.

"HP!!,TOLONG AMBILIN HP KAK GALA!!!"

"PUNYA KAKI!!, PUNYA TANGAN!!, PUNYA HIDUNG, PUNYA SEMUANYA, AMBIL AJA SENDILI KAK GALAAAAA!!!"

Tidak-tidak, suara siapa tadi!? mengapa mereka berbicara seperti itu?, sepertinya itu adalah Kia, dasar biang kerok, cerewet, untung adik sendiri, kalau tidak sudah ku bawa dia ke kolom jembatan.

"TOLONG ANGKAT TELPONNYA PARA KEMBAR KAMPRETTT!!!"

"IYA IYA KAK GALAAA" teriak Sia.

"SIAAA,SIAPA YANG TELPON?" tanyaku masih dengan mengeraskan suara.

"NGGAK TAUUU,SIA UDAH ANGKAT TAPI NGGAK ADA YANG BICALA"

Setelah mendengar kalimat yang di ucapkan Sia, membuatku langsung beranjak menuju ruang tengah.Ku lihat para kembar sedang mengangkat ponselku, bukannya menerima panggilan mereka malah mengangkat nya.Segera ku berlari ke arah mereka, karna sepertinya sebentar lagi mereka akan membanting ponsel mahal ku, mungkin karna tak kunjung ada yang bicara, dan itu membuat mereka emosi sendiri, karna sudah berusaha keras mengangkatnya.

"Hey jangan di banting Hp kak Gala!!" ucapku langsung mengambil ponsel dari tangan Sia.Setelah nya ku duduk di sofa bersamaan dengan si kembar yang duduk di dekatku.

Tertulis nama'My Mother luvu-luvu,cintaku😘❤️❤️❤️' ku usap ke atas ikon warna hijau guna menerima panggilan telpon.

"Yah halo Mah"

"Halo juga sayang" ucapnya di seberang sana.

"Gimana kabar kalian, baik-baik aja kan?" tanya nya.

"Sepertinya sebentar lagi Gara bakal masuk rumah sakit jiwa"ketusku, sedangka mamaku di seberang sana hanya tertawa.

"Kenapa?, dijailin lagi sama kembar yah?, padahal belum cukup seminggu Mama sama Papa ninggalin kalian loh"

"Tiap hari Mah!!, apalagi Kia"aduku.

"Haha,Ka Gara harus ekstra sabar yah"

Aku pun hanya tersenyum kecut, meski Mama tidak melihatku.

"Mama ngapain telfon Gara?"

"Emang gak bisa Mama telfon?"

"Hehehe, bukan gitu maksud Gara, cuma nggak biasanya Mama telfon kalaua nggak ada kepentingan" cengirku.

"Nggak ada kepentingan gimana maksud kamu Gara!!?, itu yang kemarin Mama telpon apa!?, tai ayam!?" marahnya

Huh,baru juga nada bicaranya lembut, sekarang udah kayak beruang marah.

"Alo Mahhh!!" girang Kia, setelah merampas telponku secara tiba tiba.

"Iya halo sayang, gimana kabarnya?, mama rindu banget sama kalian!!" ucap bunda kembali menetralkan suaranya.

THREE TWIN SISTERS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang