PART 2(TTS)

8 6 1
                                    

"Anak-anak bangun!!" ucapku membangunkan mereka satu persatu yang masih molor alias tidur.

"Bangun para kembar!!"

Tak ada salah satu dari mereka yang mau mendengarkanku, walaupun sudah sadar dari tidurnya, tapi mereka terus saja mengikuti matanya yang ingin terus tertutup itu.

Terpaksa jalan satu satunya adalah menggendong mereka satu persatu membawanya ke kamar mandi.

"AAAAAAHHHHH KAK GALA!!!,HIKS!!"Kia menangis sekencang-kencangnya.Mungkin karna Kia kaget karna tiba-tiba badannya langsung saja kududukan di bak mandi. Atau karna tidak mau mandi?, entahlah.

Tak mau berlama-lama, akupun langsung pergi meninggalkan Kia yang masih menangis, dan kembali ke kamar. Beda halnya lagi dengan Zia yang menyadari tangisan Kia. Zia yang pada dasarnya malas mandi pagi itu langsung berlari menghindari ku dengan tangisannya itu.

"Nggak!!, Zia nggak mau mandi!!, kalau ka Gala paksa telus, Zia bakal lapol ke mama!!, hiks." Zia terus saja menangis sama seperti Kia yang masih di dalam kamar mandi. Ku lihat Zia bersembunyi di bawah sofa, baguslah karna lebih baik aku membawa Sia saja dulu di kamar mandi, untungnya anak itu masih tidur, jadi tak perlu lagi aku cape cape mengejarnya.

Setelah menyimpan Sia ke kamar mandi bersama dengan Kia di sana, sekarang giliran aku membawa Zia ke kamar mandi, karna anak itu masih di tempat tadi alias masih bersembunyi di bawah sofa. Tapi kalian jangan mengira bahwasannya Sia dan Kia sudah berhenti menangis, nyatanya tidak, mereka sekarang sudah menangis berjamaah. Sungguh indah drama pagi ini.

"Zia...,kamu dimana, hmm?" panggilku pada Zia.

Tadinya ku kira Zia masih berdiam di tempat, tapi nyatanya Zia malah mencari persembunyian di tempat lain, entahlah di mana anak itu.

"Huh." aku menghembuskan nafas pelan. Dari pada waktuku habis dengan mencari Zia, lebih baik sekarang aku ke kamar mandi saja, guna memandikan Sia dan Kia. Zia nanti saja dulu.

Kulihat Sia dan Kia mamainkan bebek mainannya di bak mandi, dan artinya mereka berdua sudah tidak menangis lagi, bajunya juga sudah mereka buka sendiri. Akupun memandikan mereka berdua. Setelah selesai, ku pakaikan mereka handuk couplean.

"Sia, Kia, kalian di sini aja dulu, ka Gala mau cari Zia dulu."

"Emang Zia kemana?" tanya Sia, aku hanya mengedikan bahu tak tahu.

"Sudahlah sekarang kalian di sini aja!!, nggak boleh kemana-mana, oky!!" mereka mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Setelah nya akupun langsung keluar dari kamar, tak lupa aku menguncinya, karna takutnya Sia dan Kia akan keluar nantinya.

"ZIA!!, ayo sini keluar!!" panggilku, tapi tak ada jawaban dari Zia yang masih saja terus bersembunyi itu.

Pantang menyerah, aku terus mencari Zia, hingga akhirnya ku mendapatkannya. Ternyata Zia sejak tadi bersembunyi di samping kulkas.

"Kak Gala, Zia nggak mau mandi!!" rengeknya, ingin turun dari gendonganku. Tapi kenapa Zia tidak mau di gendong samaku?, padahal banyak banget ciwi-ciwi yang mau digendong sama aku loh!!, apakah kalian termasuk? Ekhemmm.

"Zia harus mandi, kalau Zia nggak mandi..., Zia akan bau. Kalau Zia bau...,Zia bakal di jauhi sama Kia dan Sia. Trus kalau Kia sama Sia jauhin Zia,  kak Gara bakal kena omel sama Mama karna nggak bisa ajar kalian dengan baik. Dan kalau kak Gara kena omel sama Mama...,uang bulanan kak Gara bakal di potong, and kalau di potong nanti kak Gara marah, trus nanti di Cap anak durhaka, kalau udah di Cap anak durhaka nanti kak Gara masuk neraka!!" celotehku panjang kali lebar.

"Emang Zia mau ka Gara masuk neraka?" tanyaku, Zia menggeleng.

Huh akhirnya tangisan Zia redah juga, jadi aku bisa gampang memandikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THREE TWIN SISTERS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang