PROLOG

3 1 0
                                    

Almeta Selena,sesuai arti namanya Almeta yaitu ambisius dan Selena,sang dewi bulan.
Membuat Almeta gadis berusia 15 tahun ini terkenal cantik,bersinar terang,pendiriannya kuat,ambisius.Dia harus mendapatkan apa yang dia inginkan,bagaimanapun cara nya,tapi dia tidak ingin menyakiti orang lain atau merugikan nya. Sebut saja namanya Alena,alias Almeta Selena. Sejak Alena duduk di bangku Sekolah Dasarnya,dia dikenal sebagai murid pendiam,kalem,cerdas,dan mulutnya pedas,karena menurutnya,berbicara To The Point lebih nyaman dan simpel,Karena tak perlu memikirkan sebuah kalimat agar lawan bicara tidak sakit hati.Karena keberanian nya berbicara itu lah yang membuat dia menjadi bahan perundungan sejak kelas 4 dan juga karena,Alena tidak peduli perasaan orang lain. Itu dia titik kekurangan nya.

Padahal,Alena berasal dari keluarga yang harmonis,tapi karena sikapnya itu lah yang membuat kelima kakak laki-lakinya selalu bertanya.

FLASHBACK ⚡️

"Eh Meta,lu jangan jutek-jutek,ga baek begitu." Ucap ka Alden saat itu,Aldenata El Niran anak ke 4,alias diatas Meta atau Alena. Di Keluarga,Almeta lebih suka di panggil Meta ketimbang Di panggil Alena,karena Alena hanya untuk nama di sekolah nya.

"Bacot." Balas Meta membuat Alden melotot.

"Heh! Anak cewek gaboleh ngomong kasar!"

"berarti cowok gaboleh juga." Jawab Meta sambil menulis PR nya.

"Beda lagi itu ceritanya,cowok ama cewek beda." Meta pun meletakkan Pensil mekanik nya dan menoleh menatap sang kakak.

"Sama aja,sama sama manusia,sama sama napas,sama sama hirup oksigen,sama sama berkembang biak,sama sama,eh lupa,beda otaknya ya,lebih rendah otak cowok.Yaudah sana ngomong kasar." Setelah mendengar Ucapan Meta,Alden hanya bisa menghela napas kasarnya,sedangkan Meta lanjut mengerjakan PR.

"Ada lagi yang beda." Pikir Alden,Meta akan menoleh padanya dan akan menatap nya dengan tatapan penuh rasa penasaran.Tapi sebaliknya,Meta hanya berdeham seakan mempersilahkan sang kaka menjelaskan apa perbedaannya.

"Kamu gamau tau Ta? Perbedaan nya itu,kalo cewek ngambil hati,baperan,kalo cowok lebih ke logika." Meta tetap menulis diatas buku tulisnya,kemudian sambil mengerjakan dia bilang.

"Itu namanya cowok ga punya hati,makanya kadang cowok brengsek,kayak di sebelah aku ini,kalo lebih ke logika,bukan lelaki sejati namanya kalo ga ngertiin perempuan." Alden tak terima dengan jawaban adik bungsu nya itu.

"Tap-" Meta memutus kalimat Alden.Sengaja.
"Kan? Baru dibilang,kalo udah tau perempuan lebih ngambil hati,dan cowok yang ngandelin logika,harusnya mikir gasi? Mikir perasaan perempuan sebagai lawan bicaranya." Lagi lagi Alden menghela napasnya,kemudian tak membalas kata kata Meta,kemudian melanjutkan memainkan ponselnya.

Selesai sudah Flashbacknya,oiya itu kejadian nya saat Alena kelas 7 Sekarang Alena kelas 9,tapi di sekolahnya,Alena hanya memiliki satu teman dekat,namanya Emily Camellia. Menurut Alena,Emily memang teman dekatnya tapi di pertemanan ini,hanya Emily yang terbuka,sedangkan Alena,dia tak peduli dengan temannya itu. Tapi mengapa dia bisa menganggap Emily teman dekatnya? Itu karena Alena merasa nyaman dengan bacotan Emily,awalnya Alena selalu mengusir Emily dari keberadaannya,tapi Emily,tak akan menyerah. Sampai jadilah duo bestie ini.

Emily pernah bilang "Na! PAS semester 1 lo harus kalahin si Razka itu! Kemaren lo ga terima kan dia peringkat pertama? KEJAR NA KEJAR!" Yap,karena Alena terbiasa peringkat 1,dia tidak mau eksistensinya di peringkat pertama tersingkirkan saat PTS awal kelas 7,sampai ujian di kelas 8.

"Ya Na? KEJAR DIA ALENA!!" Alena hanya diam sambil terus membaca bukunya.

"Ya udah gue bilangin ke Razka lo mau ngalahin dia." Tak tahu kenapa Alena langsung menoleh.

Razkal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang