"Jikapertemuan kita adalah alasan kepergian lo bisa nggak sih gue mengulang waktubiar kita nggak ketemu aja"
Sebucket mawar berwarna peach bunga favorit mendiang Awan. Langit letakkan pada sebuah nisan dengan nama "Awan Gauri Mega" . Luka atas kepergiannya masih sangat bernanah.
"Di dalem sini bener-bener sakit an, hidup seperti apa yang harus gue jalani tanpa lo"
"Awan..awan" Langit berusaha dengan sisa-sisa kekuatannya terpungkur disamping pusara Awan memanggil namanya berharap dia mendengarkan, berharap ia tahu bahwa luka atas kehilangannya tidaklah main-main. Derasnya hujan mengaburkan air mata yang tengah mengalir sama derasnya.
********
Kalau Bumi hujan ya..jangan salahin langitlah awan tuh..salahin!!
Bulan juni harusnya menjadi musim hujan, tapi sepertinya kali ini hujan masih enggan menyapa bum. Mungkin karena efek global woarming jadi cuaca sudah tak bisa diprediksi. Barulah dipenghujung juni akhirnya hujan menebarkan aroma petrichor dipenjuru Bumi.
Langit sedang menikmati irama rintikan hujan yang sedang terjun bebas ke tanah. Ia tahu sebenarnya hujan tak begitu buruk tapi kenapa semua orang tak pernah menyambut kedatangannya manusia itu serba repot kalau hujan turun semuanya pada ngeluh yang banjirlah, cucian nggak ada yang keringlah, menghambat aktivitaslah apalah-apalah Mbuh!!
"Nah..kalau nggak dateng-dateng hujannya semua pada ngeluh sampai-sampai ada tuh upacara untuk memanggil hujan dengan menikahkan para gadis dan jejaka jomblo di sebuah desa biar turun hujan kali ini kira-kira gadis jomblo mana yang akhirnya menikah? Makasih banget lho ya..berkat kamu akhirnya hujan turun padahal aku rencanayanya mau daftarin kakak pertamaku buat ikut upacara itu biar jomblonya enggak mendarah daging"
Plakkk!! Satu pukulan mantap dari kakak pertamanya akhirnya menyadarkan Langit dari percakapan tak berfaedah yang ada dikepalanya.
"Apaan sih sakit tahu" Langitpun tergelak sambil mengelus kepalanya yang sedikit puyeng akibat pukulan kakaknya yang tanpa permisi itu
''Dek..kamu besok mulai ospekkan?" tanya Bulan si sulung paling manis dan berkepribadian paling lembut dari tiga bersaudara
"Yas..nape mau gue kenalin sama cewek-cewek maba gak bang?"
Kepribadian yang sangat terbalik dengan kedua kakaknya. Langit adalah seorang jejaka tanggung yang cuek, frontal, badas bad boy tapi good attitude sedangkan anak pertama yang berperingai lembut dan sopan anak kedua yang berwatak tegas dan dingin ibarat air, minyak dan kecap mereka nggak akan pernah bisa menyatu.
***
Langit berdiri di depan sebuah gedung besar dan halaman yang luas terdapat sebuah gapura besar pintu masuk universitas. Ia mengenakan kemeja putih topi koran bekas dan berkalung kardus bekas indomie goreng yang ia beli diwarung mpok Neli semalam. Tertulis jelas sebuah nama disana "LANGIT" dia rasa nama yang paling aneh pemberian orang taunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Langit | KIM DOYOUNG
Teen FictionLaksmana Langit Argara (Doyoung NCT) Atharya Bulan Tara (Taeil NCT) Jendral Nebula Theyo Bagaskara (Taeyong NCT) Takdir cinta antara Langit dan Awan tak akan pernah lekang oleh waktu. Tapi Senja menyembuhkan patah yang dia miliki sampai pada akhirny...