Tentang seekor ikan yang hidup di sungai. Ikan itu awalnya hidup berkelompok, tapi waktu membawanya ke masa dimana setiap ikan harus hidup mandiri karena takdirnya masing2. Ada yang akhirnya memiliki anak, ada yang menemukan tempat lain di ujung sungai, ada yang mencapai lautan, ada juga yang berakhir menjadi santapan.
Namun, masih tersisa satu ikan yang tidak kemana-mana.Ikan itu terlalu takut untuk pergi, takut akan hal buruk yang mungkin terjadi jika dia pergi jauh. Padahal, dia juga sering menemui kesulitan di sungai.
Tapi dia tetap tinggal.Ikan itu sedih, dan butuh hewan lain untuk mendengar ceritanya. Tapi dia sadar, bahwa hewan lain juga memiliki ceritanya masing2 dan mereka juga butuh pendengar.
Jadi ikan itu memendam keinginannya.
Suatu malam, ikan itu merasa sangat frustasi karena dia sendirian di sungai. Jadi dia memutuskan untuk pergi dari sungai.
Entah kemana, dia hanya mengikuti jalannya sungai. Sambil memikirkan, mengapa dia diciptakan.
Mengapa ada begitu banyak hal di dunia ini namun dia tetap merasa sendirian.
Setelah berenang jauh, ikan itu bertemu dengan seekor kerang mutiara.
Kebetulan, kerang itu telah menghasilkan mutiara yang indah.
Ikan itu pun bertanya, "wah, bagaimana bisa kau menghasilkan ini?"
Namun sang kerang tidak menjawab.
Ikan pun akhirnya memutuskan untuk menetap di sana, dia ingin melihat sendiri.
Bukannya melihat hal yang menarik, sang ikan malah melihat hal yang tidak menyenangkan.
Mutiara indah itu diambil seorang manusia, dan kerang itu hanya diam saja, tidak melawan.
"Mengapa kau tidak marah?" Tanya ikan dengan nada tinggi.
Lagi-lagi kerang itu tidak menjawabnya.
Ikan itupun tetap menunggu disana untuk memperhatikan kerang itu.
Setelah diamati, ternyata mutiara itu adalah hasil dari kotoran dan pasir yang masuk ke dalam kerang. Lalu kerang malah membuatnya menjadi sesuatu yang indah.
"Bagaimana bisa?" Tanya ikan bingung.
"Kau membuat mutiara itu dengan susah payah, tapi bagaimana bisa kau merelakannya ketika manusia mengambilnya darimu?!"
Ikan itu marah. Sangat marah.
Tiba-tiba, sang kerang mengeluarkan suaranya.
"Ikan... hal buruk dan rasa sakit memang membuahkan sesuatu yang indah jika kamu bersabar dan menerimanya."
"Aku tidak marah karena memang sudah menjadi takdirku untuk menghasilkan mutiara. Lagipula, itu hanya titipan dari sang pencipta."
Sang ikan yang mendengarnya mulai merasa ingin menangis.
"Kita diciptakan hanya untuk mengisi peran yang telah ditentukan oleh sang pemilik cerita."
"Jadi jangan takut akan sesuatu yang belum tentu terjadi karena semua cerita akan berakhir indah jika kita tetap berada di jalan yang benar."
Jika saja ini bukan di dalam air, maka sang ikan mungkin mampu membuat danau karena air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When you getting older [Bahasa Version]
PoesíaSaat bertambahnya usia, semakin banyak pengalaman dan perasaan yang diterima oleh otak dan hati Begitu banyak hal yang ingin diungkapkan namun masih tertahan Entah itu hal yang membuatmu tersenyum sampai tertawa Atau malah hal yang membuatmu menangi...