Last🔞

1.6K 128 4
                                    

Jisung menggigit bibirnya, menatap Jaemin dengan tatapan sayu tangannya terus mengelus penis Jaemin yang masih terbalut celana.

"Honey, kau tau aku tidak suka membuang-buang waktu!" Seru Jaemin tajam, tatapan penuh nafsu dia layangkan pada Jisung yang masih sibuk menggoda dirinya.

Jisung terkekeh, jemari lentiknya kini memainkan kancing kemeja Jaemin. Perlahan Jisung melepaskan kancing kemeja Jaemin satu persatu kemudian mengecup dada bidang Jaemin.

"Bolehkah aku meminta sesuatu?" Seru Jisung, jemari-jemarinya menyusuri wajah tegas Jaemin.

"Apa?" Tanya Jaemin.

"Biarkan aku berhenti dari dunia modeling," Jisung mengelus bibir Jaemin dengan sensual.

"Kau benar-benar ingin pergi dariku?" Tanya Jaemin, meremas bokong Jisung yang berada di pangkuannya.

"Shhh, aku hanya ingin berhenti dari dunia itu. Aku hanya mau kaulah yang menikmati setiap lekuk tubuhmu! Biarkan aku pergi dari sana dan menghabiskan hidupku menikmati kekayaan yang kau miliki!" Seru Jisung mengecup bibir Jaemin dengan sensual.

Jaemin tersenyum mendengar ucapan Jisung, "Kau benar-benar ingin menjadi milikku?"

Jisung mengangguk, dirinya mendekatkan wajahnya ke leher Jaemin. Jisung mengecup jakun Jaemin kemudian menjilati leher Jaemin dan menciptakan tanda kepemilikan disana.

"Ya, buat aku menjadi milikmu seutuhnya."

"Jangan menyesal karena setelah ini kau tidak memiliki jalan keluar untuk pergi selama-lamanya!" Bisik Jaemin sensual.

"Yah, lagipula aku juga tidak ada keinginan untuk keluar!" Seru Jisung, membuka kemejanya satu persatu dengan sensual.

Kini terpampang tubuh putih mulus Jisung, Jaemin langsung mendekati tulang selangka Jisung. Mengecup, menjilat, menggigit tulang selangka itu.

"Eunghh, ahhh!" Desahan indah mengalun dari bibir delima Jisung.

Jaemin menghentikan aksinya sebentar, menatap Jisung. Kini kedua mata itu saling memandang, Jaemin tanpa basa-basi langsung menyambar bibir delima Jisung.

Lidah Jaemin menjilati bibir delima itu, menyusuri delima yang membuat dirinya candu. Jaemin menyesap bibir itu dengan sedikit kasar, membuat delima yang candu itu membengkak dan mengkilap. Jaemin meremas pinggang ramping Jisung, membuat Jisung meringis di dalam ciuman panas mereka.

"Enghhh," lenguhan itu terus mengalun dari labium Jisung.

Keduanya terus menerus melumat bibir satu sama lain, tangan Jisung menyusuri seluruh tubuh bidang Jaemin lalu tangan itu mengelus penis Jaemin, membuka resleting celana kain Jaemin kemudian mengocok penis tegang itu.

Sedangkan Jaemin kini menyusuri seluruh tubuh Jisung, memilin puting itu, meremas pinggang ramping Jisung. Tangan Jaemin melepaskan pengait celana Jisung, perlahan tangan itu menyelusup ke dalam celana kain itu, mengelus pipi bokong Jisung. Sesekali Jaemin mencubit pipi bokong Jisung gemas.

"Eunghh, Jaemhhh!"

Jaemin yang mengerti melepaskan ciuman mereka, kini sebuah benang saliva bertaut dari kedua bibir mereka hingga perlahan benang itu terputus.

Jisung nampak begitu indah dengan liur yang jatuh membasahi lehernya sehingga tampak begitu mengkilap. Jaemin juga nampak begitu menggairahkan saat Jaemin mengusap bibirnya yang basah lalu jarinya menjilati saliva mereka.

Jaemin menggendong Jisung, menaruh Jisung di meja kerjanya. Dirinya menarik celana Jisung hingga kini Jisung benar-benar dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benangpun. Jaemin melepaskan celana miliknya, kini keduanya sama sama bertelanjang.

Scandal✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang