Sesampainya di rumah, Molea kaget melihat beberapa pot kaca pajangan yang sudah berpecahan. Lalu ia teriak memanggil ibunya.
"Mah, mama dimana?" Tanya Molea dengan keras.
Karena tak ada jawaban sama sekali, ia berjalan menuju ke kamar kedua orang tuanya. Ia mengetuk pintu kamar, dan ia hanya melihat ayahnya yang sedang duduk santai di sofa di dekat televisi di dalam kamar.
"Oh, udah pulang kamu Molea" Tegur ayah kepada Molea.
"Sekarang mama di mana pa? Kenapa banyak pot kaca yang pecah? Bahkan tadi aku nemuin cincin pernikahan mama ini. Ini maksudnya apa pa?" Tanya Molea sambil menunjuk cincin pernikahan milik ibunya.
"Ohiya, papa lupa ngasih tau kamu Molea. 2 hari yang akan datang kami akan mengurus surat perpisahan kami. Ini semua atas keinginan mama mu dia udah ga tahan katanya" Ujar ayah yang membuat Molea terkejut hingga jatuh.
"Pa? Papa mau pisah sama mama?" Tanya nya sambil menahan tangis
"Ya" Singkat ayah.
Molea tak kuasa menahan tangisnya, ia menumpahkan air matanya. Tetes demi tetes air matanya berjatuhan dengan rasa kesal campur sedih.
"Udah, jangan nangis disini! Sana ke kamar kamu!" Ayahnya malah menegurnya di tengah keadaan Molea yang hancur saat itu.
Molea pergi dari kamar ayahnya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Ia menuju kamarnya sambil meneteskan air mata. Sebenarnya Molea merasa kalau orang tuanya akan bercerai juga pada akhirnya saat awal awal orang tuanya mulai keseringan bertengkar, namun ia tetap berdoa dan memohon kepada Tuhan agar keluarganya baik-baik saja, tapi takdir tak bisa diubah.
"Ya Tuhan, kuatkan aku ya Tuhan bagaimana hidupku tanpa seorang ibu? Sedangkan papa juga galak sama aku, aku gakuat Tuhan" Ucapnya di kamar sambil menangis.
Karena tak ingin pusing, ia memutuskan untuk pergi ke Apartemen sahabatnya kembali yaitu Venee. Dia pergi tanpa berpamitan karena tak ingin berbicara dengan ayahnya. Di perjalanan ia menyetir dengan kecepatan yang tinggi karena ia depresi dengan kedua orangtuanya.
:.......................................:
Sesampainya di Apartemen Venee, Venee terkejut ada apa dengan sahabatnya yang datang-datang malah menangis tersendu-sendu seperti memiliki masalah besar yang tak biasa terjadi dalam kehidupannya. Karena rasa penasaran, ia menanyakan nya.
"Kenapa Mol? Ada apa? Ortu kamu berantem lagi? Tapi biasanya kamu ga nangis tuh, atau ga dikasih masuk rumah lagi?" Tanya Venee dengan rasa penasaran cukup tinggi.
"Huhuuu huhuu engga tau Ven" Jawab Molea sambil menangis-nangis dan tidak tau apa yang harus ia katakan lagi.
"Yaudah duduk dulu deh, minum dulu nih biar tenang" Ujar Venee.
"Makasih ya Ven" Molea berterimakasih.
"Jadi sebenarnya kenapa sih? Kok tiba tiba nangis?"
"Mama papa aku mau cerai lusa Ven, aku ngerasa hancur banget meskipun dari awal aku tau kalau mereka bakal cerai"
"Loh? Serius nih Le?"
"Masa kamu ga percaya sih aku ampe nangis-nangis begini"
Venee terdiam selama 1 menit bingung dan tak percaya akan apa yang dikatakan oleh Molea.
"Yaudah deh, kamu semangat ya kamu boleh kok nginap disini kalau kamu merasa ga nyaman di rumah kamu"
"Makasih banyak Ven kamu udah bantuin aku disetiap masalah aku"
"Iya Molea"
:.......................................:
Pagi itu, ayah Molea sibuk menelfon Molea yang pergi tanpa permisi, sangkin sibuknya ayahnya sudah menelfon sebanyak 14× namun, Molea tidak mengangkat telfon ayahnya karena ia tak ingin berbicara dengan ayahnya.
"Siapa sih Mol? Daritadi nelfon mulu perasaan"
"Papa Ven, males ah aku ngangket nya"
"Ah kirain siapa"
Seperti biasa, sehabis sarapan mereka langsung berangkat ke Kampus mereka. Saat jam istirahat, Venee dan Molea membahas tentang perpisahan kedua orang tuanya yang akan diurus esok hari. Saat berbicara, ada seorang siswi yang menguping pembicaraan mereka, dan menyebarkan berita itu untuk menjelek-jelekkan nama Molea.
"Molea hahaha kamu anak broken home? Hahahaha"
"Kok bisa sih ada anak broken home belajar di Universitas mahal masuk jurusan musik pula"
"Kasian banget ya kamu Molea di depan orang orang aja sok baik sok ramah sok biasa eh di belakang ternyata ortunya dah cerai, pasti biar dikatain anak kuat yah? Najis ew"
Molea sakit hati dengan banyaknya hujatan yang datang kepadanya, Venee setia menyemangati sahabatnya itu "Jangan dengerin kata orang Mol, sekarang kita cari yang udah nyebar berita kamu kita bantai dia" ucap Venee kesal. "Iya kita cari aja orangnya tapi gausah di apa apain, berhati-hati aja sama dia" Lanjut Molea.
:.......................................:
Saat di Apartemen Venee, Venee melihat sahabatnya merenung sejak pulang kampus tadi, wajahnya terlihat sedih sekali. Molea masih sakit hati sampai sekarang, ia ingin putus asa.
"Udah jangan sedih, mending kita nonton bola lagi yuk mumpung kamu lagi ga tidur kaya semalam" Ajak Venee untuk mengurangi rasa sedih Molea.
"Emangnya yang main entar apa?" Tanya Molea dengan pelan.
"Emm, Perancis vs Maroko meskipun gaada Ronaldo aku harap kamu mau ikut nonton soalnya, kalau kamu tidur aku kesepian nonton sendiri itung-itung ngurangin rasa sedih Mol"
"Humm, yaudah deh boleh aku jadi penasaran"
Kini waktu menunjukkan pukul 20.00 dan mereka sudah bersiap di depan Televisi untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara Perancis dan Maroko.
Di tengah permainan, salah satu pemain Perancis berhasil mencetak gol, dan ia adalah Kylian Mbappe atau dikenal sebagai Mbappe. Molea memberikan reaksi yang tidak biasa dan yang tidak pernah dilihat sahabat dekatnya sendiri.
"Wow aga lain tapi aku suka itu siapa sih namanya tadi aku engga liat punggungnya"
"Yang mana?"
"Yang tadi ngegolin ke gawang, Venee"
"Itu Mbappe"
"Ohh, kayanya dia pemain bola favorit aku setelah Ronaldo deh"
"Kepoin ig nya ga Mol?"
"Mager, tapi boleh deh"
"Ig nya k.mbappe buka deh"
Molea segera membuka akun instagram milik Kylian dan melihat-lihatnya sampai ia lupa ia sedang menyaksikan pertandingan bola.
"Ekhm, ada yang kepincut Mbappe sampe lupa lagi nonton bola nih ya"
"Ehiya, aduh lupa"
Mereka menyaksikan pertandingan itu hingga akhir.
Tbc....
Maaf kalo gajelas ya aku baruu buat crita soalnya hehe, kedepannya bakal lebih banyak belajar kok. Makasih banyak ya buat yang udah mau baca cerita akuu. Jangan lupa vote kalo suka 😉💟

KAMU SEDANG MEMBACA
My Home | Kylian Mbappé
Любовные романыDari beribu orang yang kita temukan, pasti salah satu dari mereka ada seorang yang tepat untuk menjadi rumah kita, tempat mencurahkan isi hati kita selain orang tua dan saudara. Yaitu kekasih yang mungkin tidak dinanti. Kehancuran hidup seorang gadi...