🧁🧁

123 22 18
                                    

T⚠️Warn ⚠️

Fiksi Penggemar!!

Typo (s)

GS Area!!!
.
.
.
.
.
.
.
.................

Wajah murung itu kembali terlukis di paras indahnya, bohong rasanya jika yoongi merasa baik – baik saja sekarang karena sungguh sebaik apapun ia menyembunyikan perasaannya tetap saja seluruh rasa khawatir dan kecewa juga takut tergambar pada manik jelaganya.

Ia pikir setelah mengahabiskan waktu bersama Taehyung sedikit tidak membuatnya merasa tenang. Tetap saja gadis itu merasakan gundah yang tak berkesudahan. Awalnya memang baik – baik saja saat Taehyung benar menepati janji, menjemputnya demi menghabiskan sedikit waktu bersama yang akhir – akhir ini terasa begitu krisis.

Sejak kemunculan Jimin, gadis cantik dari masa lalu si mas pacar yang bahkan bisa dengan mudah memenangkan waktu Taehyung, bahkan saat ini, ketika mereka sedang berusaha menghabiskan waktu bersama, Taehyung harus menyudahi acara kencan yang baru berjalan satu jam. 

Dengan wajah penuh harap minta pengertian gadisnya pria itu jujur dan meminta izin untuk menemui mantan kekasihnya yang tiba – tiba masuk rumah sakit karena entah bagaimana tertimpa pot bunga. Yoongi bisa apa selain mengiyakan meski rasanya hati begitu berat , Ingin rasanya egois sekali saja meminta si mas pacar tetap tinggal dan mengabaikan jimin yang tengah sakit. tapi Yoongi tidak setega itu meski ia sendiri merasa tak pungkiri hatinya kecewa.

"Sayang, Kalau kamu gak izinin mas pergi, mas gak akan pergi" Jujur saja, disalah satu sudut hatinya taehyung ingin Yoonginya mengatakan tidak, menahannya. Ia ingin gadisnya itu tegas kepadanya. Namun yang didapat senyum tipis dengan anggukan. Gadis itu melepasnya begitu saja, ada sedikit rasa kecewa ia dapat disana meski ia tahu ia juga harus menemani Jimin yang tengah sendirian di Rumah sakit.

"Enggak mas, Jimin lebih butuh kamu sekarang" Yoongi tersenyum tipis. Taehyung usap kepala gadisnya dengan lempar senyum yang sama, perlihatkan bagaimana keduanya benar – benar apik tampilkan lakon seolah baik - baik saja tanpa sadar saling melukai dan membohongi diri sendiri. 

********

"Adek mana yang" Namjoon yang baru tiba langsung dudukan bokongnya di sofa, Lepas dua kancing teratas kemejanya. "Di kamar bang, pulang tadi langsung masuk kamar" Seokjin bantu suaminya yang kelihatan kesulitan lepas dasi yang ikatannya sudah tak rapi, setelah sebelumnya sodorkan segelas air putih buat suaminya. Alis Namjoon terangkat, air dalam gelas hanya diminum setengahnya.

"Keluar sama siapa si adek tadi" Seokjin putar bola matanya malas, mulai sudah si abang mode interogasi yang ujungnya bisa seokjin tebak.

"kayaknya yoongi urus masalah pekerjaan, abangkan tahu sendirikan akhir – akhir ini dia sering dipanggil ke sekolah walau meski sudah bukan jam kerja" Seokjin coba alihkan sang suami yang untungya mempan karena memang benar adiknya sering mendapat panggilan di luar jam kerjanya.

"Abang mau mandi dulu, kamu gak usah siapin makanan, nanti kita makan di luar ya, kasih tahu adek juga sekalian refreshing jangan kerja mulu" Namjoon bangkit dari duduknya, kecup rambut sang istri lalu beralalu untuk membersihkan diri. Seokjin sih senang saja, kapan lagi bisa diajak makan malam di luar karena tahu suaminya itu tipe pasangan yang lebih suka habiskan masakan istri yang lebih terjamin enak dan sehatnya yang sering buat seokjin berbangga diri. Tapi tidak apa -apa juga sekali makan diluar untuk rubah suasana juga hitung – hitung buat hibur adik iparnya yang tengah galau.

"Gi, kakak boleh masuk gak?" Seokjin ketuk pelan pintu berwarna Soft Cream dengan gantungan kucing bertuliskan Ugi diatasnya. Tak lama sang empunya bukakan pintu. 

Because, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang