🧁🧁🧁

148 23 29
                                    

"Cukup!, tunda sampai jam 3, aku terima revisinya 30 menit sebelum rapat di mulai" Jungkook beranjak dari duduknya setelah kurang lebih satu setengah jam berdiskusi dengan kim yugyoem sekretarisnya. Cuaca cukup terik hari ini bahkan disaat jam masih menunjukkan pukul 11 siang, jungkook memilih membuka kancing jasnya lalu ia sampirkan pada sandaran kursi. Lalu berjalan cukup terburu ke arah luar ruangan yang  diikuti sang sekretaris.

" kau mau pergi menjemput hana? Jam segini? ini bahkan belum ada 1 jam pun mendekati waktu pulangnya" yugyoem tak lagi berbicara non formal meski mereka masih di area kantor karena memang permintaan Jungkook juga apalagi disaat keduanya hanya sedang berdua saja.

"Jangan banyak tanya, aku sedang terburu, sudah janji hari ini  bawa hana jalan - jalan" alih - alih menunggu yugyoem kembali bertanya jungkook langsung memyambung ucapannya yang pada akhirnya membuat sahabat sekaligus sekretarisnya itu tak lagi keluarkan suara, membiarkan Jungkook berlalu hingga hilang di balik lift yang membawanya ke lantai dasar. Bukan tanpa alasan Jungkook menjadikan Yugyoem sebagai sekretaris, selain mereka sudah kenal lama layaknya saudara jungkook juga tidak terlalu nyaman bekerja dengan sekretaris perempuan, mengingat kejadian dimana mantan sekretarisnya yang tidak profesional dan lebih banyak berusaha untuk menarik perhatiannya.

Setelah berkendara beberapa lama, akhirnya jungkook sampai juga di sekolah hana, putri semata wayangnya. Karena cuaca yang memang cukup membuat gerah apalagi dengan setelan formal seperti yang ia kenakan, sesaat setelah turun dari mobilnya, Jungkook  menyisingkan kemeja putih yang membalut tubuh tegapnya hingga siku dan longgarkan dasi yang terasa menjerat lehernya, membuat penampilannya sedikit berantakan namun tetap jadi pusat perhatian, bagaimana tidak, seorang ayah muda dengan wajah tampan, tubuh tegap dengan otot yang menonjol lalu penampilan yang sedikit tidak rapi malah membuat ketampanannya jadi berlipat ganda, seketika semua tatapan penuh minat itu tertuju padanya yang tak dihiraukan oleh Jungkook tentunya, sebab fokusnya ada di depan sana. Ke arah sosok gadis kecilnya yang manis pun juga seseorang yang tak kalah manis dari putri kecilnya.

Jungkook melambaikan tangan begitu kedatangannya disadari hana saat gadis kecil itu melihat ke luar jendela lebar dari kelasnya. Anak itu terlihat senang terlihat dari senyum khas anak - anaknya yang begitu manis saat melihat ayahnya, ia juga refleks balas lambain tangan ayahnya padahal sedang antri untuk mengumpulkan hasil gambar karyanya.

Melihat putri kecilnya masih belajar, Jungkook memilih duduk dibawah pohon dengan tempat duduk yang melingkari seluruh batang pohon itu, rutinitas yang sekarang menjadi bagian favoritnya, menunggu hana selesai sekolah adalah hal yang menyenangkan bagaimana tidak jika ia bisa langsung mengawasi anaknya sambil sesekali mencuri pandang ke arah miss cantik yang tengah sibuk beri apresiasi pada hasil gambar anak-anak. Miss yang membuat dia tidak tahan walau hanya sehari saja untuk melewatkan wajah manis itu, itu sebuah keharusan bagi jungkook karena efeknya begitu luar biasa, harinya akan lebih baik entahlah perasaan Jungkook saja atau semuanya akan terasa mudah dan cepat selesai setelah jungkook mengisi energinya hanya dengan melihat wajah cantik guru dari putrinya itu.

 Miss yang membuat dia tidak tahan walau hanya sehari saja untuk melewatkan wajah manis itu, itu sebuah keharusan bagi jungkook karena efeknya begitu luar biasa, harinya akan lebih baik entahlah perasaan Jungkook saja atau semuanya akan terasa mud...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang