pacar untuk kakak

977 55 0
                                    

"gimana? gimana? gimana? Bagus ide gue kan?" Ucap Amora.

Saat ini mereka sedang berada di kafe samping sekolah sembari menunggu Silas dan yang lainnya yang sedang ada urusan di markas. Mereka di suruh untuk menunggu disini.

"Gak ada yang lebih bagus apa? Kuno bangat" balas Yozaka.

"Menurut aku bagus sih ide Amora" Alletha menyetujui ide Amora karena menurutnya itu gampang dan simpel.

"Kaya drakor" Ucap Zaliya.

"Jangan gitu nanti kak silas ngambek kalau di kibulin"

"Tinggal lo marah balik. Lo taukan gimana bucinnya kak silas ama lo"

"Alletha sama Yozaka punya kakak bucin. Amora juga udah di anggap adik sama Kak Silas. Beruntung bangat kalian"

"Etttt----

Yozaka memegang tangan Zaliya.

"Gak boleh gitu. Kamu liat teman-teman kak silas sayang bangat sama kita semua. Kamu punya banyak kakak, engga. Kita punya banyak kakak"

"Makasih ya udah mau jadi teman aku" ucap Zaliya memandang mereka satu persatu.

"Kok jadi mewek" Amora langsung memberikan tisu untuk Alletha dan Zaliya.

"Jangan nangis ah" ucap Yozaka menenangkan mereka. Setelah Alletha dan Zaliya menenangkan diri yozaka mulai membuka suara.

"Tapi anjing seriusan pake rencana Amora? Tapi masa kita culik kak gracie sih?"

Tuk

Amora menyentil kening Yozaka saat menyebut kata-kata kotor di tau Silas habis Yozaka.

"Lo gak boleh ngomong kasar gue aja"

"Sama aja goblok"

"Dih gue laporin"

"Biarin tinggal ngomong diajari lo"

"Muka dua ya lo. Uler btul"

"Aku gak gitu tuh"

"Cuih" Amora berpura-pura meludah sambil menatap jengah Yozaka.

"Hahahahhahhaha yaelah"

"Yozaka bisa gitu ya?" Ucap Alletha sambil menatap Yozaka.

"Ular dia ular"

"Tapi aku kagum loh"

Zaliya dan Amora menepuk keningnya. Alletha ini polos atau bego? Cantik sih cantik. Tapi otak dongo. Memang ya kata orang, orang cantik itu enggak punya otak.

"Gue. Cantik gue pintar" sanggah Amora dengan apa yang ada di otaknya.

"Kata mama ibu aku juga pintar. Kemarin kan peringkat satu pararel" Amora mengangguk mengiyakan ucapan zaliya yang benar. Zaliya itu paling pintar di antara mereka berempat. Cantik, baik, lembut, sabar, pintar lagi. Amora sadar diri jika nanti harus bersaing dengan Zaliya. Misalkan untuk seorang cowo. Lebih baik Amora mundur duluan.

"Iya lo pintar cakep lagi pantas dulu jadi kebanggan kelas lo" Yozaka setuju dengan ucapan Amora. Kemudian Yozaka menatap Amora meneliti wajah Amora. Cantik sih tapi kelakuan parah. Bertengkar dengan manusia sih wajar-wajar saja. Tetapi kalo Amora bukan pada level itu di suka bertengkar dengan satwa. Contohnya mencekik leher monyet di kebun binatang kerena monyet itu menarik rambutnya. Mengejar kucing dan memukulinya dengan sapu kerena tidak sengaja mencakar tangan Amora. Sungguh masih banyak kelakuan Amora yang lebih parah.

"Tapi parahnya lo yang gak ada malu-malunya ini kenapa paling banyak di suka sama anak-anak kelas ya?" ucap Yozaka Membuat Amora juga terheran-heran kenapa juga ya.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang