Kebiasaan Sasa jika ingin berpergian jauh, maka Sasa akan bangun lebih awal dari biasanya. Seperti sekarang, Sasa terbangun pada pukul 03.00. Sasa memeriksa kembali barang-barangnya takut ada yang terlupa, dan menyiapkan kebutuhannya di perjalanan.
Jika Sasa bangun lebih awal, maka Jeje akan bangun lebih telat dari biasanya. Mau dibangunkan oleh siapapun, Jeje tak akan terbangun, kecuali mendengar suara klakson mobil.
Caca normal, sehabis bangun ia langsung memeriksa barang bawaan suadaranya dan dirinya. Tak lupa memeriksa kembali kebersihan dan keamanan rumah. Maka dari itu, jika saudaranya sudah siap di mobil untuk berangkat, Caca akan menjadi orang terakhir untuk masuk mobil.
"Ka Sasa udah bangun, toh" ucap spontan Caca melihat Sasa yang mengangkat kopernya menuju ruang tamu
"Iya. Mendingan mandi dulu, baru nge-cek tas mereka" ucap Sasa yang membuat Caca melihat ke arah jam. Saat ini sudah pukul 04.48 yang berarti sebentar lagi bunda akan bangun
🌸🐯🦒🦢🐈
Ayah sudah siap dengan mobil yang sudah di panaskan. Klakson juga sudah dibunyikan, yang berarti semuanya sudah siap untuk melakukan perjalanan panjang.
"Sebelum jalan, alangkah baiknya kita berdoa dulu, supaya terbebas dari hal-hal yang tidak diinginkan" ucap bunda kepada anak-anak dan suaminya "ayah, silahkan..." Bunda mempersilahkan ayah untuk memimpin doa
"Berdoa dimulai"
🌸🐯🦒🦢🐈
Perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam, tapi karena ini masih pagi, mungkin tak sampai 5 jam.
Awal perjalanan Jeje sudah menyalakan musik kesukaannya, dan bernyanyi.
Tujuh Belas yang dinyanyikan oleh Tulus. Ini adalah lagu semuanya, buktinya sekarang Sasa, Caca, Kela, Yaya dan bunda sedang bernyanyi, sedangkan ayah hanya mendengarkan
"Muda jiwa selamanya mudaaaa"
"Kisah kita, abadi selamanyaaaaaa"Bunda dan Sasa menutup telinga, karena Caca dan Jeje melakukan Highnote
"Teriak teriak ga jelas" ucap Yaya dengan kedua tangannya yang berada di telinga
Jeje tak terima, melihat ke arah Yaya "sorry ya, ini tu highnote bukan teriak teriak"
"Itu teriak, keliatan banget stressnya" jawab Yaya sambil mengejek Jeje
Fyi, Sasa dan Kela duduk di tengah, Caca, Jeje dan Yaya di belakang (Yaya duduk di tengah) dan pasutri di depan
Ributnya mereka diperjelanan tuh, berlangsung cukup lama. Tapi sehabis itu bakal ada suasana sunyi. Seperti sekarang.
Kurang lebih mereka sudah 3 jam di perjalanan. Sudah sarapan juga, karena tadi sempat mampir di warung pinggir jalan. Kini hanya tersisa sunyi dan lagu-lagu yang berasal dari handphone Jeje.
Jeje yang paling aktif tadi sudah tertidur, tak hanya Jeje, Yaya dan Caca juga ikut tertidur. Itu mengapa mereka bertiga berada di kursi belakang. Sedangkan Sasa dan Kela asik memandangi jalan dan memakan beberapa snack yang di beli semalam. Bunda dan ayah mengobrol dengan posisi ayah yang sambil menyetir.
"Masih jauh ya bun?" Tanya Kela kepada bunda. Bunda melihat kearah Kela "iya, kemungkinan 2 jam lagi sampai. Mendingan kamu tidur aja, mba Sasa juga" jawab bunda
Sasa menggeleng "ga ah bun, lebih seru liat pemandangan" ucap Sasa "apalagi sambil nyemil dan dengerin lagu, suasana pagi tuh bener-bener kerasa" ucap panjang lebar dari Sasa
"Siap, si paling suasana" jawab ayah yang sedari tadi hanya diam mendengarkan
🌸🐯🦒🦢🐈
"WOY! BANGUN! UDAH SAMPE" teriak Kala kepada saudarinya yang masih tertidur dengan nyenyak.
Dengan kaget Caca dan Yaya terbangun dan langsung mengeluh kepala mereka pusing. Sedangkan Jeje yang masih tertidur dengan nyenyak, tak peduli jika kedua saudarinya mengeluh pusing.
"Kela tolol" ucap Caca dengan penuh emosi
Sasa menarik tangan Jeje agar terbangun, berhasil. Caca keluar dari mobil di lanjutkan Sasa, Kela, dan Jeje. Yaya? Melanjutkan tidurnya di mobil
"Mana Yaya?" Tanya ayah yang sedang duduk di teras depan bersama kakek. Ah, fyi, kakek nenek yang kita temui sekarang dari pihak bunda, ya.
Sasa menjawab dengan malas "tidur di mobil, yah" jawab Sasa, lalu menyalimi tangan kakek dengan di lanjutkan oleh saudarinya
"Cucu kakek ini sudah pada besar. Kalian masuk dulu sana, rebahan dulu, pasti cape" ucap kakek sambil tersenyum. Sasa, Caca, Jeje dan Kela hanya mengangguk dan meninggalkan teras itu
Ayah mengambil sebatang rokok dan membaginya ke kakek. Dari situ, awal mula mereka berdua akan berbicara
"Ga lama lagi si Kela bakal masuk perguruan tinggi. Ngambil apa dia?" Tanya kakek pada ayah
Ayah menghela nafas sebentar "Kela-nya ga pasti pa, tapi sempat pengen ngambil kedokteran dia. Tapi ya gitu, anaknya bimbang" jawab ayah, sambil melihat ke atas dengan keluarnya asap rokok
"Kuat kamu ya nanti bayarin? Kalau ga kuat bilang ke papa, biar papa bantu" ucap kakek, sambil tertawa
"Kuat pa, sampai Yaya pun aku kuat" ucap Ayah, menanggapi kakek
🌸🐯🦒🦢🐈
"Nenekkk" panggil Caca langsung memeluk nenek. Nenek yang asik menaruh makanan dan kue ke piring, menengok
"Caca" nenek membalas pelukan dari Caca. Sedangkan saudarinya langsung terbaring, terlebih Sasa.
"Sasa rebahan di kamar aja" ucap nenek ketika melihat Sasa langsung terbaring di lantai
Sasa menggeleng "ga usah nek, enak disini". Nenek tersenyum "yasudah, nenek ambilkan bantal aja ya" nenek melepaskan pelukannya dengan Caca
"Ga usah nek! Biar Jeje aja katanya" tolak Sasa, Jeje yang namanya dipakai hanya tertawa dengan pasrah "iya nek, aku aja"
Jeje bangun dari duduknya, lalu berjalan ke kamar mengambil bantal sambil kesal dengan melakukan fuck ke arah Sasa.
Sasa yang melihatnya tertawa menang dan melakukan fuck balik ke Jeje. Kela yang melihat sudah sangat biasa, hanya bodoamat dengan hal ini.
6 bantal datang, Sasa yang sudah merentangkan kedua tangannya yang berarti ia siap untuk mengambil bantal. Namun Jeje yang masih kesal dengan Sasa, melemparkan bantal ke arah Sasa tepat di wajahnya. "Dasar adek tolol"
"Nih, ka Caca satu, Kela satu" ucap Jeje memberikan bantal dengan sopan penuh senyuman. "Thanks, Jejeee"
🌸🐯🦒🦢🐈
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKALA
FanfictionNakala. Keluarga sederhana yang dipenuhi dengan kebahagiaan, canda tawa dan kasih sayang. Nakala. Keluarga harmonis yang mempunyai lima anak perempuan. Le Sserafim ft. Chanyeol EXO, Wendy Red Velvet