You "Caroline Marie"

240 11 0
                                    

But baby, morning after you is like chasing the clouds..

Dengan malas, aku menyeret kakiku memasuki gedung besar yang terlihat mewah didepanku ini.
"Sayang, kok kamu lama banget sih?" gerutu wanita cantik yang menyambutku didepan pintu dengan bibir manyun, gemes.
"Im sorry mom, macet" alasan klise.
"Alasan! Sudah sana, buruan coba gaun-gaun yang sudah mama pilih" mama pun mendorong pelan tubuhku.
"Mom, aku bisa jalan sendiri, okay?" aku pun segera melangkahkan kakiku menuju fitting room yang sudah terdapat berbagai macam gaun indah didalamnya.

*****

"Babe, where are you?"

"....."

"Wait for some minutes! On the way, okay?"

"....."

"I- love you" dimatikan secara sepihak. "Ya sudahlah, toh ntar lagi juga ketemu," batinku.

30 menit kemudian..

Disinilah aku, didepan sebuah cafe sederhana dimana didalamnya ada seseorang yang sebentar lagi akan resmi menemaniku sampai akhir hidupku. Aku mencintainya. Sangat mencintainya.
"Hi babe, sorry im late. Biasa, macet" aku pun mencium pipinya sekilas lalu duduk didepannya.
"It's okay. Kamu mau pesen apa?" suara berat dan seksi itu menghangatkan hatiku, selalu.
"Milkshake aja deh"
"Mbak, milkshake nya satu ya, terimakasih" katanya pada pelayan yang dengan cekatan mencatat pesananku. Ku lihat pelayan itu sempat terpesona pada ciptaan Tuhan yang indah didepannya. Hey girl, dia calon suamiku, key?
"Hm, car.." aku mengalihkan pandanganku ke calon suamiku yang entah kenapa saat ini terlihat lelah, tapi tidak mengurangi ketampanannya.
"Ya?"
"Sepertinya pernikahan kita harus batal. Karna-" dengan cepat aku memotong ucapannya yang tidak masuk akal itu.
"Apa? Kamu jangan becanda gitu dong babe. Ga lucu loh!" cemberut, siapa yang ga cemberut kalau calon suaminya bercanda seperti itu.
"Aku ga lagi becanda car.. Maaf-" nadanya, itu nada serius? Jadi dia tidak bercanda? Tapi kenapa?
"Tapi kenapa? Aku salah apa sama kamu?" aku pun menyuarakan pikiranku dengan nada bergetar. Air mataku mulai hadir di pelupuk mataku.
"Karna-"
"Karna dia bakalan nikah sama gue" tiba-tiba seorang wanita datang di tengah-tengah kami dan menatap tajam ke arahku.
"A..apa?!" aku tidak percaya dan berharap ini semua hanya kebohongan.
"Maaf car, maaf" dan aku harus menerima kalau ini tidaklah bercanda.
"Ayo sayang, kita harus fitting sekarang" wanita itu pun bergelayut manja di lengan calon suamiku atau mantan calon suamiku?
"Steve.." lirihku, dan air mata yang tadi menumpuk di pelupuk mataku dengan derasnya mengalir bak air terjun. Aku terpukul. Aku shock. Aku hancur.

*****

That should be me

Holdin' your hand

That should be me

Makin' you laugh

That should be me

This is so sad

That should be me

That should be me
-Justin Bieber.

Lagu ini semakin memperburuk keadaan. Ku berhentikan mobilku dengan tiba-tiba. Terdengar bunyi klakson mobil bersaut-sautan dan berbagai cacian maki karna ulahku yang menggangu lalu lintas, ralat sangat mengganggu. Aku tidak peduli, yang ku pikirkan sekarang hanya kisah cinta seorang caroline marie yang baru saja kandas dengan tragis beberapa saat yang lalu. Karna sanking larutnya dengan kesedihan yang ku rasakan, aku tak menyadari sebuah truk melaju kencang ke arahku dan yah.. menabrak mobilku. Seketika gelap langsung menyerang penglihatanku.

*****

"Dimana aku?"

*****

See you next chapter!! Voment ya:*

Love,
Def.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang