Happy reading・。oo。・
"kamu lagi nyuci baju siapa nak?" Tanya mama Ira, Ibunda Chaira
"Baju nya orang gila mah" jawab Chaira sekenanya.
"Hahaha ada-ada aja kamu ini mana ada orang gila pake seragam sekolah kek gitu, seragamnya masih layak pula" Ira tertawa sendiri melihat tingkah laku anak satu-satunya itu.
Tapi
"Tadi Chaira disekolah gak sengaja numpahin Boba ke bajunya orang ini mah, makanya Chaira di suruh cuciin Sama dia" jawab Chaira dengan wajah datarnya."Ooo Kamu udah minta maaf kan?" Tanya Ira kembali kepada anak semata wayangnya.
"Ngapain minta maaf orang dia juga yang nabrak" ucap Chaira tak mau minta maaf. Pasalnya Elvano juga salah karena tidak memperhatikan jalan tapi seenaknya saja dia memarahi orang lain.
"Gak boleh gitu sayang, kamu kan juga salah jadi harus minta maaf juga" nasihat Ira kepada anaknya.
"Kalau dia minta maaf baru Chaira minta maaf juga" kekeuh Chaira.
"Ya udah gapapa yang penting minta maaf,. Kamu ini emang sebelas dua belas sama appa kamu keras kepala" pasrah Ira melihat tingkah laku suaminya yang menurun kepada anaknya.
"Iya lah ma aku kan anak nya" ujar Chaira disertai kekehan kecil yang hanya ditujukan nya kepada orang-orang tertentu.
・。oo。・
Elvano memasuki rumahnya yang sepi, karena jam segini ayahnya pasti sedang bekerja.
Setiap hari yang Elvano rasakan hanyalah kesepian semenjak kepergian mamanya rumah ini seolah tak berpenghuni jarang sekali adanya tawa dan canda gurau dirumah ini lagi pula ayahnya juga selalu pulang malam.
Oleh karena itu Elvano lebih suka menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman-temannya atau pergi balapan.
Salah besar jika kalian mengira bahwa ayahnya Elvano itu tidak perduli dengannya justru ayahnya itu sangat perduli dan sayang dengannya hanya saja ia harus bekerja hingga malam karena memang ia sangat sibuk itupun ia lakukan demi Elvano.
Hanya saja semenjak kepergian ibunya Elvano selalu merasa ada yang kurang, ia masih belum bisa melupakan kejadian yang terjadi tepat dihadapannya 11 tahun yang lalu.
Elvano merebahkan dirinya di atas kasur empuknya, netra hitamnya hanya memandang kosong kearah langit-langit kamarnya yang bernuansa hitam putih itu.
Tring
Suara notifikasi yang berasal dari handphone nya itu lantas membuyarkan lamunannya.
"Papa" gumamnya ketika melihat siapa nama yang tertera di notifikasi tersebut.
"Tumben kayaknya penting"
"Elvano nanti malem tolong kamu jangan kemana-mana ya papa mau bicara sama kamu" isi pesan dari ayah Elvano.
・。oo。・
Deru mobil yang terdengar di pendengaran nya membuat dirinya langsung turun kebahah untuk menemui orang itu.
Ya benar seperti dugaannya itu adalah deru mobil milik ayahnya "papa udah pulang".
"Assalamualaikum iya El"
"Waalaikumsalam pa, papa mau ngomong apa sama El" tanya Elvano kepada ayahnya.
"Kita makan dulu aja El" ucap ayah Elvano, dan langsung ia angguki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Of Love
Teen Fiction"sekarang kita dipertemukan kembali bukan karena misi yang sama atau pun masa lalu tapi sekarang kita dipertemukan oleh cinta" Cerita tentang sepasang anak remaja yang awalnya sama-sama irit bicara dan tidak saling menyukai, namun seiring berjalann...