2 || MUEL

10 1 0
                                    

'andai bunda tau,muel sakit karena bunda '
-SAMUEL

.

.

.

.

.

.




"Bun muel berangkat dulu,bunda hati hati ya dirumah."

wanita berparas cantik yang dipanggil bunda oleh Samuel mengangguk dengan senyum yang tak pernah luntur dihadapannya

bohong jika Samuel tak melihat kesedihan dimata bundanya,tepat satu bulan ayah samuel meninggal hari ini dan nanti setelah pulang dari sekolah Samuel berjanji akan mengantar bundanya menuju makam ayahnya.hanya untuk menghilangkan rindu katanya

"hati hati dijalan ya muel,jangan ngebut dijalan bunda nunggu muel dirumah." kata terkahir yang keluar dari mulut bundanya cukup menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya

Samuel mendekat, mencium pipi bunda tak lupa mencium punggung tangannya lalu pamit untuk pergi sekolah

singkatnya Samuel sekarang sedang berdiri didepan gerbang berwarna coklat, sepertinya sedang menunggu seseorang

"TUNGGU BENTAR MUEL PERUT GUA MULES." teriak seorang pria dari ambang pintu

Muel hanya bisa pasrah mengelus dada,memang temannya satu ini cukup menguji kesabarannya tapi dia baik sangat baik

"Muel ayo tunggu didalam aja,Aji lagi ada urusan dikamar mandi sebentar."

"ga perlu Tante,Muel tunggu disini aja sambil nungguin bang Abian dateng."

"oh bareng Abian juga?ya sudah kalau gitu Tante masuk dulu ya." Muel mengangguk mengiyakan tak lupa dengan senyumnya

lima menit setelahnya Aji keluar dari pintu gerbang berbarengan dengan Abian,Chandra, Langit dan juga Jeje

"mana nih bocah Australia?" tanya Aji

"K.O noh anaknya gara gara semalem mabar sama gua." jawab Chandra

"dih paan gitu doang k.o alay dah." cibir Abian

"halah mulut lo bi,siapa kemarin habis jogging masuk angin?ujung ujungnya minta dikerokin sama gua lo." ucap langit yang mengundang gelak tawa mereka

"kapan berangkatnya ini kakak kakak,gua belum ngerjain tugas pak bambang." ucap Jeje

"LAH IYA GUA BELOM NGERJAIN FISIKA WOI." tiba tiba Abian melajukan motornya yang membuat langit hampir jatuh ke belakang

"ANJING LO BIAN." teriak langit

"susul mereka dah,buruan lo naik gua mau ngebut keburu satpam rese itu nutup gerbang."

Samuel serta Chandra melakukan motornya menjauh dari kawasan rumah Aji

perjalanan mereka menempuh waktu tidak cukup jauh hanya butuh waktu lima belas menit untuk mereka sampai disekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Samuel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang