1

12 2 0
                                    

Sosok gadis cantik alami dengan balutan jilbab dan seragam sekolah nya itu sedang berada di depan sekolah sambil menunggu angkot sesekali ia melirik jam yang melingkar di tangan nya itu

Sosok gadis bisu dari kecil tak pernah mendapatkan kasih sayang dari sosok orang tua semenjak umur nya 6 tahun kedua orang tua zahira berpisah dan mempunyai keluarga mereka masing masing tak ingin merawat sang zahira Karena zahira gadis tuli dan bisu membuat gadis itu tak mempunyai teman tapi beruntung ia mempunyai sosok satu sahabat yang faham dan menerima kekurangan nya dan selalu menemani nya namanya Fira sosok gadis cantik dan populer ia baik dan ceria

Walaupun memang hidup nya tak seberuntung orang lain ia masih bersyukur karena ia mempunyai sosok seorang nenek walaupun terkadang ia Sangat merindukan sosok kedua orang tua dan butuh kasih sayang dan perhatian dari orang tua nya

Setelah cukup lama akhirnya angkot itu datang  Zahira tersenyum ramah pada orang orang yang berada di angkot dan duduk di sana

Gadis itu kaget ketika pundak nya di pegang ibu ibu berada di sana ia berbicara pada zahira

Zahira diam ia bingung apa yang ibu ibu di depan nya ini katakan ia tak mengerti

Zahira mengisyarakatkan Dengan tangan nya dengan gelengan kecil di kepalanya bawah ia tak mengerti

Sontak ini ibu di depan nya 4 orang itu langsung terdiam dan berbisik bisik

Zahira tak bisa mendengar apa yang mereka bisikan tapi ia tau dari isyarat mata sang ibu ibu itu jika mereka membicarakan zahira Dengan tatapan mengejek dan menyindir

Ya itu sudah biasa bagi zahira sejak ia memasuki sekolah dasar hingga sekarang ia smk

Zahira hanya menunduk dan menatap kaca jendela angkot melihat sekiling kendaraan yang sedang berlalu lalang ia memang tuli dan tak bisa mendengar entah sebab apa ia menjadi tuli dan tak bisa mendengar padahal kedua orang tua nya normal dalam fisik apa lagi adik nya juga normal seperti anak yang lain  walaupun zahira dan adik nya tak hidup bersama lagi karena adik zahira sudah di bawa oleh ibu nya dan hidup dengan keluarga baru ia sedikit bersyukur tidak papa yang penting adik nya mempunyai keluarga yang lengkap tak seperti dirinya

Zahira tersenyum di angkot tetap setia menatap jendela kaca angkot  ia tak sadar jika ada sosok laki laki yang selalu menatap nya di lampu merah itu di balik helm besar nya hingga mata zahira menatap sosok laki laki yang sedang menggunakan motor besar Hitam seperti motor pembalap ya itu motor ninja menatap zahira

Karena kaca helm yang di pakai laki laki itu tertutup ia tak ingin terlalu pede dan mengabaikan nya hingga helm itu di buka terlihat laki laki megdedip kan mata pada zahira membuat zahira begiidik ngeri dan langsung berpaling  menatap sang ibu ibu dari pada ia harus menatap ke jendela bukan nya salting ia malah risih dan takut

Sampai ia sampai di salah satu gang kecil dan zahira turun di situ ia memberikan uang pada supir angkot dan berterimakasih dengan isyarat tangan

Zahira memasuki gang sempit rumah rumah kecil seperti gubuk itu terbaris di sekitar Banyak kardus di luar rumah gubuk mereka

Zahira tetap melangkah jalanan nya sepi karena memang sudah ingin senja sampai ia setop diam sebentar menatap sosok wanita paruh baya dan rambut yang sudah keputihan sambil membereskan kardus zahira langsung lari ke sana dan langsung membantu sang nenek

Nenek itu kaget dan menatap ke samping "zahira"

Zahira tersenyum lalu menggunakan isyarat tangan lagi"aku ingin membantu nenek" isyarat tangan itu

Nenek itu tersenyum dan mengangguk ia megelus pelan jilbab putih zahira

===

Setelah makan malam dengan makanan seadanya zahira bercerita dengan sang nenek dengan isyarat tangan dan sesekali tertawa hanya nenek nya saja yang bisa mengerti dan selalu menyayangi nya

Nenek nya menyimak dan mengangguk angguk kan kepalanya nya sesekali ia melihat pada zahira dan menatap pakaian yang ia jahit

Zahira berhenti dan menatap pakaian yang nenek nya jahit pakaian kusam nenek nya yang terlihat sudah kotor dan robek zahira bertanya pada sang nenek dengan isyarat tangan

Nenek uni menatap wajah sang cucuk berada di samping nya" karena ini masih layak di pakai" ujar nya sambil menjawab dengan isyarat tangan sambil tersenyum pada zahira

Zahira diam ia menatap sang nenek dan berfikir di benak nya "bagaimana ini bisa di pakai baju itu sangat kusam "batin nya dalam hati melihat sang nenek yang masih sibuk menjahit dengan senyuman yang selalu terukir di wajah nya

Air mata zahira tanpa terasa gugur di pipi nya entah mengapa ia sedih dengan dirinya ia belum bisa membantu sang nenek bekerja dan belum bisa membantu sang nenek

Nenek menoleh pada zahira kaget lalu bertanya "keanpa kamu menangis?" Tanya nya khawatir sambil memeluk sang cucu

Hanya di balas zahira gelengan kecil sambil megusap pipi nya yang sudah dibasahi air mata

"Sudah jangan menangis'nenek Gapapa" ujar nenek nya sambil mengusap punggung sang cucu nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

lentera zahira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang