#03

16 4 3
                                    

Setelah selesai makan kak tirta dan istri nya pamit duluan karena ada sesuatu mendadak

Sedangkan aku , vano , kak adra , dan kak Zacky , duduk di ruang tv , karna kenyang , kak Zacky tidur di sofa , kak adra yang asik bermain game di ponselnya , dan Vian asik menonton dengan vano dan mereka sesekali tertawa begitu kencang

“van , Lo masih nyimpen kalung yg gw kasih?” ucapku setelah melihat kalung vano yg masih terpasang di leher nya

“ah , iyaa , Lo sendiri masih pake anting yang gw kasih ga?” ucapnya yang membuat ku terdiam

ya benar , aku menghilangkan anting pemberian vano saat ulang tahunku yang ke 9

“anting?” ucap ka adra , yang membuat ku dan vano langsung melihat ke arahnya

“jadi tadi ngamuk-ngamuk Ampe nangis , nyari anting yang di kasih van–” ucap adra yang membuat ku langsung menutup mulutnya dan melihat ke arah vano dengan menggelengkan kepala , meyakinkan bahwa yang kak adra bohong

tidak.. , sebenarnya iya , sebelum aku di jemput aku terus terusan mencari anting pemberian vano , aku ingin memakainya saat kita bertemu nanti , akan tetapi hasilnya nilih , aku tak menemukan nya

"Kalian ngapain si?berisik tau dari tadi” ucap Zacky yang tertidur pulas di samping mereka sekarang terbangung

“vian dari pada berisik mending keluar gih , liat-liat kota baru sekalian beli hp , nanti Kaka transfer uangnya” lanjutnya , dan langsung bergegas pergi menuju kamarnya

aku , vano dan adra hanya kaget melihat tingkah kak Zacky , karna selama ini kak , Zacky sangat Ogah berbicara padaku , dan setelah aku pindah ke rumah ini , Kaka Zacky berubah lebih ramah padaku

Tanganku yang masih ada di posisi menutup mulutnya adra langsung melepaskan nya , dan mengelap tanganku pada bajunya

“van anter gw beli hp ya” ucapku pada vano

“ayo aja si , kak adra?”

“kaka udah diem disini aja jaga rumah”

“kok gitu sih anjr , jahat ma kakak sendiri”

“lebih jahat mana , kakak ninggalin Ade sendiri di rumah?”

“ihh , kan kakak udah minta maap” ucapnya memeluk tanganku  dengan mata yang penuh dengan kilauan

“dah ah , Ade mau ganti baju dulu” ucapku yang langsung berdiri dan  bergegas ke kamar

-------------

"anjai vano vano liat sini"

ckrek

"mau numpang pansos ya karna gw cakep?" ucap vano , aku yg mendengar pengen langsung tak hap saja

"geer banget ni orang , lumayan lah no kenangan kenangan di hape baru ini" ucap ku dengan bangga karna sudah punya hape baru

"yan-"

"yan yan gw Vivian panggil gw Vian bukan Yan Yan bego" ucapku dengan nada cukup kencang

"oke..., btwe mau sampai kapan kita di parkiran?" ucapnya yg ternyata dari tadi kita di parkiran samping jalan dan ada beberapa mata yang tertuju ke arah kami

"hdeuh malah diem cepet naik kita beli makanan yang banyak" ucapnya yg membuat ku tersenyum sangat lebar dan langsung menaiki motornya

vano yg sedari tadi sudah duduk di motor hanya terdengar menghela napas

"goo sepi gooo" ucapku dengan sedikit lantang

"lo kira gw sapi apa?udah sut malu diliatin org" ucapnya dengan nada cukup kecil

Kota yang tak terlalu ramai , dengan warna langit jingga membuat suasana tenang bagi kami , sebelum membeli makanan kami memutuskan untuk mengelilingi kota sebentar , sesekali kita bernyanyi

Entah tapi rasanya sangat hangat , terakhir aku bermain bersama vano sekitar kita berumur 7/8 tahun , ya kami seumuran

ayahnya vano , ka Tirta adalah Kaka pertama ayahku , dan karna rumah kami dulu tetanggaan , kami sering bermain berdua

setelah berkeliling kota hampir 1 jam , kami memutuskan membeli makanan ke mall yang cukup terkenal di kota ini kata vano

"yan pelan pelan Napa udah kea bocah 5 taun di ajak main ke timezoon"

saat sampai aku benar benar sangat senang karna akan membeli stok makanan ku untuk beberapa bulan

"lo lambat bngt no ayoo nnti cikinya keburu kehabisan"

"ini mall bnyak stok hdeuhh"

"lama ayo cepet" ucapku yang sangat jengkel karna vano berjalan seperti siput , karna jengkel aku berbalik , mendekat ke arah vano , dan langsung menarik vano

"pelan pelan astaga"

----------

"van mnding ciki yg ijo ini atau yg kuning ini?" ucapku yg menunjukkan ciki ke arah vano karna aku bingung dua duanya enak , dan sebagai org yg di traktir minimal sadar diri , walaupun pengen dua duanya

"udah dua dua nya aja , Lo pasti pengen keduanya kan?"

"engga kata siapa?!" ucap ku , yg langsung naro kedua cikinya di keranjang belanja yg di bawa vano

"hdeuhh"

"vann sini sini , liat ini mie kesukaan Lo kan?mau beli?"

"lo masih inget mie kesukaan gw?"

"iyalah , masa iya gw lupa , gw beli 7 ya , biar Lo sering sering main ke rumah"

"apa apa?ga kedenger"

"bonge ya lo"

"ga , udah cepetan"

"iya ih sabar , btwe wajah Lo kenapa merah gitu kea tomat"

"paan si yan , gw ke tempat ayam dulu , bunda pasti suka ayam"

"aneh"

Kami di mall tak hanya belanja makanan ringan tapi kami mampir ke tempat makanan-makanan yang menurut kami aneh

selesai liat liat , dari toko ke toko , aku yang melihat timezoon sangat ingin pergi kesana karna pasti seruu , udah brp lama aku ga kesana bareng vano

"vanoo ayo main timezone iiii"

"vian udah malem , liat ka adra udah nelponin"

"sial adra kenapa si"

"heh kamu di ajarin siapa kasar gt"

"sama rumput , dah lah balik aja males"

"astaga emang susah main sama bocah"

Selesai

LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang