1

10 1 0
                                    


"Dek, habis lulus kuliah udah ada rencana mau ngapain?" Ucap Kafa.

"Masih belum tau, Bang" Alana yang baru menyelesaikan suapan terakhirnya menjawab.

"Di telen dulu baru ngomong atuh, dek." Bunda menatap putri bungsunya dengan gemas.

"Gimana kalo habis kuliah ada yang ngelamar?" Ayah menyahuti.

"Kan Alana udah bilang belum tau, Alana mau fokus dulu sama yang perlu diselesaikan sekarang, urusan nanti mau ngapain habis kuliah yaudah biar nanti aja. Alana masih belum kepikiran sampe sana"

"Tapi kalau masalah nikah-nikah gitu kayaknya Alana belum siap deh, masih 22 tahun juga. Alana juga gapernah interaksi yang gimana-gimana sama cowok. Pasti canggung banget deh" lanjut gadis itu.

Orang tua dan kakak laki-laki Alana terkekeh geli. Mereka mengakui benar adanya segala yang disampaikan gadis itu. Sejak kecil Alana memang jarang memiliki teman laki-laki. Belum lagi, sejak smp hingga sma gadis itu berada di pesantren hingga ia tidak bertemu banyak lelaki selain tenaga pengajar atau supir dan tukang kebun pesantren.


.................................


"nggak bisa gitu dong, lyyyy"

"bisa alanaa, bisaa"

"hhh, yaudahlah terserah kamu aja"

"ayok ah, buru. jangan sampe kehabisan martabaknya bu imah"

tangan gadis yang lebih tinggi itu ditarik sahabatnya turun menuju kawasan kantin.

namun baru beberapa langkah, sebuah suara menghentikan mereka.

"ALANA!!"


Alana Sachi Kayana,


mahasiswi semester 7 yang baru saja tiba di indonesia dua minggu yang lalu setelah satu semester lamanya berhasil menempuh pertukaran pelajar di negara impian para gadis-gadis remaja, korea selatan.

bersama sahabatnya lyly, alana yang baru saja pertama kali mengikuti bimbingan skripsi mulanya berniat mengisi perut di kantin, kalau saja tidak dihadang oleh seseorang.

"astaghfirullah kaget dinooo" lyly mengelus dada mendengar suara yang begitu kencang itu.

"hehe maaf-maaf, kayaknya suara gue kekencengan ya" dino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"ada apa?" suara lembut alana menginterupsi.

"eh, gapapa, itu, em-anu, ini -aiya"

"apa sih, din. a-em a-em aja terus" alana terkekeh kecil.

"oiya ini, lo kan baru balik dari exchange yak, gue baru inget sama pak yudi diamanahi suruh nyebarin info biar cepet-cepet ngajuin judul ke dospem, lo udah dapet dospem kan?"

"udah, kok. makasi ya infonya, ini baru aja selesai bimbingan pertama sama lyly." alana tersenyum teduh.

"Eh ternyata gue telat ya hehe. yaudah deh, gue kira lo belum tau."

"udah kok, makasi ya din, kalo gitu aku duluan" alana segera beranjak menyusul lyly yang sedari tadi telah pergi memburu martabak bu imah, katanya takut kehabisan soalnya bu imah restocknya baru besok pagi.


******


"enak banget kantin sekarang, makanannya makin banyak, makin luas juga" ucap Sean.

DECEMBER  (HJS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang