Klik klik klik
"Pak?"
"Pak Joshua?"
"Joshua Haidar Adhyaksa?!"
"BANG JOSH!!!"
"Buset kuping"
"Gue colok tusuk sempol juga nih lama-lama"
Joshua tersentak.
"Astaghfirullah"
Pria yang sedari tadi berdiri di depan meja Joshua itu menjatuhkan tumpukan map di tangannya dengan begitu kencang melihat sahabat sekaligus atasannya itu meng-klik-klik mouse namun pandangannya kosong menatap layar monitor di depannya.
"Lagi ada masalah, bang?" Tanya Mingyu.
"Mm, gapapa kok" Joshua tersenyum tipis.
"Ga biasanya lu sampe ngelamun gini. Cerita kali, bang. Siapa tau gue bisa bantu."
"Oh! Atau jangan-jangannnn...."
Mingyu tersenyum evil menatap joshua yang masih dengan muka polosnya.
"Lu ga lagi dijodohin kan, bang?" Mingyu mendadak histeris sendiri akibat ucapannya.
"Hish, gue kira apaan. Nggak kok, gaada yang gitu-gitu. Gue masih mampu cari sendiri"
"Biasanya kan gitu, pemimpin-pemimpin perusahaan yang masih muda dijodohin buat urusan bisnis"
"Kebanyakan baca wattpad lu, Ming" Joshua mendengus.
"Trus lu kenapa? Perasaan masalah kerjaan juga gaada, kantor juga aman-aman aja"
Si badan bongsor ini emang penasarannya udah akut.
"Ada lah, sesuatu. Sorry gue gabisa cerita sekarang. Ntar ada waktunya kalian semua pasti tau kok"
Helaan nafas joshua terdengar begitu berat selepas mingyu menghilang dibalik pintu ruangannya.
Ini sudah hampir tiga minggu sejak kedatangannya ke kampus dino bersama teman-temannya itu. Namun sampai saat ini sebuah nama seolah mengusik kehidupannya yang damai.
Alana.
Bukan sekali dua kali pria bermata rusa itu dibayang-bayangi sosok Alana. Ia mengenal Alana sejak lama. Karena saat periode akhirnya menjabat sebagai kepala divisi di HMJ, Alana yang saat itu masih di tahun pertama kuliah juga berada di organisasi yang sama dengannya. Namun ia hanya sekedar tahu. Sosok Alana yang begitu pendiam dan tertutup, jarang berinteraksi dengan sesama anggota yang lain. Joshua saat itu juga tidak tertarik untuk kepo-kepoin orang lain. Apalagi cewek.
Yang ia tahu dari teman-temannya, Alana menjadi dikenal oleh semua anggota HMJ karena gadis itu tidak tinggal di kost seperti mahasiswa umumnya. Alana tetap tinggal dirumahnya yang katanya harus menempuh waktu satu jam untuk sampai di kampus, belum lagi, ia selalu diantar jemput oleh kakak atau ayahnya. Hal tersebut menjadikan Alana tidak begitu aktif karena keterbatasan jarak.
Namun tidak bisa dipungkiri, ide-ide cemerlang gadis itu memang luar biasa. Meskipun jarang bisa ikut kegiatan rutin seperti anggota lain, Alana tetap berusaha sebisanya agar tetap memiliki kontribusi. Ia mengusulkan banyak hal untuk program kerja organisasi serta tupoksi-tupoksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECEMBER (HJS)
Spiritual"APA?! LAMARAN?!" rumah seorang mahasiswi semester tujuh tiba-tiba didatangi kakak tingkat gantengnya yang telah menjadi alumni. Masalahnya, dia datang tidak sendiri, tapi sama ayah ibunya juga! "Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa...