Bagian 02

7 2 0
                                    

Keesokan harinya

Celina tetap nekat berangkat ke sekolah mengendarai motornya, Celina pergi tanpa sepengetahuan Papa Mama juga Cenina. Padahal sejak semalam Cenina sudah memperingati kakak kembarnya agar tidak nekat dengan niatnya itu.

Tapi nihil

Celina tetap Celina si keras kepala

"Astaga Cel, gue harus bilang apa sama Papa Mama" Ucap Cenina kesal sambil menghentakkan kakinya saat menuruni anak tangga

Tiba diruang makan Cenina langsung menghampiri sang Mama dan memeluknya

"Hai sayang selamat pagi" Sapa pria paruh baya kepada anaknya yang baru saja duduk

Cenina tersenyum, "Pagi Papa"

"Lengket banget sih sama Mamanya"

"Iya dong Pa, itu harus" Timpal sang Mama

Papa terkekeh mendengar jawaban itu dan tidak lama setelahnya ia mengernyit bingung merasa bahwa ada yang kurang dalam suasana di meja makan tersebut

"Nina, dimana Celin?" Tanya Papa kepada Cenina

Deg

Cenina mengambil napas lirih

"Celin udah berangkat duluan Pa" Jawabnya

"Loh udah berangkat? Mama kok gak lihat perginya"

Merasa ada yang aneh, Mama menambahkan "Supir masih ada di depan kok, terus Celin berangkat ke sekolah naik apa?"

Cenina diam beberapa saat

"Jawab Nina"

"Celin berangkat naik motor"

Jawaban dari Cenina sontak membuat kedua orang tuanya terkejut, Celina benar-benar sulit diatur.

"Pulang sekolah nanti aku ada latihan cheers, Ma. Aku bilang ke Celin kalau dia bisa pulang bareng supir, tapi Celin maunya bawa motor. Mungkin Celin khawatir kalau aku pulang gak bareng supir" Ucap Cenina menambahkan

Cenina sungguh khawatir jika nantinya Celina bisa mendapat masalah karena hal ini

"Anak itu benar-benar keras kepala" Tutur sang Papa

Tidak ada harapan. Tentunya, sudah pasti jika Celina akan mendapatkan masalah. Papa itu tegas dan tidak menolerir kesalahan sekecil apapun.

Melihat respon Papanya, Cenina diam dan kembali melanjutkan aktivitas sarapannya. Di saat seperti ini Cenina terlalu takut untuk buka suara, dia tidak memiliki keberanian seperti Celina yang terkadang bisa berbuat sebebasnya dan selalu membantah hal yang seharusnya tidak dilakukan padahal sebenarnya Celina juga mengetahui akibat yang akan didapat karena perbuatannya itu.

Celina sudah banyak menyebabkan masalah

Sedangkan Cenina selalu patuh tanpa membantah

Cenina adalah anak kesayangan Papa dan Mama

*+*+*+*+*

Celina tiba di kelasnya lebih cepat dari biasanya, bahkan dirinya belum sempat sarapan guna menghindari orang rumah agar tidak ketahuan saat pergi menggunakan motornya. Celina tau dirinya pasti akan mendapatkan masalah tapi ia tidak mau terlalu memikirkan hal tersebut.

Biarlah hal itu menjadi urusan nanti saja

Karena datang terlalu pagi dan baru ada Celina satu-satunya yang tiba di dalam kelasnya. Kemudian, Celina menaruh tas ranselnya di atas meja sebagai bantalan untuknya agar bisa tidur selagi menunggu kelas pertamanya dimulai.

GÊMEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang