6

1K 62 14
                                    

...

"SEAN PARK KAU TULI YA"

shi...

Tidak tidak, Sean tidak boleh mengumpat. Nanti jadi adik durhaka

"Ada apa ?"

Hayong memutar bola matanya malas. Ada apa ? Ada apa katanya ? Jadi apa dia yang sejak tadi bicara panjang lebar hanya memantul di telinga Sean ?

"Demi Tuhan Sean Park, kalau saja kau bukan adikku sudah ku kutuk kau jadi biji ketumbar"

"Maaf noona, aku..."

"Melamun ? Kau ini kenapa banyak sekali melamunnya sih ? Kalau kemasukan setan sekolah bagaimana ? Kau jadi tidak tampan lagi nanti"

"Noona..."

"APA ?"

spontan Sean memejamkan kedua matanya, terkadang dia heran. Apa noonaNya ini benar-benar anaknya bibi Hana ? Kenapa mereka berbanding terbalik jauh sekali ?

"Tidak usah berteriak"

"Aku sedang kesal padamu, aku mengajakamu bercerita tapi kau malah melamun"

"Kan tadi aku sudah meminta maaf"

"Ck, yasudah lah.. Sekarang kau mau bicara apa ?" ujar Hayong dengan kesal

Sebelum bicara Sean lebih dulu memperhatikan sekitar, kelasnya sudah lumayan sepi karena yang lain sedang pergi ke kantin

"Noona, kalau tiba-tiba noona di beri es krim dengan laki-laki yang tidak noona kenal, bagaimana ?"

"Kalau dia tampan ya aku terima"

"Aku serius noona"

"Aku juga serius, memangnya kenapa kau bertanya seperti itu ?"

Sean sempat terdiam sejenak. Apa memang semua perempuan seperti itu ? Menerima pemberian dari orang lain yang bahkan tidak dikenali ? Asalkan orang itu tampan ?

"Ya ! Aku bertanya" seru Hayong seraya memukul lengan Sean

"Tidak ada, hanya bertanya"

Sialan

Untung adik, untung tampan, untung kaya, untung sayang

...

"Sunghoon-a. . Riki menelfon" seru Heeseung saat melihat ponsel istrinya bersering

Dari arah kamar mandi Sunghoon datang dan mengangkat ponselnya

"Ya ? Ada apa sayang ?"

"..."

"Ha ? Memangnya kenapa ?"

"..."

"Yaa, kalau eomma sedang ingin ya eomma ambil saja"

"..."

"Emm, itu poin tambahan sih. Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu ?"

"..."

"Eh.. Tung..."

Pip





"Ada apa ?" tanya Heeseung

Sunghoon menggeleng bingung "anakmu aneh, dia bertanya kalau tiba-tiba ada laki-laki yang tidak ku kenal memberiku es krim kira-kira aku mau menerimanya atau tidak"

Seketika kening Heeseung mengerut "kenapa dia bertanya seperti itu ?"

"Tidak tau"

"Apa jangan-jangan....."

Faoi Rún 3 (Riki Lee) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang