22 : Langkah Pertama

1.6K 308 174
                                    


Perkiraan Devil bakal naik cetak bulan Maret, jangan lupa nabung xixixi 🥰

Semoga semuanya lancar, aamiin

***

Soojae tahu hari ini petinggi kerajaan tengah melakukan diskusi di ruang rahasia bersama Zander.

Beberapa hari yang lalu, sekumpulan Grool berhasil menyusup ke dalam kerajaan dan membunuh 12 pelayan yang sebagian besar berasal dari bangsa Aria. Soojae berduka untuk kematian seluruh pelayan yang telah meninggal dengan tragis itu dan berharap Zander memperketat penjagaan di kerajaan.

Hari ini, Soojae telah mendapat izin dari Zander untuk pergi ke tempat di mana pelayan-pelayan muda itu dikuburkan--dengan syarat bahwa ia harus pergi bersama Azker sebagai pengawal.

Meskipun letak pekuburan masih berada di daerah kerajaan, perjalanan menuju ke ke sana cukup menyita tenaga. Setelah melewati bukit kecil di lahan kerajaan yang luasnya tak terhingga, Soojae akhirnya sampai.

Dia memberikan buket bunga untuk masing-masing korban, kemudian bersama dengan Nala memanjatkan do'a pengampunan. Setelah itu, mereka beranjak untuk kembali menuju kerajaan. Sayangnya, Nala mendadak menghilang tanpa sebab. Bahkan hilangnya gadis itu sama sekali tidak terdeteksi oleh Azker yang telah berpengalaman dalam mengintai musuh.

"Azker, di mana Nala? Apa yang terjadi?"

Soojae menggigil, membayangkan Nala dalam bahaya membuatnya sangat ketakutan. Meskipun matanya tak bisa melihat, tetapi Soojae mengedarkan pandangan ke sekeliling pekuburan yang telah tertinggal beberapa meter di belakang, langit mulai menggelap, burung gagak memiringkan kepala dari atas ranting-ranting pohon dan menatap mereka dengan matanya yang tajam. Soojae merapat pada tubuh Azker yang berotot, sementara itu Azker nyaris tak bisa bernapas karena kedekatan tubuh mereka.

"Ratu, sebaiknya saya menjaga jarak dengan Anda."

"Aku takut, Azker! Beraninya kau menolakku!"

Soojae mendelik marah, bibirnya yang mungil dan merah muda terbuka dengan begitu manisnya. Azker tidak bisa berhenti memandang wajah cantik ratunya itu, kemudian matanya beralih memandang ke arah dada yang montok di balik gaun sutra kerajaan. Azker menelan ludah.

"Tapi ...."

"Aku tidak bisa melihat! Kau harus melindungiku atau kuadukan kau pada Yang Mulia!"

"Tentu saja saya akan melindungimu, Yang Mulia Ratu."

Azker berdehem untuk membersihkan tenggorokannya yang tersekat, dia berusaha mengendalikan diri untuk tidak tergoda akan feromon Soojae yang menguar dengan begitu kuatnya. Feromon yang dimiliki seorang slava memang berbahaya dan Azker telah diberikan kepercayaan oleh Zander untuk mengawasi wanita itu selagi mereka berada beberapa ratus meter dari bangunan kerajaan.

"Azker, tolong carikan Nala untukku. Aku tidak mau tahu, pokoknya kau harus menemukan Nala atau aku akan meminta Yang Mulia Zander memenggal kepalamu."

"Saya akan mencari Nala setelah Anda dipastikan selamat sampai kerajaan."

"Tidak! Aku ingin kau mencarikan Nala sekarang!"

Azker merasakan tekanan payudara Soojae di lengannya. Begitu lembut, begitu hangat. Darah di dalam tubuh Azker bergolak bagaikan lava gunung merapi, yang siap meledak kapan saja.

Deal With The Devil (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang