[18]

29.1K 3.1K 658
                                    

Sebelum bacaa, Aku mau ngucapin banyak terima kasih buat yang udah kasih semangat di chapter sebelumnyaaa, bacanyaa bikin mood naik💖
Love sekebon buat kalian
🧡❤💯💌

●°•○●°•○●°•○



AYO ABSEN PAKE EMOT "🤡"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AYO ABSEN PAKE EMOT "🤡"

TINGGALKAN JEJAK VOTE AND COMMENT!
Happy Reading!

●°•○°•○●

"Nelson memperketat keamanan sehingga sulit bagi kita untuk menembus informasi mengenai keadaan yang terjadi di dalam mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nelson memperketat keamanan sehingga sulit bagi kita untuk menembus informasi mengenai keadaan yang terjadi di dalam mansion."

Perempuan berambut panjang dengan baju tahanan khusus yang tengah duduk dengan satu kaki di atas meja juga mulut yang tersumpal permen lolipop itu terlihat mengangguk-anggukan kepala mendengar informasi dari tangan kanannya.

"Well, pak tua itu memang sangat ambisius. Tetapi, sayangnya aku tak kan menyerah begitu saja," ucapnya lalu menjatuhkan tubuh, bersandar nyaman pada pundak sofa panjang yang tersedia.

Pria jangkung lengkap dengan kemeja hitam dipadu jas formal warna senada kembali mengeluarkan satu map cokelat lalu diletakan di atas meja kaca di depannya, "Ini bukti berisi foto juga rekaman yang menyatakan secara jelas bahwa Nelson lah yang membunuh supir truk itu lalu membuang jasadnya ke lautan."

Sudut bibir Raline terangkat, meraih cepat map cokelat lalu mengeluarkan isi di dalamnya.

Tawa perempuan itu mengudara, menggema dalam ruang tahanan yang bisa dibilang lebih mirip seperti apartemen mewah tersebut.

"Lihat? Mereka terlalu gegabah. Supir truk itu seharusnya aku yang menyingkirkan. Tapi mereka justru dengan senang hati membantu tanganku tetap bersih tanpa noda."

Raline kembali duduk bersandar, memutar batang lolipop ditangannya, "Aku bersyukur mereka bodoh, ck," kekehnya remeh.

Ken menyimak dengan baik, kembali merapikan lembaran foto juga alat rekam ke dalam map.

In Another Life  (NOT BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang