13

8 2 0
                                    

Pertandingan futsal dimulai~

Gue berhasil sih ngebujuk Chanyeol supaya ikut tanding, tapiiiii yang ada malah...

Brukk

Gedubrakk

Jedag-jedug jederrrr!

"Woi bangsat! Oper sini bolanya!"

Chanyeol mainnya pakek emosi. Sumpah ya kasar banget dia mainnya. Gak bisa santai, pokoknya dorong sana-sini, tabrak sana-sini. Teriak-teriak juga kayak orang kesurupan.

Chanyeol kayaknya masalah di rumah dia bawa ke pertandingan deh.

Pritttt

Wanjir pelanggaran!

Chanyeol kena kartu kuning sama wasit. Wasitnya Jaehyun adik kelas. Jaehyun a.k.a Jepri ketar-ketir banget coy, soalnya abis ngangkat kartu langsung dipelototin sama Chanyeol. Mana sekarang Chanyeol narik kerah kaosnya Jepri, muka Jepri mau ditonjok anjrittt!

"Woii stop!!!" Gue refleks lari turun dari tribun. Gue bukannya mau ikut campur, tapi kalo Chanyeol mukul wasit nanti yang kena jelek kelas gue juga. Gue gak mau itu terjadi!

"Yeol cukup anjir! Jangan berantem!" teriak gue.

"Diem lo!" tukas Chanyeol. Chanyeol ganti melotot ke gue.

Apa?? Dipikir gue takut apa??? Gak ya!

Chanyeol akhirnya mau ngelepasin cengkeramannya setelah sekian detik berlalu.

"Aaarrrggghhh!" Laki-laki itu mengacak-acak rambutnya sendiri dengan frustasi.

"Gue mau pertandingan diulang!"

"Hahhh???" Gue, Jepri, dan seluruh pemain bahkan seluruh-luruh-luruh manusia yang ada di tribun juga bereaksi sama. Pada hah hah hah hah.

Dihh kecium deh bau napas orang-orang!

RM sebagai kapten tim lawan langsung angkat tangan. "Ya gak bisa gitu dong, udah dapet setengah permainan."

"Iya wee, udah 3-0 terima aja kalo tim lo kalah. Gausah pake acara ngulang-ngulang dari awal." timpal J-Hope sambil melet.

Chanyeol semakin murka. Semburat kemerahan semakin terpampang jelas di wajah tampannya. Eitss tampan? Dihh gak, gue gak mau mengakuinya. Gue tarik deh kata-kata gue.

"Yaudah oke. Gue keluar. Gue gak mau lanjut main. Kalah yaudah kalah, gue gak peduli sama sekali. Puas kalian!"

What?

Gue hanya bisa membeku sepersekian detik.

Chanyeol mulai pergi meninggalkan lapangan. Gue lalu tolah-toleh, bergegas mencari keberadaan Suho. Suho kemana sih anjir!

Suho berlari dari kejauhan. Dari tadi kek Ho, lemot bener lari dari gawang ke tengah lapangan aja satu jam.

"Tenang dulu tenang. Kita bicarain baik-baik." ucap Suho. Tapi ya yang namanya manusia bernama Chanyeol mana bisa diajak bicara baik-baik.

Chanyeol mendorong tubuh Suho yang masih mencoba mempertahankannya agar tidak pergi.

Ahh dahlah, gue jadi sakit kepala nih sekarang.

Pertandingan akhirnya terjeda. Entah gak tau sampai kapan dimulainya lagi. Ini semua gara-gara pengonar satu itu, si Chanyeol.

Suho memohon-mohon di kaki gue. Minta gue buat bujuk si biang kerok itu lagi.

"Ho gue juga udah capek. Dia susah banget sumpah."

"Duhh terus gimana dong Re nasib kelas kita. Udah malu double kill nih. Gak nyelesain pertandingan, kalah skor lagi. Hancur sudah reputasi kelas kita."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAWRR [DKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang