Semua tidak akan berantakan jika malam itu Mahen tidak mabuk berat.
❗Mengandung bahasa kekerasan dan tingkah kehewanan para tokoh❗
❗Adegan dan alur cerita tidak untuk di contoh❗
Highest rank
#rank 1 mba (17/8/2022)
#rank 3 Mahen (17/8/2022)
#rank 5...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* knp semarang di singkat smg, krna kalo syg itu kan km
"MAHENNN?????"
BRAKKKK
DUG
DUG
DUG
"MAHENN????"
Suara Keisha yang keras itu sampai juga di telinga Mahen yang masih menyelami alam bawah sadar. Mahen menyipitkan matanya saat terbangun dari tempat tidurnya. Ia melihat kesana kemari mencari keberadaan Keisha.
DUG
DUG
DUG
"MAHENNN?? WOIII???"
Mahen melirik ke arah kamar mandi. Ah kenapa bising sekali. Ia pun berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.
Saat di buka ternyata itu Keisha yang sedang menangis sambil melihat telapak kakinya. Mahen mengusap matanya melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Lo kenapa? Kenapa nangis??"
"Hiks, ini, liat di kaki gue. Ada, ada lintahnya. Hiks, gue geli. Padahal gue tadi gak kemana-mana tapi ko ada lintah di kaki gue. Mahen, hiks, lintahnya buang. Gue geli.." rengeknya sambil menunjuk ke kakinya.
Mahen mengerutkan keningnya dan melihat ke kaki Keisha. Ia memegang benda hitam itu untuk mengambilnya. Saat di pegang, Mahen ingin ketawa. Bagaimana tidak?
"Hiks, kok ketawa. Ambil dongggg..."
"Woi, melek dulu bisa?"
"K-kenapa?" tanyanya sembari mengusap wajahnya.
"Melek dulu, liat baik baik. Hm, ini apa?"
Keisha menundukkan kepalanya dan meneliti apa yang ada di tangan Mahen. Ia mengusap matanya agar terlihat jelas. Saat tau, ia hanya memalingkan wajahnya dan menghapus air matanya karena malu.
Mahen menatap Keisha dengan tatapan mengejek. Mahen tak bisa menahan dirinya, ia pun tertawa terbahak bahak. Bagaimana bisa seorang Keisha menangis meminta tolong hanya karena sepotong isolasi hitam yang menempel di kakinya.
"HAHAHAHAHAAAA MAKANYA MELEK DULU, MALU KAN LO? HAHAHAA..." teriak Mahen sembari memukul kaki Keisha karena gemas.
"Gausah mukul kaki gue juga! Sana sana pergi, gue mau mandi!" usir Keisha.
Mahen berhenti tertawa dan melihat Keisha dengan tatapan kosong. Lalu ia berdiri dan berbicara.
"Lo yang manggil gue ke sini, jadi ayo selesaikan ini semua. Come on baby."
"Sialan, gak ada! Keluar lo!" usir Keisha sambil mendorong tubuh Mahen yang kekar itu.
"Salah siapa manggil gue? Nyesel dek?"
"Pergi gak? Yaudah kalo gamau, gue aja yang pergi. Mandi sono!" ucap Keisha meninggalkan Mahen di kamar mandi sendirian.
Mahen pun ikut keluar kamar mandi dan memeluk tubuh Keisha dari belakang. Keisha berhenti dan memutar bola matanya malas. Ia mencoba lari tapi tidak bisa, Mahen sangat kuat.