OSIS SMA Blue Lock beberapa hari lagi akan menggelar event tahunan yang bertajuk Blue Lock Football Championship atau yang lebih dikenal dengan nama singkatnya, yaitu BLFC. Event tersebut merupakan salah satu proker terbesar mereka, dengan pertandingan sepak bola antar sekolah sebagai perlombaan utamanya, ditambah beberapa perlombaan lain yang tidak kalah menarik untuk diikuti.
Namun, yang membuat BLFC menjadi salah satu proker terbesar tidak hanya karena berbagai macam perlombaan yang diadakan, tetapi juga karena adanya opening ceremony yang sudah mirip seperti acara pagelaran seni serta unjuk bakat para anak-anak SMA Blue Lock. Bahkan acara tersebut dikatakan lebih menarik perhatian publik daripada perlombaannya.
Karena hal itu, tiket untuk menghadiri acara tersebut selalu ludes tak bersisa setiap tahunnya karena diburu masyarakat, sampai-sampai warga sekolahnya sendiri seringkali tidak kebagian. Berbagai keluhan jelas terdengar di segala penjuru sekolah, masa anak-anak Blue Lock yang merupakan si tuan rumah event malah banyak yang nggak dapat tiket?
Kira Ryosuke si ketua panitia event BLFC pun akhirnya buka suara bahwa tetap tidak ada tiket cadangan untuk para siswa-siswi SMA Blue Lock, karena stok tiket yang mereka siapkan dari awal presale yang harganya 30.000 rupiah sampai ke reguler yang menjadi 48.000 rupiah itu sampai lebih dari 2000 tiket. Hal ini mencetak sejarah baru karena tahun-tahun sebelumnya bahkan tidak pernah terjual melebihi 1000 tiket. Wow.
Kalau memang tiketnya disiapin sampai segitu, kenapa tetap banyak yang nggak kebagian?
Itu sih, karena banyak orang-orang nakal yang memesan dalam jumlah besar ketika pemesanan tiket itu dibuka, untuk dijual kembali dengan harga naik berlipat-lipat. Alias jadi calo tiket, boi. Para calo tiket itu jelas memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ini untuk mendulang banyak pundi-pundi cuan. Anjay.
Jadilah satu-satunya cara untuk mereka-mereka yang lagi sial nggak kebagian tiket tapi pengen nonton banget adalah dengan beli di calo, walaupun harus membuat dompet jadi setipis tisu yang dikasih air.
🎫
Chigiri Hyoma sibuk mengetik sesuatu di wasafnya, dengan raut wajah mengerut menandakan dia sedang berada di mode sangat serius. Di depannya, seorang perempuan sedang menyeruput es bobanya sambil menatap cowok berambut merah panjang itu.
"Gimana? Jadi dapet dari anak sekolah sebelah?" Yukio memasang eskpresi penasaran, Chigiri mendengkus.
"Nggak, udah abis katanya." Cowok cantik itu menaruh hapenya di atas meja, kemudian mengambil gelas es tehnya yang tinggal setengah dan meminumnya hingga tandas.
"Lah, bukannya mereka jual sampe 100 tiket?"
"Makanya, au dah sebanyak apa yang beli sampe 100 tiket bisa cepet abis, padahal mereka jualnya baru setengah jam yang lalu."
Yukio mengusap dagunya sambil bergumam panjang sebagai balasan, lantas mengambil hapenya.
"Yaudah Chi, biar gue yang nyari ke anak sini. Kasian gue sama lo daritadi nyari kemana-mana tapi gak kebagian."
"Gitu kek daritadi Kio, yaelah lo tuh."
Yukio melet aja, mumpung ada kesempatan ngejek si incess.
"Btw, kok lo ikutan nyari tiket sih, cess? Bukannya lo nanti juga tanding ya?"
"Siapa bilang gue nyari buat gue?" Chigiri mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
blue unlock [on hold]
Fanfiction⚠️ local! au, oneshot with oc, very ooc, harshwords, contains 99% stupidity, 1% very stupid © Muneyuki Kaneshiro and Yusuke Nomura