Cuaca malam musim gugur di Konoha tidaklah bersahabat, udara dingin mulai menggerayangi dan menggigit hingga ke kulit. Baju tipis khas untuk misi yang Sakura gunakan tak melindunginya dari hawa dingin, ia duduk dengan gelisah di bangku dekat gerbang desa, menunggu kekasih hati yang memintanya untuk bertemu satu minggu yang lalu, sebelum ia berangkat menjalankan misi dengan tim Kakashi.
Sudah tujuh tahun sejak Sakura, Sasuke dan Naruto dibentuk menjadi sebuah tim genin saat mereka berusia dua belas tahun. Dalam perjalanan itu mereka juga menemui banyak rintangan, terutama kepergian Sasuke untuk berguru pada Orochimaru selepas ia memutuskan untuk meninggalkan anggota kepolisian Konoha, dan akhirnya kembali pada tim mereka. Mereka mulai menjalani misi bersama kembali seperti dulu dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
"Sakura," sapa Itachi. Pria itu menggunakan seragam ANBU lengkap miliknya, dengan topeng yang kini sudah dibuka dan bertengger di bagian pinggangnya.
Sakura tersenyum, menyambut sang kekasih dengan pelukan hangat. "Itachi-kun!"
Kehadiran Itachi di tengah udara dingin ini menghangatkan hatinya. Hubungan mereka yang sudah berjalan selama satu tahun terakhir terasa cukup lancar. Itachi akan datang menjemput Sakura dari rumah sakit setiap ia tidak ada misi, mereka juga menghabiskan waktu untuk makan bersama setiap ada kesempatan, dan sesekali Itachi bertandang ke apartemennya untuk menyicipi masakan buatannya.
Itachi membalas pelukan Sakura dengan sangat erat, lebih erat dari biasanya yang membuat Sakura cukup terheran, namun ia mencoba mengabaikan tanda tanya besar yang bersarang di benak. Sudah seminggu mereka tidak bertemu, wajar jika Itachi mungkin merasa lebih rindu saat ini, meski biasanya ia tidak pernah menunjukan afeksi berlebihan jika di tempat umum seperti saat ini.
"Ada hal yang harus kita bicarakan," ujar Itachi tanpa melepaskan pelukannya.
"Ada apa?" tanya Sakura, mencoba mencari tahu lebih jauh sembari mencoba melepaskan pelukan mereka, namun Itachi menolak, ia semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku mohon untuk tetap seperti ini lebih lama lagi," ujarnya dengan nada suaranya yang tenang seperti biasa, namun Sakura bisa merasakan perbedaannya, ada kegetiran yang terselip dalam kalimat Itachi barusan.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Sakura. Perasaannya kini mulai tidak tenang.
"Itachi?" tegur Sakura. Ia melepaskan pelukan mereka dan menatap mata Itachi untuk memastikan. "Ada apa?"
"Aku rasa kita harus mengakhiri hubungan ini malam ini Sakura," ujar Itachi yang membuat tenggorokan Sakura mendadak kering. Jemarinnya seketika mendingin, entah efek cuaca atau malah efek pernyataan Itachi barusan.
Sakura berusaha menelan ludah dengan susah payah, ia harus mencari tahu alasan Itachi mengakhiri hubungan mereka yang sangat baik-baik saja selama ini. "Kenapa?" tanya Sakura gugup. Sebagian dari dirinya ingin mendengar penjelasan Itachi lebih jauh, sedangkan sebagian lainnya ingin memberontak, memaki dan menghancurkan bangku tempat mereka bertemu.
"Ayah akan segera melepaskan jabatannya sebagai ketua klan, sebagai anak tertua, aku mendapatkan mandat untuk meneruskan kepemimpinannya."
Sakura menyadari ini hanyalah penjelasan pembuka, tidak mungkin Itachi memutuskan hubungan mereka hanya karena hal ini, maka Sakura hanya menatap mata kekasihnya, memandang dengan tatapan 'tolong beritahu aku lebih jauh'.
"Seorang pemimpin klan, diharuskan untuk menikahi seorang wanita dari dalam klan, Sakura."
Tangan Sakura mengepal kuat, ia bukan berasal dari keluarga bangsawan seperti Uchiha maupun Hyuuga, namun ia pernah mendengar tentang rumor seperti ini sebelumnya. Menjaga darah agar keturunan klan kelak tetaplah berdarah murni, tak heran dalam keluarga bangsawan mereka biasanya menikahi saudara mereka sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cout d'etat
FanfictionKonflik internal dalam klan semakin memanas, melibatkan kedua Uchiha bersaudara Putra dari pemimpin Klan Uchiha, Uchiha Fugaku. Fitnah mulai memengaruhi reputasi sang pewaris utama Klan, Uchiha Itachi. Melibatkan kekasih masa lalu yang merupakan adi...