Di Kereta #3 (21+)

6.2K 101 0
                                    

Happy Reading 🍁

🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah melepas seluruh pakaiannya, Haruto kembali menindih tubuh telanjang Junkyu. Ia kembali mencumbu bibir manis yang menjadi candunya, dan melumatnya dengan kasar. Hingga saliva entah milik siapa menetes hingga ke leher mulus Junkyu.

"Emmpptt.." tangan Haruto tak tinggal diam. Satu tangannya ia gunakan untuk menekan tengkuk Junkyu agar memperdalam ciuman keduanya. Sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk mempermainkan nipple Junkyu yang sudah sangat memegang.

Haruto melepas pagutan bibir keduanya lalu dengan segera mengarahkan juniornya ke anal Junkyu.

"T..tunggu.. Tolong pelan-pelan.. Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya." Haruto hanya menyeringai sebagai tanggapan.

Tanpa basa-basi lagi, ia segera menghujam lubang berkedut milik Junkyu.

"Ahhkk.. Sakk--iittt.." Junkyu mencakar punggung kekar Haruto untuk menyalurkan rasa sakit yang di alaminya.

"Tahan sebentar, baby" Haruto mendiamkan juniornya di dalam lubang itu, menunggu lubang sempit itu menyesuaikan dengan ukuran juniornya yang besar itu.

Sesekali ia menciumi seluruh wajah Junkyu, mulai dari dahi, mata, hidung, dan bibir untuk sedikit meredam rasa sakit yang di alami orang di bawahnya itu.

Saat Haruto merasakan cakaran di punggungnya mulai melemah, juga melihat ekspresi wajah Junkyu yang sudah mulai tenang, ia segera menggoyangkan pinggulnya secara perlahan.

"Ahh.." desahan pertama lolos begitu saja tanpa bisa di tahan dari bibir manis Kim Junkyu. Hal itu membuat nafsu Haruto tak terbendung lagi.

Perlahan tapi pasti, Haruto mulai menambah tempo goyangannya pada anal Junkyu. Junkyu yang terkejut pun hanya bisa pasrah dengan memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan suara-suara merdunya agar tidak keluar.

"Jangan ditahan, keluarkan saja, baby.." bertepatan dengan itu, Haruto menambah tempo goyangannya, yang mana hal itu membuat sang submissive menjerit merasakan antara sakit dan nikmat.

"Ahhkk.. Haruto yaa.. Ahh~ nghh~ ngghh.. ahh~"

"Shit!" Haruto mengocok penis mungil Junkyu dengan tanpa mengurangi tempo goyangannya. Sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk mempermainkan nipple merah muda Junkyu yang sangat menegang.

Ia menundukkan kepalanya untuk menghisap dada Junkyu yang sedikit montok. Dengan satu tangannya yang mempermainkan nipple satunya.

"Aahhh.. Harutoo yaa... Ahh.." Haruto merasakan penis Junkyu yang berada di genggamannya mulai membesar. Ia pun mempercepat tempo kocokan tangannya pada junior Junkyu.

"AAHHH!!" Junkyu membelalakkan matanya dan mencengkeram lengan haruto dengan erat ketika pelepasan kedua itu tiba. Sedangkan Haruto bahkan belum keluar sekalipun.

Junkyu yang masih lemas dengan pelepasan keduanya dibuat terkejut ketika merasakan penis besar Haruto tambah membesar di dalam anal nya, pertanda bahwa ia juga akan segera keluar.

"Mmhh.. I wanna cum baby.." haruto mempercepat temponya, hingga membuat kursi yang mereka duduki bergoyang dengan hebat.

Bibir keduanya saling bertaut. Haruto mencumbu bibir Junkyu dengan begitu ganasnya dan sesekali menggigit bibir sexy itu, sehingga membuat sudut bibir itu sedikit mengeluarkan darah segar.

"Ahh.." Haruto mendiamkan juniornya di dalam lubang Junkyu untuk beberapa saat. Menunggu cairannya yang baru saja ia keluarkan   benar-benar tertelan oleh lubang tersebut.

Nafas keduanya memburu. Haruto dan Junkyu sama-sama mengatur nafas mereka. Setelah beberapa saat Haruto mendiamkan juniornya, ia pun mencabutnya. Sehingga beberapa tetes sperma nya merembes keluar dari anal Junkyu.

Mereka berdua beranjak dari posisi mereka saat ini. Keduanya membersihkan area vitalnya menggunakan tisu basah yang kebetulan di bawa oleh Junkyu. Kemudian mengenakan kembali pakaian mereka yang sudah acak-acakan.

"Ekhem.. Terimakasih untuk semuanya. Dan maaf sudah melakukan ini." ucap Haruto sembari menatap manik mata Junkyu dengan lekat.

Junkyu hanya tersenyum untuk menanggapinya. Lalu ia menyodorkan ponselnya kepada Haruto.

"Berikan aku nomormu! Jujur saja, sepertinya, aku sedikit ketagihan dengan permainan yang tadi." ujarnya dengan malu-malu.

Haruto hanya tersenyum dan mengambil ponsel junkyu. Ia pun mengetikkan nomornya pada ponsel Junkyu.

"Ini, sudah.." ucapnya sembari memberikan kembali ponsel Junkyu.

"Emm.. Bisakah aku melakukan hal seperti itu tadi, denganmu lain kali?" tanyanya dengan tatapan memohon.

"Tentu saja.. Hubungi aku jika kau menginginkannya." balasnya dengan tersenyum dan sembari mengacak-acak rambut lembut milik Junkyu.

"Terimakasih.." Junkyu menyandarkan kepalanya pada bahu kekar Haruto dan kembali ke alam mimpinya. Sedangkan haruto, ia menyandarkan kepalanya pada senderan di kursi penumpang yang ia tempati.

-TAMAT-

Bab selanjutnya bakal ganti cerita ya..
*Yang mau request alur boleh DM Ig ku ya.. (@chocoofaiiryy atau @ilena.l)

______________________________________

Hai semua, author balik nih.. Ada yang kangen gak ya? Gak ada? Oke gapapa.. 🙂 Jangan lupa tinggalkan jejak ya.. (vote, comment, kalo mau follow juga boleh^^)

Note : Hiatus 2 Minggu karena author fokus ujian.

Oneshot 21+ [HaruKyu] 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang