Mata setajam elang itu menggedarkan pandangan nya ke sepenjuru ruangan yang kotor dan bau. Banyak bekas minuman botol dan snack disana. Kaki nya melangkah membawa nya kian masuk semakin dalam ke ruangan kotor itu.
"See? Siapa yang ingin bermain sekarang?!" Ia bergumam pelan. Membungkukkan badan nya untuk menggambil sebuah pisau yang tergeletak di lantai dengan darah yang sudah mengering pada pisau itu.
Seseorang itu tersenyum sinis. "Dasar bodoh!" hina nya lagi-- ia memainkan benda itu dengan cara memutarnya.
Seseorang itu berhenti tepat di depan sebuah meja. Ia meraih topeng hitam yang berada di sana--- Memakai nya dengan cepat.
Kaki jenjang nya menggayun cepat menuju ke arah pintu ruangan yang tertutup itu.
Brak!
"Sudah cukup istirahat nya. Mari kita bermain sayang!"
🐍🐍🐍
"GILA!!! GILA!!"
"Ada korban baru lagi woy!!"
"Hah?! Serius lo!? Dapat kabar dari mana?" tanya Alleana Angelie-- ia menatap sahabat nya dengan sedikit tidak percaya. Gila yang kemarin saja belum terpecahkan dan sekarang lagi?! Benar-benar gila.
"Iya, Al!! Sumpah demi apa tuh kepala anak kecil misah dari badan nya. Gue bahkan sampe mau muntah liat nya. Muka nya hancur, mata sebelah nya di congkel. Terus lidah nya di potong. Ngeri banget!" ucap Queenzia serius. Ia bahkan sampai sekarang masih merasa merinding. Kepala anak itu tergeletak di jalanan dengan mulut yang terbuka. Sungguh di luar dugaan jika ia akan menemukan kepala seorang anak kecil di jalanan saat ingin menuju ke sekolahan.
"TKP nya dimana, Zi?" tanya Nathalie.
"Jalan Anggrek tempat kita ban bocor kemarin sore."
"Gila emang tuh orang, masa nyari korban anak kecil yang gak tau apa-apa?!" cetus Alleana.
"Bukan sekedar gila lagi itu nama nya, Al. Tapi udah tahap stadium akhir kegilaan nya. Alias psikopat gila!!" kata Nathalie.
"Dan yang buat merinding lagi ada kertas kecil yang isi nya angka asbrak sama kek simbol simbol gitu semua, gue gak paham sama maksud isi nya apa."
"Lo ingat gak apa yang isi nya?" tanya Nathalie.
Zia, mengangguk. Ia meraih sebuah buku dan pena milik Alleana. Lalu menulis sesuatu di atas nya.
Nathalie dan Alleana menatap serius ke arah apa yang yang tulis oleh Zia.
"[421 8:3u2=y2 82y2 ×:362-1 -291
62921 32=2 5:=92= 425124 82y2 :)]""Sandi angka dua." celetuk seorang lelaki yang berada di samping Alleana.
"Maksud lo?" Alleana menatap bingung ke arah lelaki itu.
"Ini sandi angka dua yang ada di pramuka." jawab lelaki itu santai.
"Jadi maksud isi nya apa, Rion?" tanya Zia.
Arion, hanya diam. Menatap lama isi surat yang ditulis oleh Zia itu. Mata tajam nya, lalu beralih untuk menatap ke arah Alleana yang ikut fokus kearah tulisan itu. Tanpa ingin menjawab pertanyaan dari Zia.
"Lo tau, 'kan? Maksud dari sandi ini?" tanya Arion kepada Alleana dengan tenang.
Alleana, mengangkat kepala nya-- ia mengangguk kecil. "Gue paham sama maksudnya. Dia udah kembali-- buat balas dendam."
"Ck! Udahlah capek gue denger kabar gitu mulu. Mumet nih otak gue yang pendek! Mending kita makan aja ke kantin." celetuk Zia.
🐍🐍🐍
_TH£ BLACK MAMBA_
⚠️HARAP BIJAK DALAM MEMBACA, AMBIL SISI POSITIF DARI CERITA INI DAN BUANG SISI NEGATIF NYA⚠️
Follow akun wattpad aku @Chocizlytiie
Instagram: @iistiiii_iiii @Chocizlytiie_official
___________________£££££££____________
VOTE +COMEN nya say jangan sampai terlupakan🤘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Black Mamba
Teen Fiction"Mari bermain!" WARNING ⚠️ ⚠️ Kekerasan. ⚠️ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. ⚠️ jika ada tindakan,kata-kata yang TIDAK pantas harap jangan di tiru! ⚠️⚠️⚠️⚠️ (Start- 08 Januari 2023)