Pak, mah aku lelah, bisakah perlakukan aku seperti saudaraku yang lain. Aku juga ingin disayang, dicintai, dan juga diperhatikan. Bisakah?
Pak, mah apa kesalahanku tidak bisa dimaafkan? Apa cuma aku yang selalu membuat kalian kecewa? Apa cuma aku anak yang berbeda?
Bukankah karakter anak ada karena faktor lingkungan? Berarti aku seperti ini karena kehidupanku.
Pak, mah aku cape sama semua ini, aku hanya ingin istirahat. Aku dengan yang lain sangat berbeda maka dari itu jangan buat aku melakukan seperti saudara yang lain.
Kalian yang membuat aku menutup diri, mengurung diri dalam ruangan pengat ini. Kalian yang membuat aku ingin melakukan perbuatan yang tidak diperbolehkan oleh agamaku.
Karena kalian, aku selalu berpikir 'Seandainya bukan terlahir dari keluarga ini? Seandainya aku tak memiliki keluarga? Seandainya aku sempurna seperti yang lain? Dan yang selalu ada di otakku, Seandainya aku tak lahir?'
Sebenci itu denganku? Hingga membuat aku terluka, iya bukan luka fisik tapi kalian melukai batinku. Mungkin luka fisik bisa diobati dengan betadine atau alkohol tapi luka batin aku tak tahu obat apa yang aku butuhkan.
Aku menyukai boygroup Korea karena itu salah satu sumber kekuatanku dan juga keinginanku untuk bertahan. Dan itu ENHYPEN grup ini yang membuat aku bertahan hingga detik ini, yang membuat aku menunggu hari besok.
Tapi sumber kekuatanku patahkan oleh mereka dengan mengatakan 'buat apa suka sama Korea? Mau jadi kafir? Dll' ya aku tahu salah tapi grup itu membuatku kuat.
Mungkin kebanyakan orang bilang penyembuh luka adalah keluarga, tapi untukku keluarga adalah pembuat luka terdalam salam hatiku.
Apakah mereka pernah berpikir aku serapuh apa? Aku hanya butuh sandaran hidup dan berbagi cerita.
Aku lemah, aku sangat lemah. Mungkin tanpa mereka sadari ucapan mereka membuatku sakit hati, aku hanya bisa tersenyum. Apa mereka tahu setelah aku masuk kamar aku rapuh, menangis tanpa suara. Bukankah menangis tanpa suara lebih menyakitkan daripada dengan suara?
Aku hanya bisa tidur jika sudah berdialog dengan diriku, menguatkan aku yang lemah dengan kata-kata 'bahwa aku hebat, bahwa aku tidak sendirian, aku tidak apa-apa, dll' aku menangis dan tertidur. Kadang juga aku meminum obat tidur, mereka tidak tahu aku insomnia berat.
Aku hanya ingin mereka memperlakukan seperti saudara yang lain. Bertanya padaku 'Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu ingin bercerita?' aku hanya ingin itu.
Bahkan hidupku bagi mereka tidak ada apa-apanya. Aku tak berharga. Aku menyayangi mereka dan juga terluka oleh mereka. Bahkan aku rela memberikan apa yang mereka butuhkan jika kala mereka sakit, jantung? Hati? Ginjal? Paru? Apapun untuk mereka agar aku lebih berguna dan mungkin mereka akan menghargaiku meski sedikit.
Ini hanya ungkapan hatiku, kalian boleh komen apapun, memberi nasihat dan apapun itu.
Terima kasih 😘😘😘