I'm

107 5 0
                                    

Hai, nama gue Bella Tsania Aurelia. Panggil aja gue Bella. Gue suka banget nyusun puzzle. Di kamar gue, banyak banget puzzle yang udah gue selesain terus gue berantakin lagi terus gue selesein lagi. Haha. Itulah cara mengisi kekosongan hidup sekaligus itu merupakan hobi gue.

Well, gue anak tunggal. Papa udah lama cerai sama mama. Sekarang, gue tinggal sama mama. Mama sayang banget sama gue. Walaupun gue udah kelas X SMA, tapi mama masih suka nyuapin gue kalau makan. Kalau dulu sih, papa yang suka nyuapin gue. Tapi, sejak papa ninggalin mama gara-gara cewe itu, papa udah ga pernah lagi nyuapin gue. Dan, selamat datang di kehidupan gue. Yang penuh dengan puzzle berantakan.

Ya, PUZZLE BERANTAKAN.

Karena, gue yakin. Hidup itu ga semudah menyusun puzzle.

.
.
.
.
.
.
.

"Bel, lo dipanggil bu kezia tuh", ujar Lily.

"Hah? Serius lo?", ujar Bella kaget.

"Ngapain gue boong sih Bella. Udah cepet lo kesana deh", celoteh Lily.

Anjir. Gue. Dipanggil. BU KEZIA.

Oke, Bu Kezia itu adalah salah satu guru ter-killer di sekolah gue. Argghhhhh. Pasti ini gara-gara nilai gue yang turun. Pikiran gue udah mulai ga karuan. Gue pasti diomelin nih. Pasti.

Ruang guru. Deg.

"Bu, tadi manggil saya?", ucap Bella.

"Iya, coba kamu liat nilai kamu nih." Bu Kezia menyodorkan kertas hasil ulangan.

Deg. Deg.
"Anjir, kenapa nilai gue bisa segini sih" , Celoteh Bella dalam hati.

"Kamu ga boleh kaya gini terus Bella! Ibu udah pusing sama kamu yang terus menerus nilainya turun. Grafik nilai kamu tuh beda sama temen-teman kamu yang lain!", ujar Bu Kezia dengan nada tinggi.

Ya, gue tau. Dari semua murid di kelas gue. Nilai sejarah yang paling jelek di kelas adalah gue. Walaupun Bu Kezia killer. Tapi, Bu Kezia mampu membuat temen-temen gue yang lain mengerti tentang apa yang diajarinya. Sedangkan gue? Arghhh. Gue pusing. Kenapa gue ga bisa sedangkan yang lain bisa?

Bella terdiam. Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.

"Kamu boleh keluar sekarang. Semoga kamu dapat mengevaluasi diri sendiri.", ucap Bu Keiza.

"Iya bu, saya usahakan.", ujar Bella.

Kalau aja waktu semalem mau ulangan gue ngapalin. Hasilnya pasti ga seburuk ini. Lama-lama kalau gue main puzzle terus bisa gini. Tapi, yang namanya hobi dan kebiasaan kan susah ditinggalkan. Gumam Bella dalam hati.

Dug.

"Eh sorry sorry, gue ga liat tadi", ucap Bella terkekeh.

"Lain kali kalau lagi jalan jangan sambil bengong, nanti kesambet", ujar Kak Dio.

"Eh iya kak, sorry ya", ucap Bella terkekeh dan tersipu malu.

Dilihatnya beberapa pasang mata yang melihat tajam kearahnya. Siapa lagi kalau bukan fans dari Kak Dio. Kepopulerannya mengenai dirinya telah diketahui oleh seisi sekolah.

Tak salah, jika Kak Dio sangat digandrungi oleh para siswa perempuan di sekolahnya. Karena, Kak Dio menjabat sebagai Ketua Osis dan ia adalah salah satu murid yang pintar di sekolah.

Tapi, untuk Bella. Semua cowo di matanya sama. Tak ada yang lebih istimewa. Kecuali, Billy. Billy yang selalu dihatinya. Namun, Billy memilih sekolah di Amerika karena itu merupakan keinginannya sekaligus dorongan dari orang tuanya. Akhirnya mereka berpisah. Tanpa memutus hubungan status mereka. Ya, sudah setahun Bella menjalankan hubungan dengan Billy. Namun entah kenapa Bella sama sekali tidak tahu mengenai keberangkatan Billy yang mendadak itu. Membuatnya harus menunggu, menunggu, dan menunggu.

Billy : Doakan aku, aku lagi ada di bandara. Sebentar lagi aku mau naik pesawat. Aku bakalan ngelanjutin sekolah di Amerika. Maaf ngga ngasih tau kamu sebelumnya. Kamu baik-baik disana ya
Bella : Kamu kok ga bilang sama aku sih mau ke Amerika?
Bella : Billy...
Bella : Yaudah, kamu juga baik-baik disana ya


Yaaaaaay, akhirnya Part 1 selesai. Baru pertama kali bikin novel di wattpad haha. Semoga suka sama bacaannya ya, hehe. Kalau ada salah kata atau tulisan atau apapun itu maafkan yaa. Karena, masih dalam proses pembelajaran. Mmm, jangan lupa untuk like sama commentnya ya. Kritik dan sarannya juga ditunggu. Terusssss, ikutin terus cerita My Puzzle part selanjutnya ya.

My PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang