Kukoo Ingat Sehun

914 57 5
                                    

Hai part 2 nya aku ketik cepet, soalnya lagi banyak inspirasinya nih hehe^^ oya aku mau kasih tau kalo maincast Yeri itu bukan Yeri redvelvet yah, tapi oc. Bayangin aja Yeri itu kalian hehehe. Cerita itu foto si Yeri, kenapa aku pilih Yeri dia? karna dia itu cantik. Coba ajadeh kalian buka instagramnya. Aku lupa namanya hehe:)

Siph lanjut!

xoxo

Yeri POV.

Sudah hari ketiga, dimana ayah berjanji akan pulang dari Singapore dan membelikanku oleh-oleh darisana. Sebenarnya sih aku hanya ingin ayah pulang, dan tidak ada lagi rapat diluar negri. Tapi ya mana mungkin, itukan memang pekerjaan ayah. Aku sudah memakluminya kok, namun terkadang diriku suka sedih karna ayah jarang berada disisi ku.

Ayah pulang membawa lima paper bag berwarna-warni, ia menaruhnya di meja makan. Aku terkejut melihat itu, aku pikir siapa yang menaruh itu. Ternyata ayah.

" Bagaimana kau suka? " tanya nya menghampiri ku yang sedang asyik membuka barang-barang itu. Aku tersenyum saat isinya adalah sesuatu yang sangat ku idamkan.

" Terimakasih ayah " ucapku dengan senyuman lebar, sangat lebar. Ia mengangguk sambil mengacak rambutku. Hari ini kami makan diluar berdua, ya mengetahui ayah harus libur dua hari. Aku mengajak makan saja diluar, sekalian menghirup udara Seoul.Kami memasuki resto Jepang, dan kami memesan ramen.

Terlihat lelah dari wajah pria berumur 49 tahun itu. Aku menangkup wajah ku dengan kedua telapak tangan, lalu menatapnya lekat. Ya, aku hanya berani menatap seorang pria dengan dalam dan itu adalah ayahku. Entahlah, aku benci pria lain selain ayah. Menurutku mereka sama saja, pasti suka memainkan perasaan perempuan, dan tidak setia. Ayah ku sangat setia, buktinya semenjak ibu ku meninggalkan dunia ini.. ia tak berniat mencari penggantinya.

Di sekeliling restoran ini, banyak siswa dan siswi sekolah makan bersama dengan gembiranya. Ada rasa cemburu menghantui pikiran dan hatiku. Aku ingin sekali sekolah, mempunyai teman banyak, agar tidak kesepian. Ayah tak pernah membiarkan ku sekolah diluar, lebih tepatnya ia memanggil guru kerumah. Home schooling lebih tepatnya.

" Kau melamun? " ayah membuyarkan penglihatanku kearah siswa siswi itu.

" Tidak ayah " jawab ku seadanya. Asal kalian tau, aku adalah type orang yang singkat, alias irit bicara. Bagiku banyak bicara membuang energi. Entahlah mengapa aku diciptakan untuk menjadi gadis singkat yang dingin. Mungkin saat kepergian ibu, semua berubah. Ah sudahlah, aku malas untuk menceritakan kehidupanku yang dulu.

Kami pulang jam 1 siang, dan rumah kami sepi sekali. Hanya ada aku, ayah, bibi Jung, dan beberapa pelayan. Memang selalu sepi disini, dan satu makhluk yang membuatku tak kesepian adalah Kukoo. Ayah menghampiriku saat aku sedang melamun lagi.

" Kau banyak melamun hari ini "

" Eh ayah, ah~ tidak, hanya saja aku terpikir sesuatu " balas ku tanpa menatapnya. Aku fokus menatap langit dari dalam kamarku melalui jendela. Ia menatapku penasaran.

" Terpikir apa? " tanyanya lagi.

" Sepertinya, aku perlu sekolah "

" Sekolah? " oh ayah, kau lebih suka bertanya rupanya. Aku mengangguk pelan, bukan pelan namun hati-hati. Akankah ayah marah.

" Maksudmu, kau mau sekolah di sekolahan Seoul? "

" Ya, mungkin dengan itu aku tidak akan kesepian lagi ayah. Aku mohon untuk sekali saja kau turuti aku, aku janji akan belajar dengan sungguh-sungguh. Asal ayah mau memasukkan ku kesekolah " mohonku panjang lebar. Ayolah, aku hanya berani memohon pada ayah saja. Ayah terlihat berpikir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang