...Beberapa menit yang lalu Sean telah selesai dengan jadwal latihannya. Jadi saat ini dia hanya tinggal kembali ke asrama lalu beristirahat. Ini sudah jam 9 malam ngomong-ngomong.
Kakinya melangkah untuk meninggalkan gesung agensi, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat matanya menangkap banyak foto ayahnya terpasang di layar-layar LED.
Ah, Dua hari lagi ulang tahun ayahnya yang ke 35
Ternyata Lee Heeseung itu sudah tua ya
"Sean Park.."
Sean menoleh dan mendapati manajernya di belakangnya
"Kau sudah akan kembali ke asrama ?" tanyanya
"Sepertinya aku akan pulang ke rumah hyung, besok sepulang sekolah aku akan langsung kembali ke asrama" ujar Sean
"Baiklah, ku kira kau akan ke asrama. Tapi besok jangan sampai terlambat datang karena grupmu akan ada acara ragam"
Sean hanya mengangguk kemudian membungkuk kecil lalu pergi meninggalkan kantor agensi.
...
Jam setengah sepuluh Sean akhirnya sampai di rumah. Semua lampu masih menyala, apa Hyuna dan Hyuno sedang rewel, makanya seisi rumah belum ada yang tertidur.
Kakinya melangkah untuk memeriksa kamar orang tuanya tapi dilihatnya kedua adiknya tertidur lelap, tapi tidak ada ayah dan ibunya disana. Lantas dimana ?
Di dapur tidak ada
Ruang tengah tidak ada
Semua ruangan sudah ia periksa, tapi dia belum juga menemukan keberadaan orang tuanya. Namun...
"Oh God, my eyes" gumamnya lalu berbalik dan meninggalkan pintu yang menghubungkan antara ruang tengah dan halaman belakang.
Bisa-bisanya dia melihat adegan seperti itu lagi saat dia baru saja pulang dari tempat kerja. Kalian tau apa yang baru saja Sean lihat ?
Di sana, di bangku panjang halaman belakang rumahnya.. Dia melihat ayahnya sedang mencumbu bibir dan leher ibunya dengan agresif.
Sial
Matanya kembali ternoda
...
Sekarang dia sudah mandi, sudah juga mengganti bajunya dengan baju yang lebih nyaman untuk tidur. Saat dia sudah berbaring nyaman di ranjangnya, pikirannya kembali melayang ke kejadian yang baru saja tadi ia lihat. Dan kejadian itu juga membuatnya kembali mengingat kejadian yang terjadi enam bulan lalu.
Saat dimana dia tanpa di duga melakukan hal yang hampir sama dengan ayahnya
Dia tidak mencumbu, tapi menghirup aroma yang begitu menenangkan di leher gadis bernama Im Suhyeon.
Im Suhyeon
Setelah malam itu Sean sama sekali tidak pernah melihat keberadaan gadis itu dimanapun. Di stan minuman, kedai ramen, toko asesoris, minimarket bahkan cafe Hongdae
Dari tempat-tempat itu Sean baru menyadari... Jika Im Suhyeon memang tidak pernah berniat mengikutinya, karena nyatanya dia bekerja di semua tempat itu.
Hal itu tentu membuat Sean jadi merasa semakin bersalah karena memberikan tuduhan-tuduhan kasar kepada gadis itu.
Im Suhyeon benar-benar menepati janjinya untuk pergi menghilang dari kehidupan Sean, kemanapun Sean melangkah dan menatap. . tidak pernah Sean menemukan eksistensinya.
"Apa yang kau pikirkan Riki Lee" gumamnya seraya mengusak kasar rambut lebatnya.
000

KAMU SEDANG MEMBACA
Faoi Rún 3 (Riki Lee) END
Fiksi Penggemar(BAGIAN KETIGA DARI FAOI RUN) Kisah terakhir dari keluarga Lee Namun awal dari kisah putra pertama mereka Riki Lee, atau lebih di krnal dengan nama Sean Park