Chapter 10 - Bertemu Kembali

44 12 27
                                    


Langit kembali menampakkan warnanya. Awan kelabu telah hilang bersamaan dengan tersegelnya gerbang kegelapan. Para petugas keamanan dan kemiliteran sedang sibuk membereskan kekacauan yang terjadi di ibu kota. Banyak warga yang mengungsi ke tempat yang aman karena tempat tinggal mereka telah rata dengan tanah.

Tayangan televisi menayangkan liputan pasca kejadian yang terjadi semalam. "Gempa bumi dan badai telah menerjang Kota Baro. Ada sebanyak 168 orang meninggal, 89 orang luka berat dan 137 orang luka ringan. Tak hanya itu, ada sekitar puluhan unit rumah dan fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan berat. Untuk saat ini transportasi jalur udara dan laut akan ditutup sementara waktu hingga situasi membaik."

"Wah ternyata para manusia mengira kejadian semalam adalah sebuah bencana alam," ucap Clyde sambil mengunyah sepotong bacon.

"Banyak manusia biasa yang tak bisa melihat hal-hal seperti itu master," sahut Flare.

"Ehh.. Umh... Tuan Flare. Apa benar orang ini yang bernama Clyde Whitecrow?" bisik Leo kepada Flare.

"Hey bocah, kau sedang membicarakan aku ya?" sahut Clyde.

"Ah, a-aku hanya penasaran saja. Karena kita belum pernah bertemu sebelumnya. Pe-perkenalkan aku Leo, cucu tunggal Kakek Gon."

"Hmm... ternyata kau cucunya Gon. Sepertinya kau lahir setelah aku pergi. Lalu kau bocah manis, apa hubunganmu dengan Julianne?"

"Aku Lim Marin, murid Miss Julianne di SMA Rivery."

Setelah menyelesaikan sarapan di menara persembunyian Clyde, mereka menuju ke sebuah kamar di mana Julianne sedang terbaring lemah tak berdaya. Hampir seluruh tubuh Julianne dibalut perban akibat efek dari energi Juoda yang membuat kulitnya melepuh. Tak hanya itu, kedua mata Julianne juga kehilangan penglihatannya untuk sementara.

"Istriku, maafkan aku. Aku telah melakukan dosa besar karena telah meninggalkanmu sendirian selama ini." Clyde membelai rambut Julianne dengan lembut.

"Maafkan aku master. Aku harus mengatakan ini. Eumh, sebenarnya anda telah diceraikan oleh istri anda sudah 20 tahun yang lalu semenjak anda menghilang." Flare mengungkapkan fakta yang tak terduga bagi Clyde.

"APAAA?!!!!" Clyde tersentak setelah mendengarnya.

"Ma-maafkan aku ma..."

"Flare! Apa maksudmu? Kau mulai bicara sembarangan ya." Clyde mencengkram baju Flare dengan kuat.

"Ternyata sosok Clyde Whitecrow seperti ini ya, pantas saja Nyonya kesal dengannya," batin Leo.

Flare dan Clyde melakukan keributan di hadapan Julianne yang terbaring lemah di atas ranjang. Mereka memperdebatkan soal perceraian itu hingga membuat Leo muak mendengarnya. "TUAN-TUANN! HENTIKAN!" Leo mencoba menghentikan perdebatan mereka.

Jari tulunjuk Julianne perlahan mulai bergerak. "Hmm... berisik sekali mulut besar kalian, hingga menganggu tidur nyenyakku," gerutu Julianne. 

Mereka yang mendengar Julianne bersuara, seketika itu menghentikan perdebatan.

"Istriku, kau sudah sadar? Kau bisa mendengar suaraku?" tanya Clyde penuh rasa cemas.

"Jangan sebut aku istrimu lagi. Kita sudah bercerai!" jawab Julianne dengan tegas.

"Apa?! Tidak! Bagaimana bisa kau menceraikanku? Julianne, cepat jawab!" Clyde menggenggam erat tangan Julianne.

"Tuan Clyde anda bisa mengganggu istirahat Nyonya. Jangan lakukan itu." Leo menarik tubuh Clyde untuk menjauh.

👹👹👹

Pada akhirnya Leo dan Flare menyeret Clyde keluar dari kamar istirahat Julianne karena sudah menimbulkan keributan yang makin parah. "Tidaakk! Julianne, jelaskan padaku!" Clyde masih tak menyangka bahwa dirinya telah bercerai dengan Julianne sejak 20 tahun yang lalu. Dia berusaha merenung seorang diri di sudut ruangan. Tatapan matanya kosong, tubuhnya lemas, lesu, tak bersemangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Darkness Is ComingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang