BLUE
Saat Devan sampai dirumah Krystal, Devan melihat motor yang tak asing di matanya. Devan memasukan motornya ke halaman rumah Krystal karna kebetulan pagar rumah terbuka.
Saat turun dari motor dan melepas helm. Mata Devan beradu pandang dengan seseorang yang baru saja keluar dari rumah Krystal.
"Tirta?"
"Devan?"
Ucap mereka bersamaan, Krystal yang mendengar suara Devan pun keluar dari rumahnya menuju teras.
"Apa-apaan nih?" Tanya Devan.
"Hhhh... Gue cuma anterin dia makanan." Ucap Tirta.
"Devan? Lo udah disini?" Tanya Krystal.
"Sejak kapan kalian sedekat ini?" Tanya Devan.
"Dia cuma kebetulan lewat kok." Jawab Krystal.
"Iya, Kris bener. Ya udah gue pulang dulu." Ucap Tirta sembari melambaikan tangannya pada Krystal yang dibalas dengan gerakan tangan seolah mengusir.
"Gue duluan, Dev." Ucap Tirta pada Devan. Devan hanya diam sembari menatap tajam.
Setelah Tirta pergi, Devan pun menghampiri Krystal yang masih berdiri di teras rumahnya.
"Dari kemari gue liat Lo deket banget ya sama si Tirta." Ucap Devan.
"Ya wajar lah, gue kan pacar Lo. Berarti gue udah termasuk anggota Black Swan. Wajar gue deket sama mereka." Balas Krystal.
"Tapi Lo deket cuma sama dia. Sebenernya Lo ada hubungan apa sih sama si Tirta?" Tanya Devan.
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia. Lo kenapa sih? Lo tuh lebih tau anggota Lo apa lagi Tirta. Gue tau kok dia sahabat yang terkenal deket banget sama lo. Tapi Lo gak percaya sama dia? Ohh, ayo lah. Berteman itu gak harus sama satu orang Devan. Jangan bilang Lo mau larang gue buat deket sama dia? Please ya, jangan egois. Inget! Lo tuh cuma pacar taruhan gue. Gue juga gak larang Lo lagi kan buat deket2 sama tuh cewek." Kata Krystal sembari berjalan masuk ke rumahnya.
"Lo mau masuk gak? Kalo gak gue mau tutup nih." Lanjutnya.
Devan dengan hati yang gondok pun mengikuti Krystal kedalam. Saat didalam, Krystal mempersilahkan Devan untuk duduk. Tak lupa dia memberikan jus jeruk untuk tamunya.
"Kok Lo tau gue suka jus jeruk?" Tanya Devan.
"Hah? Kebetulan kali. Gue mana tau kesukaan Lo." Jawab Krystal.
"Oh!" Devan hanya ber'oh'ria sebelum meminum minuman yang disuguhkan tuan rumah.
"Rumah Lo keliatannya nyaman ya. Orang tua Lo mana?" Tanya Devan.
"Meninggal 1 bulan yang lalu." Jawab Krystal tanpa beban.
"Ohh, sorry." Sesal Devan.
"It's Okay, gak masalah." Ucap Krystal.
"Sebenernya Lo mau ngapain sih ketemu sama gue? Harusnya Lo tuh minta sama pacar Lo yang centil itu." Krystal kembali berucap. Dia menoleh ke arah Devan sembari menunggu jawaban Devan.
"Dia lagi sibuk, dia bilang gak bisa diganggu karna lagi ada tugas." Jawab Devan.
"Ohh.." Krystal mengangkat kedua alisnya dengan mulut yang membentuk huruf 'o'
"Lo gak tau aja, pacar Lo lagi main belakang. Kasian banget sih Lo." Ucap Krystal dalam hati.
"Gue bingung harus kemana, anak2 pada sibuk karna ada kelas." Ucap Devan
"Lo sendiri gak ngampus?" Tanya Krystal.
"Males. Lo? Lo kenapa gak pergi ke kampus?" Tanya Devan.
"Lo aja gak dateng ke kampus, mana tau gue ngampus atau enggak. Kelas gue udah beres 2 jam yang lalu. Jadi gue balik." Jawab Krystal.
"Lo ada masalah apa sih sebenernya?" Tanya Krystal.
"Bokap sama nyokap gue berantem lagi. Katanya mereka mau cerai." Jawab Devan.
"Lo beruntung masih punya keluarga lengkap. Sedangkan gue sebatang kara." Ucap Krystal.
"Gak sebatang kara juga sih, gue masih punya Abang. Tapi gue gak mau orang tau yang sebenernya." Ucap Krystal dalam hati.
"Tapi itu lebih baik dari pada punya orang tua, tapi toxic!" Balas Devan.
"Lo gak boleh ngomong kaya gitu. Mereka itu tetep orang tua Lo, kalo mereka gak ada otomatis Lo juga gak akan ada di dunia ini. Seburuk apapun orang tua, mereka tetep sayang sama anaknya. Cuma mereka gak tau cara menyampaikan rasa sayang mereka. Lo yang sabar aja, nanti juga mereka sadar. Diantara mereka itu masih ada Lo. Lo pasti kuat." Ucap Krystal sembari menepuk pundak Devan.
Devan yang Tersentuh dengan kata-kata Krystal pun langsung memeluk Krystal tanpa aba-aba. Yang mana membuat Krystal sedikit kaget namun dia juga tak mengelak dan membalas pelukan Devan sembari mengelus punggung Devan untuk sekedar menenangkannya.
"Lo udah makan?" Tanya Krystal.
"Belum." Jawab Devan.
"Ya udah, gue masakin Lo." Ucap Krystal.
"Emang Lo bisa masak?"
"Mau dicoba?" Ucap Krystal dengan senyum miring.
Krystal pun membuatkan Devan sepiring nasi goreng spesial dengan telur mata sapi di atasnya. Krystal menghampiri Devan yang tengah duduk di dekat meja makan.
"Nasi goreng?" Tanya Devan sembari mengangkat satu alisnya.
"Coba dulu aja jangan banyak ngomong. Udah sukur gue mau masakin Lo." Ucap Krystal.
Devan pun dengan ragu menyuapkan satu sendok nasi goreng buatan Krystal ke mulutnya. Matanya membulat dengan senyum mengembang saat mengunyah nasi goreng itu. Krystal mengangkat kedua alisnya seolah bertanya 'gimana, enakkan?'
"Wah, enak juga pasakan Lo. Baru kali ini gue makan nasi goreng seenak ini. Tapi Lo juga harus coba pasakan gue, gak kalah enak sama pasakan chef profesional." Ucap Devan dengan antusias.
"Iya, iya. Nanti gue coba." Balas Krystal dengan senyuman bangga nya.
-----
![](https://img.wattpad.com/cover/331456163-288-k192511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE - YOONMIN (Sosmed AU) [COMPLETE]
RandomKrystal yang mencoba untuk balas dendam akan kematian kekasihnya dan mengusut kasus kematian kekasihnya yang janggal rela memasuki sebuah geng motor dan berpacaran dengan ketua geng itu yang bernama Devan. Akan kah Krystal berhasil menemukan pelaku...