Krystal yang mencoba untuk balas dendam akan kematian kekasihnya dan mengusut kasus kematian kekasihnya yang janggal rela memasuki sebuah geng motor dan berpacaran dengan ketua geng itu yang bernama Devan. Akan kah Krystal berhasil menemukan pelaku...
Pemandangan kota Jakarta memang indah saat malam, apalagi saat dilihat dari atap gedung yang kini ditempati oleh Krystal dan Devan.
"Lo sering ke sini?" Tanya Devan
"Ya, disini tuh paling pas kalo suasana hati gue lagi gak enak. Apa lagi semenjak meninggalnya orang tua gue, ditambah satu Minggu setelah kematian orang tua gue, pacar gue juga ikut ninggalin gue." Ucap Krystal.
"Maaf, malah jadi curhat." Krystal tersenyum miris.
"Gapapa. Gue baru tau, pacar Lo ninggalin Lo karna apa?" Tanya Devan.
"Dia meninggal, dibunuh." Ucap Krystal sambil menoleh ke arah Devan dengan senyum sendu.
"Sorry, kok bisa pacar Lo dibunuh?" Tanya Devan lagi.
"Gue juga gak tau, sebelum meninggal pacar gue bilang salah satu geng motor yang terkenal terlibat." Jawab Krystal.
"Geng motor? Apa nama geng motornya? Biar gue cari tau." Ucap Devan.
"Black Swan, Devan." Ucap Krystal dalam hati.
"Gue juga gak tau, penyelidikan masih berlanjut. Tapi pelakunya masih berkeliaran." Ucap Krystal.
"Lo yang sabar ya, Kris. Gue yakin, pelakunya bakal ketemu." Balas Devan.
"Gue takut Lo terkejut pas tau siapa pelakunya, Devan." Kata Krystal dalam hati.
"Semoga." Lirih Krystal.
Lama terdiam setelah pembahasan tadi, Devan pun kembali berbicara.
"Lo tau tempat ini dari siapa?" Tanya Devan.
"Pacar gue."
"Gue iseng aja. Tau2 nemu tempat ini." Bohong Krystal.
"Temen Lo tau?" Tanya Devan lagi.
"Gak, cuma Lo yang tau tempat ini." Ujar Krystal.
"Sorry Lex, gue bawa dia ketempat favorit Lo." Ucap Krystal dalam hati.
"Indah..." Ucap Devan sambil menatap Krystal yang menatap lurus ke depan.
"Iya, disini emang indah." Balas Krystal.
"Maksud gue Lo, Krystal. Lo indah, Lo cantik padahal Lo cowok." Ucap Devan.
"M-maksud lo?" Tanya Krystal sedikit salah tingkah dengan pipi merona.
"Lo cantik, Lo manis, Lo imut." Ucap Devan.
"Aneh Lo!" Seru Krystal membuat Devan terkekeh.
"Lo beneran cantik Krystal, Lintang aja kalah sama lo. Entah sejak kapan, gue makin nyaman sama lo." Ucap Devan dalam hati.
"Udah malem, kita balik aja." Ucap Krystal dibalas anggukan oleh Devan.
Devan lebih dulu berdiri lalu mengulurkan tangan untuk membantu Krystal.
Saat sudah di area parkiran, Devan dan Krystal pun segera pergi dari tempat itu. Di Perjalanan pulang, Devan Krystal di hadang oleh segerombolan anak moge. Devan berhenti, mereka berdua dikelilingi oleh geng yang memang dikenal oleh Devan dan Krystal.
"Anak-anak Thunder ngapain? Mau cari masalah apa?" Ucap Devan.
"Lo jangan kebawa emosi dulu. Kita turun aja." Balas Krystal.
Mereka berdua pun turun dari motor lalu melepas helm agar lebih jelas melihat geng bernama Thunder itu. Mereka berhenti, salah satu dari mereka turun dan melepas helmnya.
"Adam..." Lirih Krystal.
"Apa kabar Devan si ketua Black Swan dan aahh, dan Lo? apa gue harus sebut Lo....
-Blue Kitty?" Ucap orang bernama Adam.
"Maksud Lo?" Tanya Devan.
"Oh! Lo gak tau? Orang yang ada disamping Lo itu, anak Vagos!" Jawab Adam.
"Apa?" Ucap Devan sembari menoleh ke arah Krystal.
Krystal susah payah meneguk saliva nya. Matanya beradu pandang dengan mata tajam Devan. Krystal menggigit bibir dalamnya, dia bingung harus menjawab apa.
"G-gue... Gu-"
Brumm... Brumm..
Belum sempat menjelaskan, tiba-tiba suara motor bergemuruh menghampiri mereka. Krystal terheran saat melihat seseorang yang datang menggunakan, motornya.
'MOTOR GUE?' Teriak Krystal dalam hati.
Ya, yang barusan datang adalah seseorang yang berani menggunakan motor kesayangan Krystal yang hampir 2 Minggu ini dia simpan.
"Blue Kitty? Bukannya itu Lo?!" Seru Adam pada Krystal yang tak percaya.
"Lo kalo nuduh pake bukti, jangan asal ngomong." Ucap Devan.
Orang yang mereka sebut sebagai Blue Kitty itu pun turun dari motornya tanpa melepas helm. Orang itu mendekati Krystal dan merangkulnya. Tanpa mereka tau, orang itu menyelipkan sebuah kertas kedalam jaket kulit Krystal. Setelahnya dia menepuk pundak Krystal dan menghampiri Adam lalu melakukan kata umpatan dengan isyarat tangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sialan! Lo ngatain gue?!" Seru Adam.
Orang itu menepuk pundak Adam lalu berbisik dalam helmnya yang hanya terdengar oleh Adam.
"Jangan berani ganggu Krystal. Kalo sampe Lo ganggu dia, gue jamin. Thunder gak akan lama lagi." Ucap orang itu lalu pergi meninggalkan tempat itu.
"Sialan! Cabut guys!" Seru Adam yang sedikit takut dengan ancaman itu.
Thunder pun pergi meninggalkan Devan dan Krystal disana. Devan kembali menatap Krystal yang tengah melamun. Ada sedikit takut dan penasaran. Dia takut identitasnya terbongkar saat itu, dan dia penasaran siapa yang menggunakan motornya. Tapi dia juga berterimakasih karna sudah diselamatkan dalam situasi genting seperti tadi.
"Kris, Lo gapapa kan?" Tanya Devan sembari menyentuh pundak Krystal. Krystal menggeleng dan menghela nafas berat.
"Gue gapapa kok." Jawabnya.
"Ya udah, gue anter Lo pulang." Ucap Devan dibalas anggukan oleh Krystal.