Keesokan harinya kekaisaran dihebohkan dengan kemunculan Sang Putri pertama yang selama 15 tahun mengurung dirinya di paviliun
Banyak orang-orang yang membicarakan nya bukan hanya dari kalangan bangsawan tapi di kalangan rakyat biasa juga, bahkan pergaulan kelas atas saat ini penuh dengan pembicaraan putri pertama mulai dari penampilannya dan parasnya yang bisa di bilang tampan dan cantik dia saat bersamaan
Sedangkan orang yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di seluruh kekaisaran sedang duduk di taman bunga mawar milik ratu sambil menikmati teh melati nya di meja bundar di bawah rindangnya pohon
'setelah 15 tahun hidup di dunia ini aku sadar bahwa saat ini aku memasuki dunia novel yang ku baca sebelum kematian ku'batin Alaska
'saat ini putra mahkota baru saja di menjalani pengobatannya dah seharusnya kemarin malam adalah waktu di mana putra mahkota jatuh cinta dengan protagonis wanita, tapi karena kemunculan ku jadi alur nya tidak berjalan semestinya, dan seharusnya putri Alaska sudah mati 14 tahun yang lalu karena racun dari seorang pelayan dan tak lama setelahnya ratu juga menyusul karena sedih akan kematian putrinya' batin Alaska
'sekarang alur Novel nya baru permulaan saat ini baru memasuki di mana protagonis menjadi anak angkat Duke Deravis dan antagonis wanita mulai membenci protagonis wanita karena merebut perhatian seluruh keluarganya, aku harus bertemu dengan antagonis wanita dan memastikan apakah aku harus membantunya atau tidak'
"Alaska"ucap seseorang dengan lembut di samping Alaska,Alaska kaget dan langsung berdiri dan melihat seseorang yang berani membuatnya kaget
"Ah ibunda"ucap alska Lega
Ratu Catlin hanya tersenyum melihat reaksi Alaska" kenapa kau melamun?"tanya nya sambil duduk di bangku depan alska
"Tidak ada hanya ada beberapa hal yang ku pikir kan"jawab alska kembali duduk di bangkunya
Ratu Catlin meletakan cangkir teh nya secara anggun dan mentap Alaska yang ada di depannya dengan pandangan hangat, siang har itu mereka habiskan untuk mengobro dan bersama untuk mengobati rasa rindu mereka
Sedangkan di sebuah mansion terdapat seorang gadis cantik dengan gaun tidur berwana putih nya sedang duduk di jendela dengan pandangan sendu dan sedih
'kenapa kau selalu menyusahkan Laura, dasar tidak tau diri'
Kata-kata dari sang ayah selalu terngiang-ngiang dalam pikirannya, hanya karena anak angkat sialan itu keluarga berubah dari yang tadi menyayangi menjadi tidak menyukainya lagi bahkan para teman dah pelayan yang dulu ada untuk nya sekarang menjauh
Dia benci anak itu dia benci semua orang, dia menangis ya dia menangis sendirian di dalam kamar yang gelap itu hanya di terangi satu lilin di sampingnya
Tok
Tok
Tok
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya dia buru-buru menghapus air matanya dan membuka pintu kamar nya, di depannya terlihat seorang gadis yang hampir seumuran nya hanya saja lebih tua 2 tahun di atasnya dengan pakaian pelayan nya, dia Ela pelayan pribadinya yang sedari dulu menemani nya saat semua orang mejauhinya
"Ada apa Ela?"tanya gadis itu
"Nona Laura maaf menganggu anda tapi ada surat untuk anda"ucap anak lembut
"Baiklah terimakasih Ela"ucap nya lalu kembali menutup pintu kamarnya
Dia duduk di meja rias kamar nya dan melihat surat itu, ada lambang keluarga kekaisaran di stempel surat itu,dia membukanya dan membacanya
(Seharusnya marga nya dravis tapi saya lupaa maaf)
L
aura membaca surat undangan itu atau lebih di sebut perintah dari putri pertama kekaisaran itu dengan seksama dia di undang ke istama, tapi kenapa? Atas dasar apa? Padahal putri tidak mengenal nya sama sekali?
Sudahlah biarkan itu berlalu dia hanya perlu datang untuk memenuhi undangan itu atau atau dia kan di hukum karena kasur penghinaan terhadap keluarga kekaisaran apa lagi yang mengundangnya adalah anak kesayangan kaisar dan ratu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious princess
Fantasy"Cih Novel apa ini"~Andrea Andrea siswi kelas 12 SMA yang di kenal sebagai cold princess, sama seperti julukan nya dia memiliki sifat tertutup dan dingin. Tapi walau begitu dia selalu aktif dalam aktivitas sekolah seperti osis,basket,PMR. Dia mati s...