7

636 76 6
                                    

Udah masuk aja sekolah, Hari ini Jeno dan Jaemin keduanya saat ini  tampak sedang bertengkar. Segala umpatan keluar dari keduanya saat ber pas-pasan di koridor sekolah. Entah apa yang menyebabkan keduanya bertengkar.

"Minggir lo bangsat!!" Kata Jeno kesal. Sementara Jaemin yang didepannya hanya menatapnya datar.

"Lo yang minggir, gw buru buru!" Ujar Jaemin. Keduanya saling lempar tatapan tajam membuat atmosfer disekitar menjadi dingin.

"Udah Jen, Jaem. Lagian kalian kenapa berantem sih?" Tanya Mark yang sudah lelah melihat keduanya.

"Diam lu Hyung!!"

Mark kicep melihat keduanya yang menatapnya tajam. Ia nyengir lalu memberi tanda peace.

Keduanya mendengus, lalu kembali berjalan setelah sebelumnya saling menyenggol bahu.

Jaemin sedang ada dilapangan basket sendirian. Ia melempar bola kedalam ring dengan sangat baik. Lalu Ia berhenti duduk ditengah tengah lapangan dengan pandangan menatap bola.

Tak jauh beda dengan Jaemin, Jeno sedang duduk di tepi gawang menatap bola yang ada disampingnya.

"Kenapa gw bisa bertengkar sama dia ya?" Gumam keduanya. Aneh emang...

Bel pulang berbunyi, Jaemin dan Jeno yang asik berdiam diri ditempat berbeda itu lekas bangun. Menyimpan bolanya lalu berjalan menuju kearah Parkiran.

Keduanya sampai bersamaan, saling tatap, tidak bukan tatapan tajam. Tapi tatapan biasa saja.

"Jeno Jaemin, jangan bertengkar disini oi! Minggir kalian, Hyung mau pulang!!" Seru Mark pada keduanya yang menghalangi jalan.

"Paan sih Hyung, siapa juga yang berantem" Balas Jeno. "Udah ah, Na Aku pulang dulu ya. Bye bye"

Jaemin tersenyum, ia membalas lambaian Jeno. Lalu turut pergi dari sana mengambil motornya yang berada di samping motor Jeno. Meninggalkan Mark yang melongo.

"Hah? Gimana? Hah? HAH? APAAA, GA BERANTEM KATANYA? , WEH BANGSAT EMANG TU BOCAH. YaTuhan, kapan aku terbiasa🙂"

Mark lupa, mereka kan emang rival paling ga jelas yang satu sekoleh kenal. Bagaimana bisa ia lupa sih😭😭 Capek....

Jaemin saat ini sedang duduk di sebuah restoran. Tidak sendiri, ia duduk bersama temannya, termasuk Jeno. Mereka semua sedang sibuk memilih menu yang mereka inginkan.

"Jen, kamu dateng sama siapa?" Tanya Jaemin, pada Jeno yang duduk disampingnya.

"Taxi, kenapa?"

"Oh, pulang kamu sama aku ya" Ujar Jaemin. Jeno mengangguk aja, lumayankan bisa hemat uang :v

Pesanan mereka tiba, dengan perlahan mereka memakannya. Sesekali berbicara, bahkan membuat orang disekitar mereka menoleh dengan pandangan aneh karena mereka terlalu berisik. Cuma 6 orang tapi berisiknya ngalahin tim pemandu sorak.

"Mau kemana kita, setelah ini?" Tanya Haechan.

"Pulang aja ga sih? Besok kan kita libur, puas tuh buat jalan jalan" Ujar Renjun memberi saran.

"Boleh juga" Saut Haechan.

"Terserah saja" Balas Jaemin.

Jeno dan Jaemin hanya diam didalam mobil, tidak ada kata yang keluar. Keduanya lagi badmood soalnya. Sampai dirumah Jeno, Jaemin ikut turun. Sedikit bingung karna sepertinya didalam ada tamu.

"Aku pulang!" Seru Jeno yang diikuti Jaemin.

Mereka lalu menatap orang-orang yang ngumpul di ruang tamu.

Kabas dan Kafut | JaemJenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang