Untukmu dan selalu untukmu, Aksa.
Bagaimana Kabarmu disana ? Bagaimana dengan ujian semester dua minggu lalu ? aku percaya kamu pasti mendapatkan hasil yang terbaik. Aku juga yakin kamu bisa menggapai mimpi-mimpimu itu. Mimpi yang mungkin menurutmu sangat mustahil untuk tergapai. Tapi siapa yang tahu dengan hari esok ? tidak ada yang mengetahui semua itu, termasuk masa depan.Aksa, aku selalu menyukai semua tentangmu. Ketika rambutmu berantakan, ketika kamu tertidur, ketika kamu kesal karena makalahmu belum selesai padahal sudah ditanya dosen, ketika kamu mengadu kepadaku seperti anak kecil yang mengadu kepada ibunya dan ketika kamu tersenyum, aku semua suka akan hal itu.
Bersamaku, kamu tidak perlu menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri, itu sudah cukup untukku.
Aku tidak meminta semesta untuk mengembalikan semuanya, tapi aku meminta untuk dipulihkan walau hanya sebentar. Aku rindu semua itu; aku rindu kamu. Aku tau segala apapun yang dipaksakan tidak baik. Tapi, apa salahnya jika kita mencoba dulu bukan?Aku tidak tahu apa yang membuatmu jadi manusia yang mudah menyerah seperti sekarang. Itu bukan kamu. Kamu masih ingat dengan perkataanmu, ‘kalau nanti aku sudah punya uang kita beli arumanis yang banyak, kita pergi main ke tempat yang bagus, okey ?’ kenapa semuanya harus terpaku dengan uang? Hanya keliling kota menikmati malam bersama dengan bertukar cerita pun itu bukan masalah. Hadirmu yang aku ingin. Bukan harus pergi ke tempat mewah, makan di resto ternama, bukan, bukan itu yang aku mau.
Aksa, kamu masih ingat dengan tempat yang pernah kamu bilang ? Aku selalu membayangkan betapa bahagianya jika kita menghabiskan waktu hingga sore hari dengan bercengkrama dan menikmati senja yang akan pulang. Ahaha! Bahagia sekali pasti. Hanya saja mungkin semua itu memang ditakdirkan sebatas angan kelabu yang hanya untuk disimpan.
Kamu sudah jauh, tapi hadirmu selalu ku nanti.
Bandung, 25 Desember 2022
Dari aku,
Nakeishi
KAMU SEDANG MEMBACA
20.02
Romancetentang si pandai bermain peran sampai lupa separuh jiwanya hilang.