3. Kesalahan pahaman

578 46 2
                                    

Malamnya | kediaman Jay

Jay berada di dalam kamarnya sedang memikirkan sikap Owen yang begitu aneh hari ini.

Tapi.... Rasanya seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hati Jay karna sikap Owen.

Rasanya antara bersalah dan sedikit kesal, rasa ini terlalu campur aduk.

Jay mengacak rambutnya, pusing memikirkan hal yang tak penting baginya.

"Apa aku coba menelpon Owen?" Gumam Jay.

Jay meraih ponselnya, kemudian mencari kontak Owen di aplikasi chat. Lalu, menelponnya.

//Tutt.....
(Panggilan diterima)

"Kenapa Jay?" Tanya Owen.

"A-ah tidak apa-apa aku hanya salah tekan"

"Oh baiklah, aku akan mematikan telfonnya"

"Jangan!" Seru Jay.

"Kenapa jangan? Ada yang ingin kau katakan?"

"Iya!" Jay mengangguk dengan cepat meskipun berbicara dengan Owen lewat telefon.

"Jadi... Apa yang ingin kau katakan?"

"I-itu, ada yang ingin aku katakan besok di taman sekolah saat jam istirahat"

"Tidak bisa di ucapkan sekarang?" Nada suara Owen sedikit agak kesal.

"Tidak bisa! Harus kukatakan besok"

"Ok... Aku paham, mungkin kau belum siap untuk mengatakannya sekarang"

"A-ah iya. Omong omong s-selamat malam Owen..."

"Selamat malam juga Jay"
.
.
.
.
Panggilan dihentikan oleh Owen.

"Mungkin rasa bersalah ini karna aku kemarin meninju wajahnya. Kemudian, dia marah dan bersikap aneh."

...

Jay tidak bisa tidur karna rasa bersalah ini.

Jam di ponsel tertera pukul 04.00 pagi.

Bingung harus melakukan apa, Jay memutuskan untuk mandi meskipun dingin.

Jay turun dari ranjangnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.

10 menit kemudian, Jay keluar dari kamar mandi dengan beberapa tetes air yang jatuh dari rambutnya.

Jay mengambil baju seragamnya yang digantung di belakang pintu kamarnya, kemudian memakainya.

Selesai memakai seragamnya, Jay keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.

Beberapa menit kemudian, sarapan selesai dibuat.

Jay menyantap sarapan buatannya sendiri dengan bahagia, terlalu bahagia sampai lupa dengan rasa bersalah.

Selesai makan, Jay mencuci piringnya.

Jay melihat ke jam dinding di ruang tamu, disana tertera pukul 05.45 pagi.

Yaaaa, masih terlalu pagi untuk bersekolah.

Jadi Jay memutuskan untuk merebahkan diri di sofa saja karna bingung ingin melakukan apa.

Sudah setengah jam Jay hanya merebahkan dirinya disofa sambil bersiul dengan nada yang terus diulang.

Jay melihat ke arah jam, disana tertera pukul 06.30 pagi.

Jay pun langsung bergegas menuju kamarnya untuk mengambil tas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

beloved Nerd | WindBreaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang