Part 1

759 91 57
                                    

Malam semakin larut, pesta masih berlangsung dan banyak orang larut dalam minuman mereka masing-masing. Banyak yang berjoget di lantai dansa, saling merangkul dan memeluk tubuh satu sama lain, banyak juga yang memilih untuk duduk memperhatikan semua orang yang asik berpesta.

"Kamu belum meneguk minuman mu sedari tadi" ucap seseorang membuat singto tersadar dari lamunannya.

"Aku tak ingin minum, besok aku harus menyambut tamu penting dari Australia dan memasak banyak makanan terbaik di restoran ku" ucap singto.

"Bukankah kamu memiliki banyak chef di sana?"

"Ya, tetap saja aku harus ikut andil dalam memasak untuk tamu penting ku" ucap singto.

"Ckk! Terserah" ucap gun sembari meneguk minumannya.

"Sudah jam 11, aku ingin pulang" ucap singto.

"Pestanya belum berakhir" ucap gun.

"Mama sudah berulang kali menghubungi ku, gun" ucap singto sembari memperlihatkan panggilan dari ibunya.

"Ckk! Usia mu bahkan sudah 25 tahun dan mama mu masih sering mengkhawatirkan mu!" Ucap gun kesal.

singto hanya mengendikan bahunya dan beranjak pergi dari sana, meninggalkan suasana club yang temaram dan berisik itu, berjalan semakin jauh sehingga suara musik sudah tak terdengar lagi.

Sedikit perkenalan tentang dirinya. Namanya singto prachaya, Anak tunggal dari keluarga prachaya yang terkenal sangat kaya raya. Memiliki banyak rumah sakit, bahkan seluruh rumah sakit di negara mereka milik mereka semua, karna papa singto adalah seorang dokter bedah yang sangat hebat.

Siapa yang tak mengenal tuan edward prachaya? Mungkin rakyat kecil sekali pun akan mengenal nama itu, seorang pria paruh baya yang terkenal dermawan, suka berbagi bahkan sering mengadakan pengobatan gratis untuk rakyat kecil.

Ya.. singto memang bukan anak orang sembarangan, mama dan papanya selalu mengawasi dirinya agar tak terjerumus ke pergaulan bebas, bahkan untuk pergi ke pesta itu gun yang harus meminta ijin, jika sudah gun yang meminta ijin orang tuanya akan memperbolehkan dirinya pergi karna kedua orang tuanya mempercayai gun. Gun adalah teman singto sejak sekolah menengah, itu sebabnya kedua orang tua singto percaya padanya, mereka sudah saling mengenal lama.

Walau papanya seorang dokter hebat, tapi singto tak mengikuti jejak papanya, singto sekarang menjadi chef di restoran miliknya sendiri. Itu permintaan singto sendiri, padahal papanya sudah sangat sering menyuruhnya agar menjadi seorang dokter. Tapi passion singto bukan di sana, sejak kecil singto suka memasak dan sekarang dia mewujudkan impiannya dengan membuka restoran miliknya sendiri dan dirinya sendiri yang menjadi chef di sana. Orang tua singto hanya mampu mendukung anaknya.

Singto prachaya, 25 tahun.

Singto prachaya, 25 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ckiiittt... Singto menghentikan mobilnya mendadak, karna sebuah motor memotong jalannya.

Dua orang pria memakai topeng menghampiri singto dan menggedor pintu mobilnya menyuruh singto agar keluar dari dalam mobilnya. Singto ketakutan, jalanan juga tampak sepi sekarang.

fall in love with a criminal (Belum Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang