01

388 73 17
                                    

Pagi ini, kota Seoul dilanda hujan lebat disertai angin kencang yang membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

"Bu! Payung nya kenapa ga ada di keranjang!" Teriak Hwi yang sedang mencari payung.

"Payungnya kan ada tiga, masa ga ada semua?" Wanita setengah baya itu menghampirinya.

"Liat aja bu, ga ada kan."

"Yang terakhir pake payung siapa?"

"Mana Hwi tau."

"Yaudah nak, ibu bantu cari."

Pemuda itu pun kembali mencari payung yang entah berada di mana, bahkan ia sudah mencari ke segala tempat di rumahnya tapi hasilnya nihil.

Ia tidak mau dihukum karena terlambat, apalagi hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur akhir semester. Ia kembali mencari payung itu sampai ke celah terkecil di rumah nya.

"Ngapain sih dek, bukannya ke sekolah ini malah ngacakin rumah." Ucap pemuda yang terganggu tidurnya oleh suara bising adiknya itu.

"Ini loh kak aku nyari payung, padahal kemarin masih ada di keranjang tapi pas mau dipake malah ngilang." Keluhnya.

"Payung ada di kantor ayah, kemarin Hyunsoo lupa ngembaliin payungnya lagi."

Hwi menoleh ke arah kakak nya "Kenapa ga bilang dari tadi."

"Kakak aja baru bangun gimana mau ngomong." Pemuda itu lalu pergi ke kamar mandi.

"Ibu! Ibu dimana? Hwi minta uang buat ongkos taksi." Teriak Hwi yang sekarang mencari ibunya.

"Uang yang ayah kasih udah abis, nak?" Tanya pria yang baru selesai sarapan pagi.

"Masih ada sih yah, tapi Hwi ga mau pake uang jajan Hwi buat bayar taksi."

"Kamu ini... Butuh berapa buat bayar taksi?" Tanya pria itu sembari mengeluarkan dompetnya.

"Tiga ratus ribu hehe." Lalu tersenyum konyol.

"Nih." Ucapnya sambil memberikan beberapa lembar uang.

"Kalo kurang minta ke ayah aja, jangan ke ibu kamu nanti ayah yang pusing denger ibu kamu ngeluh make-upnya abis." Kata ayahnya itu.

"Apa hubungannya uang sama make-up ibu, yah?"

Pria itu mengisyaratkan agar Hwi mendekat dan berbisik.

"Ibu kamu kalo belanja suka langsung beli semua buat stok di rumah, terus beli produk kecantikan terbaru tapi kalo uangnya ga cukup ibu kamu pasti ngeluh make-up udah abis padahal baru beli dua Minggu sebelumnya."

Hwi mengangguk dan tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke telinga ayahnya.

"Hwi juga mau uang lebih ya yah, perkataan ayah tadi ga bakal Hwi kasih tau ke ibu kok." Bisiknya.

"Anak ayah udah jago negosiasi ya... belajar dari siapa kamu."

"Dari ayah, wlee." Jawabnya sambil menjulurkan lidahnya dan kabur sebelum kena lemparan roti.

✰✰✰✰

P

emuda itu keluar dari apartemennya setelah mengucapkan salam kepada orang tuanya, ia menuju ke pintu lift dan menekan tombol lift sampai pintunya terbuka. Ia melangkahkan kakinya menuju ke dalam lift dan menekan tombol lantai satu.

Setelah sampai di lantai dasar, pintu lift terbuka dan ia keluar dari lift. Lalu berjalan menuju pintu utama gedung apartemen nya, dan mengeluarkan hp nya untuk memesan taksi.

About You [TAEHUNxHWI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang