Bab 26

40.8K 2.9K 303
                                    

Jason mengamuk besar karna usahanya semua sia-sia reputasi Jason dalam sekejap hancur, mengunjungi Isabella ke lapas tempatnya di tahan pun Jason tak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jason mengamuk besar karna usahanya semua sia-sia reputasi Jason dalam sekejap hancur, mengunjungi Isabella ke lapas tempatnya di tahan pun Jason tak mau.

Tapi lebih dari Isabella, Jason lebih marah pada Olivia. Sejak Olivia lahir hidup Jason jadi berantakan, atau mungkin lebih tepatnya sejak Jason jatuh dalam pesona Ibu kandung Olivia.

Kalau saja Jason waktu itu tidak pergi ke rumah bordil, kalau saja waktu itu Jason tidak bertemu dengan Wilona Ibu kandung Olivia. Kalau saja Jason memakai jasa pelacur itu tanpa membawa perasaan mungkin semuanya tidak akan jadi seperti ini.

Atau mungkin andai saja dulu Wilona membawa Olivia pergi dengannya, andai saja dulu Olivia langsung Jason buang saat masih kecil sebelum membuat masalah mungkin tidak akan jadi seperti ini masalahnya.

Entah ini sudah yang ke berapa kalinya Jason mencoba menghubungi Olivia namun nomor Olivia tidak aktif. Emosi Jason sudah benar-benar dipuncak sekarang dan ia tidak akan bisa tenang sebelum ia bisa melampiaskan amarahnya ini.

Tapi si sumber masalah justru tidak bisa dihubungi, membuat emosi Jason semakin tak terkendali.

Brak!

Jason membanting handphonenya ke lantai, kalau begini terus Jason bisa gila. Hanya karna kesalahan kecil semuanya jadi hancur.

Semua yang sudah Jason pupuk bertahun-tahun, uang trilyunan yang ia keluarkan untuk memberi bantuan pada rakyat miskin di kotanya hangus begitu saja tanpa hasil.

Karna kasus Isabella, Jason kalah di pemilihan wali kota. Team lawan Jason yang sebelumnya bahkan tak punya lebih dari 5% kesempatan untuk menang justru kali ini memimpin pemilihan.

Team lawan unggul 99% suara sedangkan Jason hanya mendapat 1% suara itu pun dari orang-orang yang ia suap agar mau memilihnya.

Karna kekalahan itu lah Jason jadi hilang akal, Jason merasa kalau ia belum memukul Olivia maka ia tidak akan pernah bisa tenang, rasa kesal di benaknya ini tidak akan pernah bisa hilang.

Jason tiba-tiba teringat sesuatu, Jason membawa tongkat golfnya menuju kamar anak bungsunya, Dylan.

Remaja SMP itu terkejut saat pintu kamarnya didobrak oleh sang Ayah.

Dylan mundur ketakutan saat Jason mendekatinya seraya membawa tongkat golf. Dylan takut ia akan dipukul seperti Ayahnya biasa memukuli Olivia dengan tongkat golf itu.

Tubuh Dylan gemetar hebat saat punggungnya menyentuh lemari, Dylan sudah tidak bisa menghindar lagi.

“Pah.. ampun Pa.. jangan pukul Dylan..” Dylan menggosok-gosok telapak tangannya memohon ampun.

Beruntung Nicole datang tepat waktu dan berdiri di depan putranya, melindungi putranya itu dari amukan Jason. Hal yang tidak pernah Nicole lakukan untuk Olivia.

“Apa-apaan kau Jason, kenapa kau membawa tongkat golf mu kemari? Apa kau tidak lihat Dylan gemetar ketakutan?!” teriak Nicole tidak terima.

“Minggir kau ini bukan urusan mu!” teriak Jason tak kalah lantang.

Lost in Lust [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang